webnovel

Terjerat Dua Hati (6)

Sudah satu jam berlalu Khanza hanya mondar mandir gelisah tak menentu di dalam kamar. Ada rasa takut jika terjadi sesuatu pada pak Gibran, ada juga rasa cemburu yang timbul begitu saja ketika Bianca menerima panggilan teleponnya. Khanza sedikit frustasi, dia ingin tahu kabar pak Gibran, tapi belum juga ada kabar.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Khanza terus menatap layar ponselnya dengan menggigiti ujung jemarinya, sesaat kemudian ponselnya bergetar. Sebuah panggilan dari seseorang yang sejak tadi di nantinya, pak Gibran. Dengan cepat Khanza menerima panggilan tersebut tentu tanpa bersuara lebih dulu untuk memastikan apakah itu benar pak Gibran.

"Aku di luar, bisakah kita bertemu malam ini? sebentar saja," ujar pak Gibran setelah Khanza menerima panggilannya.

"Apa? Diluar rumah? Apa kau sudah gila, mas? Ini sudah malam!" bantah Khanza bersuara.

"Tolong, aku mohon!"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ