webnovel

15

Aneh, mengapa suara Jeon terdengar sangat lembut. Pipinya juga terlihat seperti telah tergores sesuatu, dan ia sedikit lebih tinggu. Ahh… mungkin efek malam dan rasa takutku jika Jason tahu, mungin aku hanya salah lihat. Sekarang yang kuperlukan adalah istirahat.

.............

Dimana Jeon menyembunyikan alat itu?! Semua orang sudah tertidur dan aku sudah mencari alat itu selama satu jam dan belum aku temukan! Oh damn!! Tenang Steve, tenang, yang perlu kau lakukan hanyalah menemukan alat itu, dan jika kau panic alat itu tidak akan kau temukan.

Ahh itu dia!!

Aku segera mengambil kotak alat itu, beruntung aku sempat mematikan lampu sebelum mereka semua tidur, aku membuka laptop dan mulai mencari data gedung ini, tidak butuh waktu lama dan kemudian aku bisa selesai menyabotase seluruh cctv yang ada dan apa ini yang kudapat?? Data seluruh robot digedung ini! oh holy Great! Lebh baik aku juga menyabotase mereka juga.

" apa kau lihat cahaya dari ruangan itu?"

Oh suck! Sepertinya robot penjaga melihat cahay pantul dari laptopku ini, cepat cepat aku tutup laptop itu dan bersembunyi. Kuharap mereka tidak menemukanku, derap langkah mereka semakin terdengar jelas. Dan tak lama suara itu mengilang, aish jinja… hampir saja aku ketahuan.

' Steve, kau mendengarku?'

' Jeon?'

' baiklah, kau tidak usah membalas perkataanku kau cukup menjawabnya dengan anggukan atau gelengan. Dengarkan aku, kau sudah menyabotase seluruh cctv?'

Akupun mengangguk

'baiklah, lebih baik sekarang kau pakai lensa bening yang ada dikotak itu, lensa itu akan membantumu melihat kejadian yang ada diruangan Rex dan juga ruangan Jason,yang perlu kau lakukan sekaran adalah melaporkan padaku apa yang kau lihat dari sana. Kau tahu bagaimana caranya bukan?'

Aku mengangguk

Aku tidak mengaka bahwa Jeon dangat pandai dalam hal semacam ini, lihat saja Rex cepat atau lambat Jeon akan mengalahkanmu. Ya… dan itu pasti.

......

Ivy sukses membuat nyaliku tertantang, kali ini kami akan beradu keahliah parkour dilapangan belakang gedung ini, lihat saja aku pasti bisa mengalahkannya. Aku berjalan kearah lobby utara dan menemukan Clarissa bersama… tunggu dulu, dimana Jeon? Bukankah kemarin mereka berdua sudah sangat akrab? Ini sungguh aneh, seingatku Jeeon tidak membolehkan Clarissa mendekati robot itu. Atau jangan-jangan..

" hei pengecut, sudah siap?"

" ya! Jangan asal meremehkanku!"

" pemberani tidak pernah punya tatapan kosong"

" Ara.. ara… katja.. kita mulai" ( aku tahu, ayo!)

Kami berduapun berjalan ke belakang gedung untuk bersiap memulai parkour, aku masih gelisah terhadap Clarissa. Semua pikiran negative mulai berkecamuk diotakku, apa mungkin Rex menghipnotis atau mencuci pikiran Clarissa? Entah mengapa aku menjadi paranoid begini.

" ya! Kau ini melamun terus!"

" mianhae- Maaf- Ivy, hanya saja aku terpikirkan akan Clarissa"

" Saat bersamaku pun kau terpikirkan akan wanita lain, bagus sekali"

" bukan begitu Chagi-ya –sayang- .. masalahnya aku melihat ia berjalan bersama dengan robot rongsok itu, Jeon melarang kami membuat komunikasi dengannya"

" Jason maksudmu?"

" Entahlah namanya siapa, yang jelas robot itu"

" Jeon? Melarang kalian mendekati Jason? Apa kau yakin?"

" Tentu saja"

" Tidak kusangka ia menjauhkan kalian dari temannya"

" maksudmu?"

" Jason dan Jeon itu sebenarnya berteman, mereka selalu berdua. Mereka adalah andalannya Mr.Rex. Namun, perlahan Jeon berubah iakembai menjadi manusia lagi, setelah bertahun-tahun rasa kemanusiaannya hilang, sampai akhirnya ia mendapat tugas untuk menjemput kalian kemari. Sepertinya Mr. Rex berencana untuk membunuhnya setelah project kalian selesai"

" tunggu dulu. Bukankah kau juga manusia?"

" Tentu saja, jika tidak mana mungkin aku bisa jatuh cinta padamu"

" Ivy, apa kau berada dipihak Jeon?"

" Aku tidak tahu, jika aku memihak Jeon sudah pasti aku akan mati ditangan Mr. Rex"

" itu tidak akan terjadi Ivy, aku tidak akan membiarkanmu mati ditangan sibodoh itu. Jeon juga tidak akan membiarkannya terjadi"

" Aku akan selalu berada dipihakmu Youngboun, hanya saja aku tidak bisa banyak membantu"

" Tak apa, kau bisa membantuku dengan menjaga dirimu agar tetap selamat"

" Thanks"

" na do gumawo –aku juga terima kasih-"

......................

Kemana perginya Lucas dan Steve? Bisa-bisanya mereka berdua meninggalkanku sendiri. Mereka sendiri yang bilang bahwa aku tidak boleh ditinggal sendiri tapi, apa ini?? aku malah ditinggal sendiri. Ah sudahlah aku akan berjalan-jalan saja, jadwal latihan juga masih nanti sore.

" Bimo"

Siapa yang memanggilku?

" Ah.. aku senang kau ada disini"

" oh.. hai Lavender! Ada apa?"

Syukurlah itu Lavender, hampir saja kukira ia adalah wanita robot.

" Bisakah kau membantuku?"

" Tentu"

" Ayo ikut aku"

Akupun mengikutinya kesbuah ruangan yang ternyata adalah ruang kendali dan yang tidak kupercaya adalah tidak ada siapa-siapa diruangan ini.

" Benarkah ini ruang kendali Lavender?"

" Tentu saja, dan kau tahu ini adalah ruang kendali gedung ini, semua robot dikendalikan dari ruangan ini"

" sungguh aku tidak bisa percaya ini, kalau seperti ini Jeon akan mudah mengalahkan Rex"

" Dan kau tahu apalagi yang paling mengejutkan?"

" Apa?"

" Aku akan mengajarimu mengendalikan mereka semua, karena ruangan ini sudah disabotase jadi, kita bisa dengan mudah mengakses tempat ini"

Aku merasa sangat senang karena pada akhirnya aku bisa berguna untuk membantu Jeon dan yang paling membuatku senang adalah aku dan Lavender yang sekarang memegang utuh kendali gedung ini

" hari ini akan kupastikan semua robot tidak akan ada yang melewati ruangan ini" ujar Lavender

........

Sunyi dan senyap.. hanya ada dua orang pria yang tengah memperdebatkan suatu hal/

" apa kau gila?"

" apa maksudmu? Tentu saja aku juga tidak setuju akan hal itu"

" menagapa kau biarkan ia bersama dengannya?"

" Bagaimana aku tahu tentang itu, apa kau tidak mengerti juga?"

" Ah sudahlah! Aku sudah menyuruh temanmu untuk menyabotase ruang kendali"

" kau ini! Bisa tidak kau melakukan segala sesuatu dengan hati-hati?! Itu bisa membahayakn nyawa mereka!"

" Kau tahu bahwa aku harus melaporkan tentang kasusmu ini, aku tidak bisa diam saja! Waktu kalian hanya satu bulan dan kau tahu itu! Sampai kapan kau akan menahan mereka di markas itu, hah?! Salah satunya sudah masuk kedalam perangkap, semua akan menjadi semakin rumit jika kau hanya diam saja!"

" Aku tahu. Jadi, kapan mereka akan menyergap tempat itu?"

" Dalam waktu dekat kurasa, karena sejak saat kau pergi keluar negri mereka mengirmi mata-mata kemari"

" Baiklah, akan kukabari lagi nanti. Terima kasih banyak"

" Kau ini seperti tidak mengenalku"

......

次の章へ