Wisnu sengaja mengajak Khanza pergi ke sebuah Restoran yang mewah. Selain dia sangat bahagia, dia juga merasa takjub akan keberanian Khanza. Kemudian dia tertawa lepas tanpa berhenti sejak tadi sepanjang perjalanan. Membuat Khanza terheran-heran menatapnya. Hingga kini dia sampai di halaman restoran, Khanza enggan juga turun dari mobil. Meski Wisnu kini sudah membukakan pintu mobil untuknya.
Dengan langkah berat Khanza keluar dari mobil, dia berdiri tepat di hadapan Wisnu saat ini. Khanza menundukkan kepalanya, seakan tidak berani menatap wajah Wisnu. Hal itu membuat Wisnu mengerti, kemudian dia langsung saja menarik tubuh Khanza berada dalam dekapan Wisnu.
"Menangislah, jika kau ingin menangis. Tidak akan ada yang melihatnya, atau menertawakan mu. Hanya ada aku, aku disini."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください