Adji tersenyum begitu melihat Khanza baru keluar dari kamar mandi setelah sejak tadi dia menungunya cukup lama di luar. Dia kembai berdiri di sisi jendela, seperti biasa. Dia selalu menatap pemandangan kota ketika di malam hari melalui jendela itu.
"Mas, ups… Haruskah aku memanggilmu denagn sebutan Pak saat ini?" tanya Khanza saat ingin menawarkan secangkir the hangat seperti biasanya.
"Berhenti menggodaku terus menerus, Khanza. Aku tahu, kau masih kesal karena merasa aku telah membohongimu. Tapi, apa salahku? Aku hanya tidak suka mengakui identitasku pada seseorang kecuali dia yang mengetahuinya lebih dulu."
"Ooh… jadi jika aku tidak mengetahuinya sampai saat ini, apakah itu berarti kau aka terus menyembunyikannya dariku?" tanya Khanza kembali.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください