Dengan penglihatan mananya, Jack melihat ratusan bintang gemerlapan di ruangan gelap yang ada di depannya itu. Sambil mengangkat tamengnya, ia mulai berjalan mundur untuk mengambil lentera yang ada di ruangan batu tadi.
Tiba-tiba ia merasakan keberadaan sebuah slime di belakangnya. Setelah berbalik, ia melihat slime sebesar televisi tabung 14 in sedang melompat ke arahnya. Berbekal latihan kemarin Jack memasang kuda-kuda dan memposisikan tameng di tangan kirinya tepat di depan dada untuk menahan serangan dari slime itu.
Bamm!
"Ukh!" Jack mundur beberapa langkah setelah terkena serangan itu. Kemudian dari arah belakang ratusan slime yang menunggu di kegelapan mulai menyerangnya secara bergantian. Serangan itu sangat terorganisir, hampir tidak ada celah di antara serangannya. Jack mencoba melompat dan menggulingkan tubuhnya untuk mencari dinding dimana ia dapat lebih mudah bertahan dengan tameng di tangannya.
Tetapi saat ia berada di udara, slime besar tadi menyerangnya lagi. Kali ini Jack terpental, punggungnya menghantam tembok batu yang ada di belakangnya. Udara keluar dari paru-parunya, Ia terbatuk dan sedikit mengeluarkan darah.
"Akh.." slime kecil di sekitarnya mulai menyerangnya lagi. Sepertinya slime besar itu mengatur serangan mereka seperti seorang komandan. Aku tidak punya pilihan lain.
Jack memposisikan dirinya seperti kura-kura dan bersembunyi di belakang tamengnya. Ia pun mulai mengalirkan mananya, cahaya terang mulai terlihat di tangan kanan Jack. Ia melepaskan serangan bola api besar ke arah dimana serangan slime tersebut terkonsentrasi.
Boommmmm!
Ledakan keras terlihat di udara, puluhan slime mati seketika dan beberapa lainnya mati karena terkena batu yang jatuh dari atas. Jack mengambil pedangnya dan mulai menusuk slime di sekitarnya yang terlihat ketakutan setelah melihat api.
Beberapa saat kemudian slime besar itu melompat untuk menyerangnya lagi Kali ini ia siap dan dapat menghindarinya tepat waktu.
Bam! Mendengar slime itu menghantam dinding, Jack menusukkan pedangnya ke inti besar yang bercahaya di kegelapan karena penglihatan mana. Tapi sebelum menyentuh inti slime itu pedangnya berhenti, ia tidak mampu mendorong atau mencabut pedang yang menancap di jelly yang melindungi inti slime tersebut.
Jack melepaskan pedangnya dan mendorong tameng di tangan kirinya untuk menahan slime itu di dinding sambil mengaktifkan lingkaran sihir di tangan kanannya. Ia mendengar bunyi buih keluar dari arah slime itu berada, beberapa saat kemudian ia terpental beberapa meter dari tembok itu, ia berguling dan jatuh telentang di atas tanah.
Jack mengangkat tangan kanannya dan membidik inti slime itu kemudian menembakkan bola api kecil yang ada di tangan kanannya.
Woosh….! Bam!
Clang, clang.
Cairan jelly yang melindungi slime itu pecah dan berceceran ke mana-mana beserta pedang yang ia tusukkan. Beberapa tetes cairan itu mengenai tubuh dan kaki Jack, ia merintih kesakitan. "Aaaaaaargh!" untung saja ia dapat menangkis sebagian besar cairan itu dengan tamengnya.
Saat mencoba bangun, Jack mendapati slime itu mencoba untuk melarikan diri. Ia melepaskan tameng di tangan kirinya yang mulai meleleh terkena cairan jelly dan mengumpulkan semua tenaganya untuk berdiri dan mengambil pedang yang berada tidak jauh dari tempat ia berada.
Jack berlari sekuat tenaga ke arah slime besar itu berada, di bawah gempuran slime-slime kecil yang menyerangnya secara bertubi-tubi ia menahan rasa sakit yang ia rasakan dan fokus untuk membunuh pemimpin mereka.
Jlebbb! Akhirnya Jack bisa menusuk inti slime besar tersebut dan membunuhnya. Tapi serangan slime kecil itu tidak berhenti, hanya pola serangan mereka yang sudah tidak sekompak tadi.
Jack meringkukkan badannya seperti udang, ia merasa seperti seorang pencuri yang ketahuan saat sedang mencuri ayam milik tetangga lalu dihakimi oleh masa yang ada di sekitarnya.
Ia tidak bisa menggunakan lingkaran sihir di tangannya, takut bola api yang terbentuk di tangannya meledak karena serangan slime yang menyerangnya tanpa henti. Merasa di ujung tanduk ia meraba tubuhnya untuk mencari senjata yang dapat ia gunakan. Saat meraba sabuk di pinggangnya sebuah ide muncul, ia mengambil botol mana potion yang ada di sana, membuka tutupnya lalu melemparkannya jauh-jauh.
Sesaat kemudian, slime yang ada di sekitarnya mulai berhenti menyerangnya dan berjalan mendekati botol tersebut. Tanpa pikir panjang Jack bangun dan berlari menuju ruangan kecil tempat dimana ia meninggalkan lenteranya.
Dengan penerangan lentera itu ia memeriksa luka yang ia dapatkan dalam pertempuran tadi. Luka yang paling parah adalah luka bakar karena terkena cairan Jelly yang mengenai kaki dan tubuhnya. Dengan menggunakan health potion ia menetesi luka tersebut agar tidak bertambah parah, karena asam yang terkandung di dalam cairan jelly itu masih terasa membakar kulitnya. Setelah memastikan tidak ada yang terlewat, ia meminum sisa health potion untuk mengembalikan staminanya yang banyak hilang.
Setelah beberapa menit berlalu, ia berdiri dan siap untuk ronde kedua. Sambil membawa lentera di tangan kiri Jack melompat ke dalam lubang itu. Slime yang ada di sana masih mengerumuni mana potion yang ia lemparkan tadi.
Jack mengumpulkan mana di tangan kanannya, saat lingkaran sihir di tangannya menyala terang ia melemparkan bola api besar ke arah kerumunan slime itu.
Woossh…! BAM!
Sebagian besar slime yang ada di sana mati, Jack menaruh lenteranya di lantai, lalu mengambil pedangnya dan membersihkan sisa slime yang masih hidup.
Setengah jam kemudian, ia berhasil membunuh slime terakhir yang ada di tempat itu. Merasa dendamnya tadi terbalaskan, ia tertawa terbahak-bahak karena menjadi satu-satunya yang selamat di tempat itu.
Setelah puas tertawa, ia mulai mengumpulkan rampasan perang yang berserakan di atas tanah. Saat sampai di tempat slime besar tadi mati ia melihat sebuah benda berbentuk kubus yang terlihat seperti puding dan kristal berwarna biru tua yang terlihat seperti air mata menetes yang membeku di sebelahnya.
"Mana Essence?" Senyumnya semakin lebar, ia mengambil kristal biru itu dan melihatnya dari dekat. "Benda kecil ini berharga 10 koin emas dan sebuah rumah." Jack terkekeh, Ia pun menyimpannya baik-baik di sebuah kantong khusus tempat ia menyimpan batu permatanya.
Setelah memastikan tidak ada yang terlewat ia pergi dari tempat itu dengan terburu-buru. Karena tidak mau hasil rampasan perangnya itu dicuri oleh orang lain, ia pun memutuskan untuk kembali ke apartemennya.
Saat berada tidak jauh dari apartemennya ia bertemu dengan pria botak dan kedua temannya yang biasa mengejeknya di Aula Guild. Seperti biasa, ketika melihat Jack mereka tidak tahan untuk mencemoohnya. Sambil tertawa pria botak itu menghinanya, "Lihat orang bodoh itu. Bajunya berantakan sekali setelah melawan slime, sudah kubilang seharusnya kau membawa anjing untuk menjagamu."
Jack berjalan melewati mereka sambil mengangkat dagunya, senyumnya yang lebar dan tangannya yang ia angkat tinggi-tinggi saat berjalan mencerminkan kesombongan yang sangat tinggi. Saat ia berbelok dan masuk ke apartemen dimana para elit Adventurer tinggal, pria botak dan kedua temannya itu kehabisan kata-kata untuk yang kedua kalinya. Karena malu mereka segera angkat kaki dari tempat itu.
Setelah mandi dan mengganti bajunya. Jack duduk di kasur yang ia tempatkan di ruang tengah untuk menghitung pendapatannya hari ini.
"Status"
Jack Walker
Level 6 <Human><Adventurer> EXP- 105/600
Title : 'Transmigrator from another world' 'Slime Hunter'
Health : 36/36
Mana : 15/15
STR : 22 +
AGL : 30 +
INT : 25 +
Attack : 4
Speed : 5
Magic : 5
Resp. : 2
Intuition : 1
-Stats Points <45>
Hehehe, aku punya 45 stats point, aku akan meninggikan Agl dan menyeimbangkan Str dengan Int ku.
Saat akan menghabiskan semua statsnya ia tersadar. Tidak… tidak… Aku tidak boleh menambahkan semuanya sekaligus, tubuhku tidak akan mampu menerima kekuatan sebanyak itu. Aku akan membaginya menjadi tiga tahap, sekarang, sebelum tidur dan bangun tidur esok hari. Hmm, ide bagus.
Pada tahap pertama ini, ia meningkatkan STR nya menjadi 28 poin, AGl 36 poin dan INT 28 poin. Lalu setelah melewati proses yang menyakitkan, ia mencuci badannya yang dipenuhi oleh keringat sekali lagi.
Melihat tamengnya yang rusak parah, armornya yang perlu perbaikan dan pedangnya yang hampir meleleh hati Jack tersayat. Kemenangannya hari ini harus ia bayar dengan equipment berharganya. Tapi setelah melihat sebuah kristal biru berbentuk tetesan air sebesar ibu jari, senyumnya melebar.
Tidak perlu bersedih, dengan uang ini aku bisa membeli armor dan senjata yang lebih baik dari yang aku punya sekarang.
Saat mengamati kristal biru di tangannya, matanya tiba-tiba tertuju pada jelly berbentuk kubus yang tergeletak bersama tumpukan batu mana, item yang sama-sama keluar dari slime besar itu. Jack mengambilnya dan mengeceknya di equipment.
Slime King Essence (growth)
Description : Esensi dari Raja Slime.
Jadi slime besar itu rajanya, pantas serangannya sangat kuat. Di buku berjudul 'Slime' karya Raworin Lantoris tidak pernah disebutkan adanya Raja Slime. Apa mungkin ia belum pernah menemukannya?
Item yang bisa berkembang? Apa ini sebuah sebuah senjata? Jack mencoba mengalirkan mana pada jelly berbentuk kubus itu. Tiba-tiba sebuah pesan muncul di depan matanya.
'Slime King Essence (growth) detected. Do you want to absorb it?'
Aku bisa menyerapnya? Sepertinya item ini bukan item biasa. Jack sedikit ragu, tapi menurut pengalamannya sebagai seorang gamer, item yang dapat berkembang merupakan item yang sangat langka dan tidak bisa didapatkan hanya dengan mempunyai uang yang banyak.
Jack membulatkan tekadnya kemudian menjawab, "Yes"
Jelly berbentuk kubus itu mulai meleleh dan berubah bentuk menjadi cairan yang meresap ke dalam kulit Jack sedikit demi sedikit. Karena tidak merasa sakit, ia menunggu sampai proses itu selesai.
Beberapa saat kemudian cairan itu keluar lagi, kali ini membentuk sebuah pisau yang lama kelamaan berubah menjadi sebuah pedang pendek berwarna biru dan bening seperti kristal. Komposisinya mirip sekali dengan Mana Essence yang perada di tangan kirinya.
Dua puluh detik telah berlalu dan pedang kristal biru itu tidak lagi berubah. Jack pun membuka equpmentnya dan memeriksa informasi tentang pedang itu.
Slime Sword <Magic> <exp : 0/5000> +
Description : Pedang yang terlahir dari esensi Raja Slime. Tumpul, tidak bisa digunakan untuk memotong lobak. <Speed -2>
Skills :
- Digest
- Metamorphosis
- Auto Regeneration
- Forcefull Mitosis
Digest: Melumat dan menyerap sebuah senjata. Pedang ini akan mengingat bentuk senjata yang diserapnya <Durasi : 5 hari>
Metamorphosis : Mengubah bentuk senjata menjadi senjata lain yang pernah diserap oleh pedang ini dengan menggunakan mana. <Waktu perubahan : 20 detik> <Mana yang dibutuhkan : 5> <Mengeluarkan 80% kekuatan senjata yang diserap>
Auto Regeneration : Dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan menggunakan mana.
Forcefull Mitosis : Memaksa slime yang terkena tebasan pedang ini untuk bermitosis selama slime tersebut memiliki mana yang cukup.
Mata Jack terbelalak, pandangannya tertuju pada salah satu skill yang dimiliki pedang itu.