webnovel

Hundrowl

Dhrizh memperhatikan penampilan Helena. Pakaian serba hijau dan rambut pirang terlihat seperti ras elf. Juga dua belati samar samar terlihat dibelakangnya.

"Siapa kamu?" Tanya Dhrizh mencoba mengintrogasi Helena.

Helena sedikit terkejut ada orang yang tidak mengenalnya. Terutama dia dapat melihat dari keterampilan bersembunyi Helena.Helena kembali menggunakan ekspresi dinginnya. Fallreen menjawab mewakili Helena.

"Nama saya Fallreen dan ini Master saya Helena."

Dhrizh sedikit mengangguk dan berkata.

"Tidak kusangka kepala desa itu akan datang lebih cepat dari yang kukira."

Helena memperhatikan tubuh Dhrizh yang sudah mulai pulih dan beberapa sobekan dibajunya. Dia kemudian melirik Harmit dengan beberapa bola cahaya mengelilinginya dan Iruna Spirit Harmit. Mendengar perkataan Dhrizh, Helena berpikir pergerakan mereka sudah diketahui.

"Boleh aku tau, berasal dari mana kalian?"

Harmit menurunkan ketegangannya dan menjawab dengan santai pertanyaan itu.

"Renshi Village."

Helena terkejut akan jawaban Harmit. Renshi Village merupakan desa yang dijauhi pemain sekarang.

'Desa itu dianggap sama seperti 7 Wilayah Terlarang di Benua Astrea!'

Dhrizh memperhatikan reaksinya dan merasakan tidak ada kehadiran lainnya.

"Jadi hanya satu orang yang telah sampai disini."

Kata Dhrizh sambil memegang dagunya memeriksa penampilan Helena. Helena dan Fallreen merasa mereka akan dalam bahaya sekarang.

Musuh sudah tau hanya ada mereka berdua disini. Daripada mati tanpa perjuangan dia lebih memilih lari, Fallreen akan mengalihkan perhatian Dhrizh.

Sebelum Helena ingin lari, dia melihat Dhrizh dan Harmit yang menurunkan kembali senjatanya.

"Terserahlah, lagi pula kami cuma jalan jalan didalam sin."

Kata Dhrizh melanjutkan mempelajari buku keterampilan tadi.

"Kalau Abang biarin dia, Harmit juga sama!"

Kata Harmit dengan tangan disilangkan, mengeluarkan asap dari hidungnya. Helena melihat Harmit bertingkah seperti itu mengingatkannya akan banteng kecil yang sombong.

[ Hound Roar's

Jenis: Active Buff

Peringkat: Rare

Keahlian: Pemula

Raungan yang memberi sekutu semangat untuk melawan seluruh debuff ditubuhnya dan menambah 2% kesehatan.

*Meningkatkan 40% kecepatan dan kerusakan Anda selama 4 menit.

*Meningkatkan 30% kecepatan dan kerusakan sekutu selama 4 menit.

Biaya: 100 Mana.

Time Cooldown: 1 Jam. ]

Dhrizh mempelajari buku itu dan senang dengan efek keterampilannya.

'Ini bisa digunakan untuk melarikan diri dan kesehatan tambahan itu! Skill buff ini jelas yang terbaik~'

Iruna mendatangi Fallreen dengan ekspresi ingin tau mereka kemudian terlihat seperti gadis gadis muda yang membicarakan make up.

Helena tidak memperhatikan Dhrizh yang mempelajari keterampilan. Hanya melihat hasil pertempuran dan lubang besar sebelumnya didekat gua. Samar samar dia dapat membayangkan bagaimana pertarungan berlangsung.

Dhrizh memikirkan tentang Helena sebentar kemudian memutuskan tanpa berpikir 2 kali.

"Hei, Helena bukan? Mau ikut bersama kami?"

Tanya Dhrizh melangkah lebih dekat kedepan Helena. Dia bingung atas tawaran Dhrizh kepadanya.

"Kamu sudah tau kalau rombongan kami akan muncul disini bukan?"

Bukan Helena yang menjawab, tapi Fallreen sambil mengelus kepala Iruna. Harmit melihat itu, memberikan tatapan menyuruhnya untuk menjauh dari Iruna.

Fallreen tiba tiba merasakan keringat dingin dipunggungnya. Dia melirik Harmit yang matanya terlihat sangat mengancam. Fallreen berhenti mengelus kepala Iruna, kemudian langsung terbang keatas kepala Helena.

"Tidak masalah, lagipula kami tidak ada keinginan untuk mengambil semuanya sendiri."

Dhrizh mengirim undangan ke Helena untuk join ke Partynya.

Helena berpikir sejenak, kemudian keluar dari party yang ada ketua serikatnya. Dia akan menjelaskan nanti mengapa keluar, lagipula tidak ada yang berani menanyakan alasannya, ia menerima undangan Dhrizh.

Dhrizh tersenyum dan Harmit tidak merasa bermusuhan lagi, ia berlari dan menyentuh tangan Helena dan menperkenalkan diri.

"Kenalkan nama Harmit... Harmit! Panggil aja Harmit!"

Helena samar samar tersenyu, ia tidak tau mengapa, bersama mereka rasanya tidak perlu memberi ekspresi dinginnya yang biasa. Dia kemudian melirik kearah Dhrizh berharap dia juga mengenalkan diri.

"Lihat aja diinformasi Party, namaku ada disitu."

Kata Dhrizh yang kemudian membalikkan diri berencana untuk berjalan lebih cepat. Harmit dan Iruna mengikutinya dari belakang.

Helena mengerutkan dahinya sedikit setelah memeriksa informasi party.

[ Party Renshi to Ranswu

• Dhrizh Lv. 51/ Classless ( Leader )

• Harmit Lv.49 / Classless ( Vice Leader )

• Helena Lv.80 / Windwalker ]

Helena dan Fallreen berbisik mengenai informasi kedua orang itu.

"Level mereka sangat rendah..."

Kata Helena dengan suara rendah.

"Jangan dinilai dari levelnya, lihat peralatan Warrior itu. Ada beberapa yang sudah Handicraft, sisanya Rare dan Uncommon."

Jawab Fallreen yang menunjuk kearah Dhrizh.

"Mhm, mereka berdua belum memiliki kelas ataupun trait."

"Mungkin mereka tidak sempat ke Class Center?"

"Hmm..."

Helena merenungkan beberapa kemungkinan.

"Lupakan, kita lihat aja bagaimana mereka berdua bertarung."

Fallreen menyuruh Helena untuk tidak terlalu memikirkannya.

Sementara itu Rufus dan seluruh Eksekutif Yggdrasil berada dalam keterkejutan karena Helena keluar dari party.

"Ada yang punya alat komunikasi untuk menghubungi Helena?"

Tanya Rufus kepada para eksekutif. Mereka semua tidak melambat sama sekali dan semakin mempercepat pergerakan.

"Tidak, percuma kalaupun kita ada. Helena tidak akan menerima panggilan."

Jawab seorang eksekutif berbadan besar yang bernama Bearweed dibelakang Rufus. Beberapa eksekutif juga ikut bergumam dibelakangnya.

"Cihh... Gadis itu selalu sesuka hati!"

Kata seorang gadis penyihir api bernama Terine

"Mentang mentang dia berada di 10 besar dalam Record of Ranker."

Kata seorang pria dengan kedua belati ditangannya bernama Ash Blade.

"Little slut itu pasti bertemu temannya."

Lanjut seorang wanita yang pakaiannya lebih menunjukkan sifat slut daripada Helena, bernama Meicel.

"Sudah sudah, mungkin dia ada kepentingan. Biarkan aku yang menanyainya nanti..."

Tepis seorang pria dengan panah dipunggungnya, membela Helena, dia bernama Torim. Salah satu teman yang sedikit dipercayai Helena.

"Kita percepat langkah!"

Rufus memberi perintah dan bergumam dalam hatinya.

'Sialan! Selalu bertindak sesuka hati!'

Heilin melihat mereka yang semakin bersemangat, membuatnya ikut bersemangat juga! Dalam 3 jam mereka akan sampai disana.

Saat ini Dhrizh, Harmit dan Helena berada didepan pintu laboratorium yang ternyata cukup besar.

Itu terlihat seperti kastil kuno berukuran kecil, Dhrizh membuka pintu, bau sangat mengerikan seperti aroma mayat busuk keluar dari ruangan itu!

Mereka merasakan hidung mereka mati rasa, Dhrizh mengambil sedikit garum dan menaruhnya dihidung, aroma asin menyegarkan tercium.

Dia menaruhnya juga dihidung Harmit dan Iruna, kemudian mendatangi Helena yang terlihat bingung dengan sesuatu yang dilakukan Dhrizh.

Helena melihat Harmit dan Iruna yang segar kembali dan tatapan Dhrizh meminta izin untuk melakukan hal yang sama.

Helena mengangguk sedikit malu, belum ada yang melakukan hal itu kepadanya.

Dhrizh tidak merasakan apa apa, hanya ingin menolong sedikit anggota partynya.

'Kekuatan mereka juga kekuatanku.'

Helena tersegarkan kembali dan merasakan mana yang mengelilingi hidungnya sedikit. Fallreen menjelaskan kepada Helena.

"Yang diberikan pria itu bernama Garum. Bahan mahal untuk alkemis atau peralatan sihir lainnya!"

Helena menambah sedikit pengetahuan tentang Dhrizh dan Harmit atas informasi Fallreen.

Setelah masuk kedalam mereka melihat ruang luas dengan pinggiran yang penuh akan tabung air didalamnya beberapa jenis chimera dengan tubuh manusia.

Dhrizh dan Helena mengerutkan dahinya kemudian memecahkan tabung itu.

Harmit melihatnya dengan biasa saja, dia masih berpikir ini monster dan ikut melemparkan Spherenya kesembarang tempat. Dia kemudian mengeluarkan beberapa daun lingkaran sihir Ice Spike.

"Release..."

Helena terkejut daun yang dikeluarkan Harmit menghasilkan paku es kecil. Meski itu kecil, 3 sampai 5 paku es cukup merusakkan tabung, ia kemudian mendengar Dhrizh yang menebas dengan marah.

"Developer sialan! Kenapa mereka yang ditabung tidak melawan!"

Helena semakin terkejut dengan mereka, tidak habis pikir kalau Dhrizh melakukan ini bukan untuk menyelamatkan mereka, ternyata dia hanya mencoba bertarung dengan mereka!Helena memukul jidatnya sendiri dan menggelengkan kepala.

Dhrizh merasa ada yang janggal, kemudian menggunakan keterampilan persepsinya kearah salah satu yang tergeletak didekatnya.

[ Chimera - Hundrowl Lv. 108

Peringkat: Sub Elite High

Chimera humanoid hasil gabungan dari tubuh manusia, dengan gen beberapa makhluk hidup sehingga tidak dikenal. Mereka saat ini berada di inkubasi dan siap keluar dalam waktu 3 jam.

Kelemahannya saat ini menghancurkan tabungnya dan penggal kepala serta pergelangan tangan kanannya. ]

Dhrizh langsung melakukannya dan berkata.

"Dalam 3 jam kedepan kita hancurkan tabung kemudian penggal kepalanya dan potong pergelangan tangan kanannya!"

Helena dan Harmit bingung dengan perintah ambigu Dhrizh, terutama bagian 3 jam. Helena bertanya.

"3 jam? Mengapa?"

"Mereka semua Chimera Sub Elite tingkat tinggi! Level rata rata 105 lebih! Cepat! Aku rasa ini akan ada diseluruh bangunan!"

Helena tidak bertanya tanya bagaimana Dhrizh mengetahui hal ini, mengikuti arahannya Helena menyerang ganas dengan kedua belatinya. Harmit binggung melakukan apa, jadi dia menghancurkan seluruh tabung dan membiarkan Dhrizh dan Helena yang membersihkan.

Setelah seluruh tabung dihancurkan, Dhrizh dan Helena masih membunuh yang tersisa.

Harmit memanfaatkannya dengan mengambil jarahan, Iruna dan Fallreen ikut membantu Harmit.

~~~

Mulai dari chapter selanjutnya mungkin akan ada beberapa kata atau istilah yang berubah, seperti Serikat menjadi Guild.

次の章へ