webnovel

 Part 252. Mengeluarkan Unek-Unek

Amey benar-benar tak ingin dirinya menjadi lemah dan hanya diam saja diperlakukan seperti itu kepada orang tuanya. Dia pahan, jika mereka melakukannya karena itu demi kebaikan dirinya. Tapi bagi Amey, dia tak bisa bahagia jika Ibunya bahkan tak memberikan kebebasannya. Dia tak ingin berada di sangkar emas. Terlihat mewah dan megah, tapi dia terkurung.

Dia lebih suka seperti burung gereja, mereka bisa terbang bebas kemanapun yang mereka mau dan mereka terlihat bahagia. Seperti itulah yang diinginkan semua orang dan tak terkecuali Amey.

"Apa yang kamu katakan kepada Amey sampai dia menjadi gadis yang pemberontak?" tatapan ibu Amey mengarah pada Arkan yang tak mengatakan apapun. Ada rasa bangga yang dia rasakan kepada Amey karena adiknya sudah bisa mengeluarkan pendapatnya. Dia mau memperjuangkan kebebasan yang dia inginkan sendiri tanpa mengandalkan bantuan orang lain.

"Kenapa aku harus mengatakan sesuatu kepada Amey sedangkan Amey sendiri tahu apa yang dia inginkan."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ