webnovel

kupu kupu biru dan gelang tali

Dua insan manusia yang menuju rumah kini di penuhi kegembiraan dalam hatinya. Dirga yang sedang berbunga bunga karna baginya 'kencan' dengan Amanda malam ini sukses.

Sementara di lain hati Amandapun juga tengah berbunga lantaran baru kali ini dia dapat merasakan indahnya hidup. Tanpa dia sadari Dirgalah yang membawanya menikmati hidup yang sesungguhnya.

Jalanan yang sepi malam itu di tambah angin dingin yang berhembus rumah rumah yang sudah tertutup rapat tak ada yang melihat senyum yang tengah mengembang di bibir masing masing.

Saat sampai di depan rumah Amanda yang sedikit ribet dengan lima bungkusan kembang kapas nya yang berwarna warni diletakkannya dulu di teras rumah bi Minah.

"Amanda jangan masuk dulu. Aku punya sesuatu untuk kamu. ." Dirga mengeluarkan sesuatu dari kantung jaketnya.

"Apa ini..?" Amanda menerima sepasang jepit silver kecil berbentuk pipih dengan dua lingkaran di tiap sisinya dan satu kupu kupu kecil dengan glitter berwarna biru. Cukup sederhana tapi cantik.

"Aku harap suatu saat nanti aku bisa melihatmu memakainya saat kau sudah menjadi dirimu sendiri." Amanda hanya tersenyum.

"Ya kau benar suatu hari nanti aku pasti akan kembali pada duniaku lagi."

"Hidupmu adalah milikmu. Buatlah hidupmu seperti yang kau mau. Nikmatilah selagi kau bisa." Kata kata Dirga memang sederhana tapi bagi Amanda mengandung penuh makna, karna selama ini memang dirinya selalu menuruti hidup seperti kehendak ayahnya.

"Oh ya aku juga punya sesuatu untukmu." Amanda mengeluarkan sesuatu pula dari jaketnya.

"Apa ini..?"

"Gelang persahabatan.." Amanda memberinya gelang dari tali benang yang berwarna hitam,navy,dan biru muda.Tali kecil yang di anyam menjadi gelang.

Amanda memakaikan gelang itu di tangan Dirga dan juga memakai satu di tangannya sendiri.

"Trimakasih..." Dirga melihat gelang ditangannya dan tersenyum. "Sudah malam cepat masuk anginnya dingin. Oh ya makan kembang kapasnya jangan banyak banyak nanti gigimu sakit." Dirga mengacak rambut Amanda dengan gemas lalu menstarter motornya.

"Dirga..." Amanda mendekati wajah Dirga.

Deg

wajah Amanda semakin dekat

Deg

Dirga hampir pingsan

"Terima kasih aku sangat bahagia." Amanda membisik pada telinga Dirga.

Lima kata yang mampu membuat Dirga melayang, walaupun Dirga pikir gadis bermata indah ini akan menciumnya. Nyatanya satu kalimat yang mendarat di telinganya mampu membuatnya di penuhi bunga bunga yang bermekaran.

.

.

.

Amanda berganti baju dan bersiap untuk tidur. Dipandangnya jepit rambut yang diberikan Dirga dan tersenyum lalu di letakkannya di atas meja nakas lalu Amanda tertidur dengan senyum manis.

Di lain tempat pun Dirga tak bisa tidur dipandanginya gelang tali pemberian Amanda yang mengikat tangannya. Mengingat bisikan Amanda di telinganya membuatnya senyum senyum sendiri sambil berguling guling di atas kasurnya.

Ditengah malam seseorang masuk ke dalam kamar Amanda. Dilihatnya sepasang jepit rambut kupu kupu di atas meja dengan luka dihati.

Ya orang itu adalah Lina. Sesaat tadi dia pun mengintip dari jendela saat Amanda pulang. Lina yang melihat Amanda mendekati wajah Dirga mengira orang yang sudah di anggap kakaknya ini telah mencium Dirga.

Dia pula yang tadi melihat Dirga dan Amanda di pasar malam. Melihat mereka berdua yang seperti orang pacaran membuat hatinya tersayat perih. Lina pun segera meninggalkan kamar amanda dengan butiran air mata yang menetes.

****

Pagi ini Rumah produksi DIA TEA sedikit sibuk karna mereka akan mulai memproduksi varian baru rasa milk tea dan rasa blackcaurent. Dirga yang datang dengan mentari di wajahnya kini bekerja dengan semangan membara.

Begitupun dengan Amanda sisa sisa kebahagiaan masih terukir di wajahnya. Dinar yang pagi ini mulai melancarkan aksinya mendekati Adam memancarkan aura kecentilannya memepet terus setiap langkah Amanda.

Hanya satu wajah yang terlihat lesu dan murung. Tentu wajah itu adalah Lina gadis yang merasa kalah bahkan sebelum berperang.

Melihat wajah Lina yang bermuram durja membuat Amanda heran. Amanda pun berinisiatif agar Dirga membantu pekerjaan Lina karna sepertinya dia sedang dalam kesulitan.

Dirga pun menurut pada permintaan Amanda, Karna memang sebelumnya dialah yang selalu memeriksa hasil laporan Lina.

Hari ini adalah jadwal Arya berkunjung karna ingin melihat langsung proses pembuatan varian rasa baru. Arya memasuki rumah produksi dan membawa beberapa laporan dari hasil pabriknya.

Arya mengamati Adam yang sedang menjelaskan tentang varian rasa Teh baru padanya. Pesona dari adam membuatnya tak bisa berkedip. Setelah presentasi dari Adam, Arya setuju setelah mencicipi samplenya dan berharap produk baru bisa produksi dengan jumlah yang besar.

"Sepertinya kita perlu mengadakan promo lagi untuk produk baru."

"Apa harus saya lagi yang jadi modelnya..?"

"Ya tentu berkat kau penjualan jadi naik drastis, tentu kau harus melanjutkannya lagi pula kontraknya juga sudah jelas kalau Adam harus melakukan promosi untuk produk baru yang akan diproduksi.

Amanda hanya bisa pasrah jika mengingat kontrak kerja itu, Apalagi jika mengingat para fans fans nya itu Amanda jadi bergidik ngeri.

"Pak Arya saya punya sesuatu.."

"Tali apa ini..?" Arya menerima sebuah tali dari Adam dan melihat Adam pun memakai yang sama.

"Anggap saja ini gelang persahabatan." Arya tersenyum lalu memakainya.

Mereka pun segera membahas untuk tema promosi selanjutnya sambil masih berkeliling memantau hasil rumah produksi.

Dirga yang melihat gelang yang sama dengan miliknya kini juga ada di tangan Arya membuat wajahnya yang secerah mentari mendadak menjadi mendung. Gelang yang tadinya di kira adalah gelang couple dengan Amanda ternyata malah kini Couple bertiga dengan Arya.

"Arya kau pakai gelang itu juga..?" Dirga penasaran.

"Ya tadi Adam memberinya untukku. Katanya ini adalah gelang persahabatan." Arya pun melihat Dirga juga memakai yang sama. "Oh kau juga punya ternyata."

"Tentu saja kita bertiga memiliki gelang yang sama. Karna gelang ini adalah gelang persahabatan dari pendiri DIA TEA." amanda berkata dengan bangga sambil mengajak mereka toss.

Arya dan dirga hanya menuruti walau bagi Arya ini sedikit kekanak kanakan. Tapi yaa.. begitulah pesona Adam membuatnya merasa tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Sementara Dirga mendung di wajahnya membuatnya tidak mood. Ingin rasanya melepas gelang itu tapi setiap mengingat senyum Amanda tadi malam membuatnya mengurungkan niatnya.

Tiga gelang itu bersatu dalam sebuah toss agar DIA TEA semakin sukses.

次の章へ