Amanda memandang kearah Arya dengan tatapan yang sulit di jelaskan. Ia merasa sangat kasihan kepada suaminya. Harga diri Arya seolah sudah ternoda dan dicemari oleh Sheila.
"Lalu kita harus bagaimana? Langkah apa yang harus kita lakukan?"
"Entahlah. Papa bilang dia yang akan mengurusnya. Tapi jujur saja ini semua membuatku tidak tenang. Jika sampai foto-foto itu tersebar di media. Bukan hanya perusahaan ini yang kena imbasnya. Tapi Sagara Rasa (perusahaan yang kini di kelola oleh Dirga) dan juga perusahaanmu nantinya pasti juga akan kena imbasnya. Dan ini semua gara-gara aku."
"Arya, kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri? Kau adalah korban disini." tanya Amanda dengan suara lirih.
"Ya. Aku adalah korban itu semua karna aku yang terlalu lemah,hingga dengan mudahnya Sheila bisa melakukan semua ini."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください