Hadyan menatap Tasia dengan ragu. Ia berharap Tuhan mengutuknya menjadi bisu saat ini, sehingga ia tidak perlu menjelaskan apa-apa kepada Tasia.
"A.. Aku yang menangkap mereka. Mereka bukanlah korban tumbal." Jawab Hadyan.
"Hah?" Tasia menatap bingung.
"Anastasia.. Maaf telah membuatmu kecewa. Sebelum bertemu denganmu, aku adalah siluman jahat yang sering mencelakai manusia. Aku adalah pangeran kejam berhati dingin yang tidak segan-segan membunuh siapapun. Bersalah atau tidak, asalkan menguntungkan diriku, aku tidak segan menyakiti mereka. Sebenarnya manusia yang kau lihat di dapur adalah para awak kapal yang sengaja aku tenggelamkan. Mereka yang mati, aku pilah-pilah dan kujadikan pelayan di istanaku. Maafkan aku, Anastasia.. Maaf telah membuatmu menikahi siluman kejam sepertiku." Ucap Hadyan sendu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください