Dengan sangat berhati-hati, Handoko membopong Clarissa dalam gendongannya. Pria tua itu tersenyum licik penuh kemenangan. Ia tak pernah membayangkan bisa membawa wanita cantik itu di dalam dekapannya.
Sebuah debaran yang tak normal semakin memompa jantungnya. Tak bisa dipungkiri, jika dirinya sudah sangat bergairah mendapati Clarissa yang masih memejamkan mata karena obat tidur yang sudah diberikannya. Rasanya sudah sangat tidak sabar untuk segera membawa menantu dari keluarga Prayoga itu untuk masuk ke dalam kamar hotel.
Handoko merasa sangat beruntung karena beberapa staf hotel sama sekali tak mencurigainya. Terlebih, ia sengaja memperlakukan Clarissa dengan sangat lembut dan juga hati-hati seperti memperlakukan barang mahal.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください