Tangan Tang Li tidak diam saja.
Setelah mengatakan itu, Tang Li mengambil sepiring buah lagi.
Tapi, kali ini Song Baiyan tidak langsung mengambilnya.
Beberapa saat setelah Song Baiyan selesai mengelap tangannya dan meletakkan handuk di atas meja, dia menoleh ke arah Tang Li. Rambut Tang Li tampak digelung, dan kedua tangannya memegang piring keramik yang bermotif lukisan Jepang. Dilihat dari gerak-geriknya, Tang Li seolah sedang memasang perangkap dan menunggu Song Baiyan mengambil umpan.
Tang Li sudah memikirkan hal ini.
Saat Song Baiyan meraih piring keramik itu, Tang Li menusuk buah dengan tusukan bambu, kemudian dia mengulurkan tangan dan langsung menyuapkan buah nanas ke mulut pria itu.
Song Baiyan tidak ingin dilayani oleh Tang Li karena merasa tidak nyaman.
Namun, inilah yang diinginkan oleh Tang Li.
Tadi, Tang Li juga ditempatkan ke situasi seperti ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください