William menurunkan ponselnya setelah akhirnya Rayhan mematikan sambungan teleponnya.
Ia tidak tahu apakah ia harus bahagia atau bersedih sekarang. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, akhirnya Rayhan memanggilnya dengan panggilan kakak, tapi sayangnya Rayhan tidak berada bersamanya.
Rayhan memilih untuk menghadapi semua masalahnya sendirian, William bukannya tidak percaya jika Rayhan akan mampu melakukannya, hanya saja ia ingin menjadi seseorang yang berada di sisi Rayhan di waktu terburuknya.
Rose akhirnya kembali keluar menghampiri William karena William tidak kunjung memasuki rumah sementara hidangan makan malam yang telah di siapkan sudah nyaris dingin karena Wilayah masih belum juga muncul.
"Will..." Panggil Rose, ia menyentuh bahu William dan perlahan William memutar tubuhnya.
William tidak dapat menyembunyikan air matanya dari hadapan Rose.
"Will... Kenapa kamu menangis?" Tanya Rose khawatir.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください