webnovel

Ulah Kakek Dewa

"Bukankah sudah kubilang, dia pasti dengan wanita....ey, maksudku gadis lain. Aku tidak salah!"

Samael hanya menggosok pelipisnya saat duduk di kursi restoran keluarga disana. Dia melihat Lily yang duduk di pangkuan Yegudiel, dan seperti yang diketahui, Samael tidak menemukan keluarga gadis ini.

Pada akhirnya dia mengajak gadis ini untuk makan siang bersama...

Tapi kenapa tatapan kalian sangat menyakitkan!

"Jangan salah paham oke. Dia tiba-tiba muncul dan memeluk kakiku dengan tampang polos. Jadi aku membawanya berjalan-jalan sedikit." Samael membela diri sendiri.

Tapi Olivia disana hanya mendengus dingin saat mengatakan: "Jangan katakan kau sudah bosan dengan tubuh wanita dewasa dan mencari kesenangan baru pada tubuh gadis muda?"

"Aku bilang tidak! Kumohon, orientasi seksualku normal oke?"

"Tidak, orang normal tidak akan memakan ibu dan adik perempuannya!" xN

"....."

....Oke, Samael memang harus mengakui bahwa orientasi seksualnya agak menyimpang. Tapi itu tidak berarti dia akan menyerang Loli yang bahkan belum masuk SD !!!

Dan aku tidak tertarik dengan tubuh gadis muda! Bukankah lebih nyaman dengan tubuh wanita yang sudah dewasa? Lebih montok dan kenyal !!!

"Pada akhirnya, apa yang akan Milord lakukan dengan Lily?"

Sambil memeluk Lily di pangkuannya dengan erat, Yegudiel benar-benar sangat menyukai gadis kecil ini. Seperti boneka, hanya saja memiliki suhu!

Ditambah, itu mungkin karena aura keibuannya meluap tanpa dia sadari saat melihat Lily yang lucu ini.

Dan Samael sendiri, dia dan Lily saling menatap dan tiba-tiba berkata: "Di keluarga, sudah ada tiga rangkai loli. Finri, Daisy, dan juga Iris. Kalau ditambah Lily, bukankah itu akan menjadi Loli Bunga?"

"Ahh, Finri, Daisy, Iris, dan Lily....Itu memang nama bunga." Riana menambahkan ini dengan santai.

Jadi Samael menepukkan tangannya dan berkata, "Lupakan saja, aku akan mencari siapa keluarganya. Sampai saat itu, aku akan mengadopsi gadis ini. Lagipula, siapa yang menyuruhnya memanggilku Papa disana."

".... Membicarakan masalah Papa, apakah kita Mama Tirinya?"

Perkataan Olivia yang aneh langsung membuat si kecil Lily menjadi bahan tontonan. Bahkan Yegudiel menundukkan kepalanya dan menatap Lily dengan mata berbinar!

Hanya saja, Lily menggembungkan pipinya dan berkata: "Mama Lily hanya Mama seorang! Papa adalah Papa, dan Mama adalah Mama! Mama dan Papa Finri hanya ada satu !!!!"

Samael menggelengkan kepalanya dan mulai makan sendirian saat dia mengabaikan apa yang terjadi dengan cuci otak yang akan dialami Lily nantinya.

Tapi pikirannya sedikit serius, karena tadi dia telah menggunakan Kemahatuan sesuai yang May sarankan....

"Siapa gadis ini, dan kenapa dia memanggilku Papa? Kakek sialan itu, 10 dari 10 itu pasti ulahnya!"

.....

"Hohoho, bocah ini semakin dan semakin tajam pikirannya terhadapku. Haruskah aku menangis atau tertawa melihat perkembangan bocah yang dulunya naif ini?"

Kakek Dewa sialan itu menggosok dagunya dan tertawa seolah dia benar-benar orang yang membesarkan Samael.

..... Meskipun tidak salah, tapi juga tidak benar.

Dia hanya membuka jalan, dan Samael adalah yang memilih jalan. Kuasa penuh sengaja tidak dia pegang, dan malah membiarkan Samael untuk memilihnya sendiri.

Dan saat ini, Kakek Dewa itu terkekeh dan berkata: "Jadi seperti itulah Samael, aku akan menutup semua informasi dua gadis itu. Jangan salahkan aku, itu akan membuatku bosan jika kau tahu duluan."

"....Bukan begitu, orang disana?"

Kakek Dewa mengangkat kepalanya melihat ke atas, dan apa yang dia lihat adalah...

"Aku berbicara denganmu sialan."

...Ah, maksudmu aku?

Kakek Dewa tertawa terbahak-bahak dan berkata: "Hmmm, aku juga akan tersinggung jika kau menambahkan monolog membosankan sebelum aku berbicara. Jadi tolong jangan gunakan kalimat monoton seperti itu kepadaku. Aku adalah sosok yang nyata dan kau hanya kebetulan bisa menulisku."

Kau benar-benar membosankan tahu?....

"Jangan katakan hal seperti itu, bukankah kita teman lama yang membimbing Samael? Meskipun aku tidak mau menyebutmu teman...Tapi Samael bagi kita berdua sama-sama menyenangkan bukan?"

Baiklah, baiklah, aku tahu, aku tahu. Jadi jangan katakan lagi. Lebih penting lagi, bukankah kita akan terus menonton gadis lainnya?

Kau benar-benar, hobimu benar-benar buruk.

"*Angkat bahu* Siapa menurutmu aku ini? Aku tidak akan pernah bosan. Dan lagian, gadis itu dan bocah sialan itu memang ditakdirkan sejak awal, hanya saja kau mengintervasi plot."

.....

"Tidak mau menjawab kah."

------------------

Sementara itu di sisi sebuah tempat yang penuh dengan rasa khusyuk dan kudus, saat ini terlihat tiga wanita yang sedang duduk dengan senyuman pahit di wajah mereka.

Mata mereka mengamati gadis kecil di depan, dan akhirnya seorang wanita disana berbicara: "Jadi, namamu Aura Brandish Conna? Ummm, siapa keluargamu?"

"...."

Gadis kecil yang seusia Lily dengan perawakan yang sama hanya berbeda di warna mata langsung menunjuk ke arah seorang wanita yang benar-benar sakit kepala sekarang.

Dua wanita yang lain menatap Saint mereka yang selalu tenang dan akhirnya Atira, pelayan Saint sejak kecil tidak bisa menahan tanya: "Bukankah kau mengatakan masih perawan? Kenapa tiba-tiba ada gadis yang sudah besar saat ini?"

"Tidak! Aku bilang yang sebenarnya! Aku tidak tahu darimana gadis ini berasal. Dia tiba-tiba muncul begitu saja saat aku ingin mencari tahu....Uuu, jangan fitnah aku Atira, Lucy...."

"Ummm...." Lucy menggosok pipinya singkat lalu bertanya pada gadis itu: "Benarkah, kau itu putri, Saint kami?"

"Kakak Lily akan bertemu dengan Papa, jadi Aura memutuskan untuk bertemu Mama." jawab gadis itu tenang sambil mengangguk.

Atira mengambil nafas dalam-dalam dan berkata: "Aku percaya bahwa Saint pasti masih perawan, jadi artinya...kau berbohong gadis kecil."

"Aura dan Lily adalah putri Papa dan Mama !!!!"

Gadis kecil itu mengatakan ini dengan keras, lalu dia melompat keluar dari kursinya dan langsung memeluk Saint disana yang masih kosong...

"Mama !!! Mama adalah Mama !!!"

....Aku tidak tahu apapun. Ini kali pertamanya aku merasakan ketidakberdayaan ini. Ah ah ah, apa yang sebenarnya terjadi !!!

Atira dan Lucy juga tidak bisa berbuat apa-apa pada saat ini. Sampai akhirnya Lucy tiba-tiba berteriak seolah tersadar sesuatu!

"Aku tahu! Aura pasti putri Saint kami! Itu, kurasa memiliki cerita yang sama dengan Bunda Maria kita !!!"

"Lucy, aku bahkan tidak hamil!"

Lucy: "Eh? Apakah kelahiran harus di dalam rahim? Kenapa ayam tidak seperti itu?"

次の章へ