"Kau jangan melihatnya terus menerus Frans," Luis memelankan suaranya.
Ia tak mau ucapannya tadi di dengar oleh Jane, "Lui, ini urusanku. Aku harus segera menemukan tambatan hati," Frans tak sedikitpun melihat Luis yang saat ini sedang geram.
"Jane .." panggil Luis.
Jane yang sedang menggendong Rose pun langsung tersenyum kepada Luis, "Aku bangga jadi sahabatnya Pieter, lihatnya Rose cantik sekali," puji Jane.
Luis hanya tersenyum saja, lelaki itu kemudian duduk di samping Jane dan mengecup singkat kening Jane.
Tentu Jane langsung mengerutkan keningnya, terutama Frans.
"Aisshh .." Frans kesal jika Luis telah seperti itu.
Dengan cepat Frans langsung bangun dan pergi meninggalkan ruangan itu tanpa berpamitan kepada Jane sedikitpun.
"Kenapa dia?" guman dalam hati, Jane setengah mati.
Baru ia bingung karena Luis mencium pelipisnya, Frans terlihat seperti marah dan langsung pergi meninggalkan ruangan tanpa pamit sedikitpun.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください