webnovel

Suka

Rasa letih cukup menyerang Zara saat ini,, dia harus bekerja ekstra untuk opening Gudang Coklat lusa nanti dan orderan dari Tristan yang harus selesai tepat waktu.

Untung saja mereka sudah dapat dua orang lagi yang akan membantu di bagian depan untuk melayani pembeli.

Perlahan Zara membuka pintu, dia harus gerak cepat menyiapkan makan malam untuk suaminya yang lebih dulu dirumah.

Pria berkaus lengan panjang bewarna coklat menyambut penuh senyum istrinya yang baru tiba.

"maaf aku pulang terlambat,, kau pasti belum makan.. aku masak dulu ya.." ujar Zara segera meletakkan tasnya di buffet dekat ruang tengah.

Aldi menahan langkah gesit si putri bungsu,,

"kau mau kemana??"

"aku..mau masak,, kau pasti menunggu ku kan.." sahut Zara,, biasa nya memang Aldi akan menunggu nya menyiapkan makan malam,, hanya saat sarapan dan makan malam mereka bisa bersama.

"tidak usah repot..." sergah Aldi membuat Zara tidak mengerti "ayo ikut aku...."

Jari mereka saling bertautan, sejak pagi dia merasa jadi wanita spesial,, suaminya memperlakukan dirinya dengan sangat baik,, bahkan hari ini dia tidak mendengar ocehan ataupun marah dari pria yang punya kepribadian sulit ditebak. kadang manis seperti kucing jinak,, kadang pemarah seperti macan liar!

Mata Zara terbelalak,, diatas meja sudah terhidang beberapa menu makanan. Belum hilang teka teki dikepala sang gadis,, pria manis sudah mempersilakannya duduk.

"kau... yang memasak semua ini...?" tanya nya heran,, ternyata suaminya pintar masak. Aldi menjawab dengan senyuman. "pasti.. kau minta chef mu kan yang masak..." cibir Zara menyipit kan matanya penuh selidik pada pria yang menyiapkan makan malam mereka.

"apa kau tidak ingin bilang terima kasih sama suami yang sudah susah payah masak.."protes Aldi menarik hidung mancung istrinya.

Zara tertawa geli.

"ya.. terimakasih..." ucap gadis 21 tahun segera memberi kecupan di pipi kiri suaminya.

.

Keduanya tersipu malu,, nyaris melompat hati Aldi menerima kecupan dadakan yang sama sekali tidak ia sangka.

Gerakan spontan yang diperintahkan oleh otak pada gerak tubuh untuk melakukan sesuatu yang diluar prediksi. Zara jadi malu sendiri!

.

Bunyi dentingan sendok dan garpu yang menyentuh piring menjadi nada tersendiri untuk Zara dan Aldi,, sesekali lirikan mereka saling bertemu sembari menikmati masakan yang dibuat dengan cinta.

"sampai beberapa hari kedepan kau tidak usah khawatir tentang makan malam.. aku yang akan siapkan..." ujar Aldi lembut,, sinar mata penuh cinta yang perlahan menyusup dalam relung Sukma gadis yang tersambar oleh kilatan cahaya penuh cinta yang tak mampu ia artikan.

Zara mengatup rapat mulutnya,, dia tidak ingin merusak momen kebersamaan mereka dengan mengingat kan Aldi tentang pertunangan Aura yang sudah didepan mata, walaupun sebenarnya dalam hati berkecamuk ingin tahu seperti apa perasaan Aldi saat ini.

.

Menu utama sudah selesai masuk kedalam lambung mereka masing-masing. Aldi mengeluarkan cake dark chocolate buatannya tadi siang. Ia menampilkan barisan gigi putih rapi saat mengeluarkan cake keahliannya dari dalam kulkas.

"wow... kau membuat kan ku cake..?" Zara terkesima ketika cake sudah diletakkan didepan mata "aku curiga padamu..?" cibir Zara tak tahan untuk tidak menciumi aroma wangi dari coklat yang sangat dia suka.

"dasar aneh... kalau kau bisa membuat makanan dengan cinta.. aku juga bisa..."

deg!

Wajah Zara bersemu merah... ia gugup bukan main,, Aldi yang manis... tapi dia tidak mau terbuai... bisa saja pria itu jadi aneh begini karena ingin menutupi luka hatinya sendiri!

"kau suka??" tanyanya melihat reaksi si penerima cake termenung seketika...

"aku... suka..."

"cake nya atau aku...??"

deg!

deg!

.

Astaga!!!! God please.. aku tidak mau Ge Er!!!!

次の章へ