Marsha yang setengah malu-malu memberanikan dirinya mendongak kearah pemuda yang kini menjadi suaminya. Dirga yang juga menatapnya melihat dalam-dalam mata sendu itu.
Nalurinya sebagai lelaki tentu saja membuat Dirga lebih berani, ia mendekatkan wajahnya mencoba untuk mencium Marsha. Mencium pipi merona yang tengah malu, lalu turun kebibir yang lembut. Desahan nafas Marsha bisa ia rasakan di dalam mulutnya. Keduanya saling beradu lidah merasakan dan mencecap lidah masing-masing. Keduanya tentu saja hanyut dalm pusara Kebahagiaan rasa rindu masing-masing yang menuntun mereka untuk menuntaskan hasrat dalam diri masing-masing.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください