Keputusan Yang Sulit

Ferdinand baru saja berangkat ke perusahaan barunya, Ferha Corporation. Sampai di dalam ruangannya, Handoko sudah duduk di sebuah kursi yang ada di dalam sana. Rasa penasaran dan cemas tiba-tiba muncul di benaknya. Pria itu langsung meletakkan beberapa barang bawaannya lalu duduk tepat di depan rekan bisnisnya. "Untuk apa pagi-pagi sekali sudah menungguku di sini? tanyanya sambil melemparkan tatapan penuh arti.

Sebuah senyuman lebar dengan pandangan mata yang cukup berbinar tercetak jelas di wajah Handoko. Pria itu langsung bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Ferdinand. "Batas waktu satu minggu telah lewat, apa keputusanmu sekarang?" Sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh Handoko sontak membuat Ferdinand semakin kesal pada partner bisnisnya itu.