webnovel

Sebuah Pengakuan (3)

Hubungan Khanza dan Devano baru berjalan satu hari. Sikap manis dan lembut juga segala perhatian yang diberikan oleh Devano memang sedikit membuat Khanza senang. Tapi tidak dengan hatinya, masih ada rindu yang mendalam. Masih ada cinta yang menggebu untuk pak Gibran.

Malam ini, Khanza ikut berkecimpung dengan kesibukan ayah dan ibu nya. Terutama di dapur, karena malam nanti kedua orang tua Denis, kekasih dari kakaknya itu akan datang berkunjung. Tujuan mereka akan membahas pernikahan Arumi dan Denis tentunya.

Khanza sedikit kesal, karena ayah dan ibu nya tidak memberitahu sebelumnya akan acara ini.

"Bu, apakah kakak akan menikah dalam waktu dekat ini?" tanya Khanza sambil memotong sayuran.

"Hem, kita masih akan membahasnya malam nanti." Ibunya menjelaskan tanpa menolehnya, sembari sibuk dengan adonan kue.

"Apakah kakak akan pergi dari rumah ini, Bu?" tanya Khanza lagi.

Ibunya terdiam sesaat, Khanza meliriknya diam-diam.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ