webnovel

Chapter 3 : Latihan Pertama

Waktu berlalu dengan cepat, sudah 2 tahun setelah kelahiran putra dari pemimpin Klan Mu. Mu Feng yang telah berumur 2 tahun tumbuh menjadi anak yang kuat, Mu Feng terkejut dengan fisik barunya sekarang, meskipun baru berumur 2 tahun dia sudah bisa berlari seperti anak yang sudah berumur 6 tahun dan dia sudah selesai menyerap beberapa bagian dari ingatan Leluhur.

Mu Feng sedang duduk bersila diatas kasurnya "Sudah dua tahun aku dilahirkan kembali di klan ini. Sekarang aku sudah bisa mengkultivasi jiwaku, aku harus bisa memanfaatkan waktuku dengan semaksimal mungkin, Di kehidupanku ini aku bersumpah akan membalaskan dendam guruku!" Wajah Mu Feng berubah menjadi serius ketika dia mengingat apa yang terjadi dengan gurunya.

Akan tetapi dia langsung menenangkan dirinya. Mu feng menarik nafas panjang lalu jiwa yang ada di dalam tubuh Mu Feng bersinar putih terang karena menyerap Qi yang ada di udara.

Karena saat kehidupan sebelumnya dia adalah alkemis nomor 1 jadi dia tidak memerlukan teknik untuk mengkultivasi jiwanya, dengan pengalaman ribuan tahunnya sebagai alkemis dia sudah mencapai puncak kultivasi jiwa pada kehidupan sebelumnya. Hanya dia seoranglah yang pernah mencapai ranah itu. Dan dengan ingatan dari kaisar dewa absolut di alam dewa pengetahuannya sudah mencapai ranah yang mengerikan.

Untuk berkultivasi setiap Manusia harus berusia paling tidak 6 tahun. Karena pada saat berumur 6 tahunlah tubuh manusia sudah cukup kuat untuk berkultivasi jika manusia mencoba berkultivasi sebelum 6 tahun meridian di tubuh mereka akan rusak karena belum cukup kuat manahan Qi di dalam tubuhnya akan tetapi beda dengan jiwa,manusia dapat mengkultivasi jiwanya saat sudah berumur 2 tahun, semakin awal dia memulai mengkultivasi jiwanya maka semakin bagus fondasi kekuatan jiwanya.

Kekuatan jiwa dibagi menjadi menjadi 18 tingkatan 9 tingkatan sebelum ranah immortal yang disebut moon realm dan 9 tingkatan saat berada di ranah immortal yang disebut Sun realm . Tiap tingkatan dibagi lagi menjadi tahap awal, pertengahan, akhir, dan puncak.

Peringkat obat-obatan dibagi seperti ranah kekuatan jiwa yang paling lemah adalah Moon realm tingkat 1 awal dan tertinggi Sun realm tingkat 9 puncak.

Pada kehidupan sebelumnya, jiwa Mu Feng sudah setengah langkah menuju Void realm itu adalah tingkatan jiwa yang hanya ada di alam dewa.

Dan syarat terendah untuk menjadi alkemis adalah memiliki jiwa moon realm tingkat satu awal.

Ruangan Mu Feng dipenuhi dengan aliran Qi dan jiwa yang ada di dalam tubuhnya semakin bersinar karena menerima asupan Qi yang sangat banyak.

Setelah berlatih selama 3 jam, jiwa Mu Feng sudah mencapai ranah Moon realm tingkat 1 menengah.

Akan tetapi terdengar suara ketukan pintu ditengah latihan Mu Feng " Pemimpin muda apa Anda sudah bangun. "

Mendengar suara itu Mu Feng langsung menghentikan kultivasinya. "Aku sudah bangun Mu Fan."

"kalau sudah bangun ayo cepat ini sudah waktunya makan pagi, orang tua Anda sudah menunggu di ruang makan."

"Baiklah" Mu Feng pun keluar dari ruangannya dengan wajah tersenyum.

Orang yang memanggil Mu Feng adalah Mu Fan dia adalah pengikut yang paling dipercaya oleh orang tuanya. Orang tua Mu Feng pertama kali bertemu dengan Mu Fan saat mereka berkelana dan berhenti di sebuah desa yang hancur lebur akibat serangan hewan iblis, dan Mu Fan yang saat itu hanya berumur 6 tahun adalah satu-satunya yang tersisa di desa itu.

Melihat jarak desa itu dari desa lain sangat jauh jadi Orang Tua Mu Feng membawa Mu Fan dan menjadikannya Anggota klan Mu dan tinggal dengan orang tua Mu Feng. Sejak saat itu dia mulai dilatih oleh orang tua Mu Feng dan ikut ke berbagai perburuan dan perang dan menjadi salah satu orang terkuat yang ada di klan. Akan tetapi sekarang dia ditugaskan untuk menemani Mu Feng saat orang tuanya sibuk mengurus klan.

Pada awalnya Mu Feng tidak terbiasa dengan keadaan ini. Karena pada kehidupan sebelumnya dia tidak pernah menerima kasih sayang orang tua seperti sekarang, dulu dia harus mencari dari tempat sampah atau mayat bekas perang agar bisa makan tetapi sekarang dia memiliki orang tua yang menyayanginya, dia tidak perlu mencari makan sendiri lagi semuanya sudah disiapkan di rumahnya. Sekarang dia sangat bersyukur memiliki orang tua yang penyayang pada kehidupannya kali ini.

"Apa Anda tidur nyenyak malam tadi? " tanya Mu Fan " Iya tidurku malam tadi sangat nyenyak"

"Baguslah itu, Anda harus makan dan tidur yang baik agar Anda tumbuh menjadi kultivator kuat nanti dan menjadi pemimpin yang lebih baik dari ayah Anda" Kata Mu Fan sambil berjalan di belakang Mu Fang.

"Kalau tentang itu, Sudah pasti" jawab Mu Feng sambil tertawa.

Mendengar perkataan Mu Feng, Mu Fan ikut tertawa lepas.

Sesampainya di ruang makan. Orang tua Mu Feng sudah duduk di kursinya, Black dan White sedang tidur di belakang kursi ayahnya.

"Hey, anakku kamu sudah bangun" dia pun berdiri dari kursinya dan menghampiri Mu Feng lalu mengangkatnya. "Ayo cepat kita makan" "baik ayah" ayahnya pun meletakkan Mu Kong diatas kursi makannya.

"Mu Fan ayo duduk" kata Ayah Mu Feng menyuruh Mu Fan untuk duduk bersama mereka.

"Baik" mendengar perkataan pemimpin dia langsung duduk.

Setelah selesai makan.

"Mu Feng apa kamu ingin berlatih pedang denganku? " tanya ayahnya.

"Sayang apa itu tidak terlalu cepat? "

"Benar, apa itu tidak terlalu cepat untuk pemimpin muda?."

Jawab ibu Mu Feng dan Mu Fan saat mendengar apa yang dikatakan ayahnya Mu Fan.

"Tidak papa karena dia adalah anak kita berdua, kita tidak bisa menyamakannya dengan anak yang lain" ayahnya berusaha menenangkan istrinya yang khawatir.

"Mu Feng apa kamu ingin berlatih pedang dengan ayahmu? " tanya sang ibu.

"Aku ingin mencoba berlatih pedang dengan ayah" jawab Mu Feng dengan semangat.

"... Baiklah jika kamu memang mau, tapi ingat kamu tidak boleh melatihnya dengan berlebihan" jawab ibunya sambil menatap serius suaminya.

" Tenang saja aku tidak akan menggunakan kekuatanku, ayo Mu Feng kita ke halaman belakang" jawab ayahnya lalu menggendong Mu Feng.

Di halaman belakang Mu Feng dan ayahnya memakai pedang kayu untuk latihan. Sedangkan ibunya dan Mu Fan duduk di kursi samping area latihan bersama dengan Black dan White.

"Kau harus memegang pedang seperti ini" sambil menunjukkan cara dia memegang pedang "Dan ayunkan pedangnya seperti ayahmu ini" ayahnya mempraktikkan cara mengayunkan pedang ditangannya dengan percaya diri.

"Baik ayah" Mu Feng sambil meniru gerakan ayahnya.

Ayahnya dan semua yang ada di samping tempat latihan terkejut karena Mu Feng dapat meniru bahkan melakukannya lebih baik dari yang di contohkan.

Melihat itu ayahnya pun tertawa "hahaha! Anakku memang hebat, kau bisa meniru gerakanku dengan sangat hebat! "

Jika ayahnya tahu kalau yang di ajarinya adalah pendekar pedang nomor satu di dunia, yang pernah mengguncang dunia. Dia pasti tidak bakal berani mengajari teknik pedang kepada Mu Feng malah dia yang akan minta dilatih dengan Mu Feng.

"Tapi ingat berpedang tidak Cuma soal ayunan pedang akan tetapi pergerakan kaki juga penting agar saat bertarung kau bisa menghindar dan menyerang dengan baik" kata ayahnya sambil mengingatkan.

Latihan pun berlangsung sampai siang hari, ayah dan ibunya tidak henti-hentinya terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Mu Feng karena setiap gerakan yang diberikan oleh ayahnya Mu Feng pasti bisa menirunya dengan sangat cepat.

"Mu Feng apa kamu mau mencoba melawanku" tanya ayahnya dengan bersemangat.

"Sayang apa yang kamu katakan, dia baru berumur 2 tahun! " teriak istrinya yang sedang duduk dipinggir.

"Tidak apa sayang aku tidak akan menggunakan kekuatanku sama sekali" jawabnya "Ayo Mu Feng aku tidak akan menyerang sama sekali , kau hanya harus membuatku bergerak dari lingkaran ini" ayahnya lalu menggambar lingkaran kecil di tanah dan berdiri di tengahnya.

"Apa kamu mau mencobanya anakku? " tanya ibunya sambil tersenyum.

"Aku mau mencobanya" jawab Mu Feng dengan semangat.

Mendengar jawaban anaknya dia Cuma bisa tersenyum" Baiklah, tapi tetap berhati hati" lalu dia menatap ke arah suaminya dengan wajah serius " ingat kau tidak boleh menggunakan kekuatanmu! " "ya aku berjanji" jawab ayahnya.

"Ayo kita mulai Anakku"

Mu Feng pun memasang kuda-kuda untuk bersiap menyerang. " Ayo kita coba bagaimana kekuatan tubuhku saat ini" Dia langsung berlari zig-zag mendekati posisi ayahnya lalu menyerang ayahnya dari berbagai sudut.

"Meskipun aku tahu dia jenius tapi apa kemampuan ini terlalu berlebihan untuk anak seusianya" pikir ayahnya setelah menangkis serangan anaknya yang tiada hentinya dari segala sisi.

"Masih belum cukup, tubuh ini masih belum mencapai batasnya" Mu Feng terkejut dengan kemampuan tubuhnya meskipun berumur 2 tahun kemampuan tubuhnya sudah bisa menyamai orang yang berumur jauh diatasnya, dan ditambah dengan pengalaman di kehidupan sebelumnya kemampuan bertarung Mu Feng tidak bisa diukur hanya dengan melihat umurnya saja. Mungkin ini karena dia lahir di klan pemburu dan tubuh orang tuanya yang sudah sangat kuat jadi tubuhnya sudah kuat dari pada yang lain.

"kalau terus berlanjut seperti ini aku akan keluar dari lingkaran, ini saja masih belum 5 menit sejak dia mulai menyerang, kalau aku kalah dengan cepat aku akan kehilangan kehormatanku sebagai orang tuanya. Tapi kalau aku mencoba menyerang balik istriku pasti akan membunuhku" dia sudah sangat gugup karna dia sudah berjanji tidak menggunakan kekuatannya sama sekali.

Ketika Mu Feng akan menyerang ayahnya tidak sengaja mengeluarkan kekuatannya saat mau menangkis , pedangnya malah mengenai badan Mu Feng dan membuat badan Mu Feng terjatuh "Sial, kekuatanku keluar dengan sendirinya" kata ayahnya didalam hati.

Dia segera menghampiri Mu Feng yang terjatuh di sampingnya dengan penuh keringat "Apa kau tidak apa-apa? "

Saat badan Mu Feng terjatuh ke tanah. Badan ayahnya langsung bergetar karena dia merasakan hawa membunuh yang sangat kuat di belakangnya "Sayang kenapa kau malah menggunakan kekuatanmu saat bertarung dengan anak umur 2 tahun" mendengar suara itu dia langsung menoleh ke arah istrinya yang sudah terlihat sangat marah " Maafkan aku sayang, kekuatanku keluar dengan sendirinya" dia berusaha menjelaskan kepada istrinya dengan sekuat tenaga.

" Kekuatanmu keluar dengan sendirinya?, jangan banyak alasan! " istrinya lalu berlari dan memukul kepalanya sampai dia terpental dan menabrak pohon di samping area latihan. Meskipun dia lebih kuat dari istrinya tapi dia tidak berani menggunakan kekuatannya untuk menahan pukulan istrinya karena dia tahu itu semua salahnya jadi dia menerima pukulan itu tanpa berusaha menangkisnya.

Ibunya pun berlari menghampiri Mu Feng yang terjatuh di tanah "Apa kau tidak apa-apa anakku?! Sudah kubilang kau seharusnya tidak usah bertarung dengan ayahmu itu! "tanya ibunya sambil membantu Kong Li untuk berdiri.

"Aku tidak boleh membuat ibu marah bagaimana pun! " Setelah melihat apa yang terjadi dengan ayahnya dia akhirnya tahu yang paling menakutkan dari keluarganya ini adalah ibunya sendiri bukan ayahnya.

"Aku tidak apa-apa bu" jawab Mu Feng sambil memaksa tersenyum "Jangan berbohong kamu tidak mungkin tidak apa-apa setelah terjatuh seperti tadi" Meskipun Mu Feng bilang dia tidak apa-apa tetapi ibunya masih tidak percaya dan mengecek seluruh badannya.

"Aku tidak berbohong bu, aku tidak apa-apa" jawab Mu Feng untuk menenangkan ibunya.

"... Baiklah kalau kamu tidak apa-apa, tapi latihan hari ini cukup sampai di sini" ibunya pun akhirnya berhenti khawatir dan menggendong Mu Feng untuk kembali ke rumah.

"Black dan Mu Fan bawa suamiku masuk ke dalam rumah" ibunya memerintahkan Black dan Mu Fan untuk mengangkat suaminya dan White berjalan di belakangnya.

Ibunya mengobati Mu Feng saat berada di dalam Rumah.

Dukung Novel ini dengan meninggalkan Rating dan gunakan Power Stone anda dengan menekan tombol mengundi/Vote.

Dan tambahkan novel ini di rak buku kalian agar dapat notofikasi saat chapter yang baru sudah release.

Terima kasih semua

LazyFnrr1rcreators' thoughts
次の章へ