webnovel

Seperti Kupu Kupu

Sesaat setelah pemotongan pita tamu undangan mulai saling berbisik. Yang mereka tau pendiri pabrik ini adalah tiga orang Lelaki. Namun kini ada seorang gadis yang ikut memotong pita.

Amanda memang sudah mengatur agar media tak datang dan meminta Lina untuk membatasi tamu undangan. karna tak mau berita semakin menyebar luas.

Amanda pun mendekati tempat dimana mc berdiri dan meminjam microfonenya. "Saya tau semua yang berada di sini mungkin terkejut dengan kehadiran saya disini. Saya meminta maaf karna sebelumnya saya telah menyembunyikan identitas asli saya yang sebenarnya adalah seorang perempuan. Karna ada sebuah masalah yang membuat saya terpaksa harus menyembunyikan identitas saya dan menyamar menjadi Laki laki. Bukan maksud saya untuk menipu kalian semua namun saya harap kalian bisa memaafkan saya. Sekali lagi saya minta maaf."

Sebagian ada yang bertepuk tangan karna Amanda mau mengakui kesalahannya. Namun sebagian lagi tetap saling berbisik.

Arya dan Dirga merasa bangga karna Amanda berani melakukam klarifikasi dan kini menjadi dirinya sendiri. Hari ini Amanda tampil sangat berbeda. Dari ujung kepala hingga ujung kaki semua tampak menakjubkan bagi kedua Lelaki ini.

Rambut pendek Amanda yang di buat Blow memberikan kesan feminim ditambah jepit kupu kupu yang bergengger di atas rambut lurusnya. Make up yang minimalis namun sangat pas di wajah Amanda yang memang cantik. Bulu matanya yang sudah lentik memakai maskara yang menambah kesan indah pada matanya. Rona di pipinya seakan menggambarkan kebahagiaan di wajah cerianya,warna lipcream yang berwarna nude pink menambah kesempurnaan di wajahnya.

Gadis yang dulu selalu memakai kaos oblong berlengan panjang kini tampil dengan midi dress berwarna navy yang memiliki gliter, tubuhnya yang tinggi membuat dress itu tepat di atas lututnya memperlihatkan kakinya yang jenjang. Jika dulu amanda tak terlihat memiliki payudaya karna mengenakan kaos yang dobel dobel. Kini ukuran payudaranya yang memang tak terlalu besar ditutup oleh sebuah bra yang melindunginya. Sehingga lebih terlihat menonjol dan sexy.

Diujung kakinya yang jenjang terdapat sepasang sepatu dengan model wedges berwarna senada dengan dressnya dengan pita diujungnya wedgesnya. Hak sepatu yang tak terlalu tinggi sehingga membuat Amanda dapat berjalan dengan santai dan tak takut jatuh.

Penampilan Amanda membuat dua Lelaki yang menyukainya tak bisa berkedip melihat keindahan didepan mata mereka. Amanda yang menyamar menjadi lelaki saja sudah cantik dan berhasil merebut hati keduanya. Apalagi kini yang telah bermetamorfosis menjadi seorang kupu kupu yang sangat cantik membuat mata mereka berdua tak bisa lepas dari Amanda.

Mereka bertiga mengobrol di sisi yang tak banyak tamu.

"Maaf ya kalau selama ini aku tak ada kabar."

"Syukurlah kalau ternyata kau masih hidup.." Suara dirga seperti merajuk.

"Memangnya kenapa kau menghindari kami..?" Ini suara Arya yang penasaran.

"Aku sedang sibuk membantu usaha Ayahku sehingga aku haris fokus dengan salah satu bisnis dulu."

"Amanda,Apakah perusahaanmu itu sangat besar..?" Ini suara Arya .

"Ahh tidak juga cuma perusahaan kecil tapi karna aku juga masih belajar karna itu aku perlu waktu untuk fokus."

"Tapi kau menelantarkan bisnis kita.." Dirga mulai lagi.

"Tapi tentu saja aku tak pernah melupakan bisnis ku sendiri Aku selalu memantaunya lewat Lina."

"Tapi kenapa Lina seakan pura pura tak tau kabar tentangmu?"

"Tentu saja karna aku yang memintanya..hehehe."

"Kau ini sangat suka membuat orang khawatir.." Dirga masih ngambek.

"Maa..aaf... maaf ya.." Amanda menggerak gerakkan kedua tangannya yang membentuk tanda peace di atas telinganya seakan menjadi kelinci yang lugu.

"Hei kau bukan kelinci..kau ini kupu kupu jangan menyamar lagi.." Ini masih suara Dirga yang ngambek.

Amanda yang gemas lalu merangkul kedua leher kedua sahabat Laki lakinya tersebut. Yang tentu saja spontan membuat kedua jantung lelaki itu berdebar kencang.

Arya yang tak banyak bicara sebenarnya juga memendam rasa rindu pada Amanda. Tak mampu berekspresi hanya mampu mengagumi. Sedangkan Dirga memendam rasa rindunya dengan mencoba bersikap cuek. Tapi saat Amanda merangkul lehernya mereka merasa seperti di peluk. Segala emosi yang terpendam di hati mereka seolah luruh.

Arya mencoba menyembunyikan senyum di sebelah kiri Amanda sedangkan Dirga yang di sebelah kanan pun juga tersenyum senang. Dan tentu saja Amanda pula.

Mereka bertiga mengelilingi pabrik dengan mesin mesin yang baru di import yang di gadang gadang mampu memproduksi 20.000 botol perhari. Pabrik yang cukup luas ini akan mulai beroperasi 3 hari lagi.

"Apa kau akan langsung pergi setelah ini..?" Tanya Arya.

" Sepertinya Aku akan menunggu sampai pabrik ini beroperasi dulu. Lagi pula aku masih rindu udara di perkebunan teh."

-Yess...Aku akan punya waktu bersama Amanda- suara hati Dirga yang kegirangan.

"Kalau begitu aku juga.." Arya pula ingin bersama Amanda.

-Iiss apaan sih si Arya ikut ikutan.- masih suara hati Dirga.

" Lina...Aku boleh kan menginap untuk Tiga hari di rumahmu." Amanda memanggil Lina .

"Tentu saja kak. Ibuk pasti juga senang." Mereka tampak sudah berdamai. Lina memang memutuskan untuk berhenti berharap pada dirga.

Mereka tampak menikmati acara dan juga menemui beberapa tamu undangan yang penting.

Dirga dan Arya mulai menyusun rencana dan strategi dalam otaknya agar bisa semaksimal mungkin mendekati amanda selagi dia berada di dekatnya.

次の章へ