webnovel

Pertemuan (3)

"Jangan panggil namaku dengan mulut kotormu itu, menjijikkan."

Chelsea, bahkan setelah sekian lama tidak muncul di buku ini, bukannya dia melembut, malahan dia menjadi lebih keras dibanding sebelumnya!

Mengatakan kalimat ini, dia menyisihkan rambut di wajahnya kebelakang telinganya dan menatap Helina disamping.

Menatapnya, Chelsea berkata: "Selamat."

"Eh? Selamat untuk, apa?"

"... Begitu, pantas. Pantas saja tidak ada media yang memberikan berita ini, jika bukan karena bawahanku, tidak mungkin aku tahu berita ini." bisik Chelsea rendah.

Namun dia masih mengatakan, "Hanya mengucapkan selamat, atas cucu yang dikandung oleh menantumu."

Helina membelakkan matanya, "Kau tahu masalah ini?"

"Samael dan aku memiliki hubungan kerja sama, dan kita sering berbicara terutama masalah ini."

Jangan percaya, Samael bahkan tidak pernah menghubunginya sejak terakhir kali mengatakan masalah kerja sama untuk masalah Eropa!

Tapi bagi Helina, dia hanya bisa tersenyum dan memegang tangannya sambil mengatakan, "Hubungan kalian sepertinya sangat baik bukan? Um, terima kasih sudah membantu putraku."

Melihat mata Helina, dia hanya menjawab: "Tidak masalah, kami teman baik....*berbisik* jika dilihat dari sudut pandang iblis."

Pada saat ini, Akiko yang sedari tadi dilupakan tiba-tiba memotong kedua tangan yang berpegangan ini!

Seolah melindungi Helina, dia menghadap Chelsea dan berkata: "Bisakah kau menjauh dariku jika aku memang menjijikkan di matamu?"

"Oh, kau sepertinya marah karena perkataanku? Apakah ada kalimat dariku yang menyinggung dirimu?"

Kemarahan Akiko memuncak pada saat ini, dan dia berkata dengan sedikit keras: "Kau masih sama seperti saat kita masih di universitas, sombong dan tak tahu diri!"

"Kalau begitu kau harus berkaca terlebih dahulu sebelum mengatakan itu."

"Ohh, tentu saja aku berkaca. Hanya saja kaca tidak bisa menahan kecantikan dan keimutan yang kumiliki!"

"Itu karena kau menjijikkan."

"Dibandingkan wanita yang mencari laki-laki hanya untuk memanfaatkan harta dan statusnya, sebelum membunuhnya...siapa yang menjijikkan?"

"Ahh, menakutkan. Jangan menatapku dengan mata itu, aku tidak mau mati muda karena masih banyak yang perlu kulakukan."

"Kalau begitu jangan khawatir! Aku akan membunuhmu saat kau tidur !!!–"

.

.

.

Keduanya menjadi dan semakin menjadi lebih tidak karuan dalam bahasa mereka sehingga itu membuat Helina tertawa canggung dan...

Melarikan diri!

"Kurasa hubungan mereka tidak terlalu baik. Tapi...dimana Queena, Riana, dan Tiva sekarang?"

Berjalan di aula, orang-orang yang mengenal Helina berusaha untuk meminta ajang untuk berkenalan~

Bahkan ada yang berusaha mengejarnya, selagi dia adalah Milf yang menggoda~

Yoga, baik untuk masa muda dan olahraga malam!~~

Sesaat setelah dia melarikan diri lagi dari kerumunan orang ini dan akhirnya menemukan ujung hidung dari Riana...

Sosok lain tiba-tiba menutup jalan dan membuat Helina menghela nafas lagi dan lagi dalam hatinya!

Tapi saat melihat sosok itu...

"Yang, Raba?!"

"Halo Bibi~" x2

Dua sosok itu adalah Yang Mi dan Dilraba yang Helina kenal, jangan lupa, keduanya pernah menginap di rumah Kim selama beberapa hari.

Dan disana, Helina bertemu keduanya~

Setelah memeluk dan mencium pipi kedua wanita ini, Helina bertanya: "Bagaimana kalian bisa masuk kesini?"

"Ugh..."

Pertanyaan Helina membuat dua wanita ini tersakiti secara tidak sadar, sementara Helina masih tersenyum.

Jangan lupakan masalah identitas orang yang bisa masuk ke aula ini....

Selain uang, itu adalah status!

Helina tahu keduanya adalah aktris, tapi menurutnya, itu bukan tingkat dimana keduanya bisa diundang ke aula ini!

Yang Mi dengan senyuman pahit berkata, "Sepertinya Bibi tidak sadar, tapi...biarlah!

"Toh alasan kami bisa kesini karena undangan dari pihak Disney."

"Bos kami Yang, beberapa bulan yang lalu berhasil mencapai kerja sama dengan mereka, dan itu~ Berkat Samael~" tambahan dari Raba.

Helina mengangguk dan akhirnya sadar, "Jadi begitu, selamat~ Dan kupikir kalian beruntung bukan?"

"Ehehe, Bibi juga berpikir seperti itu bukan?"

Memeluk lengan Helina, Raba bertanya dengan senyuman tulus di wajahnya.

Tiba-tiba, Helina mencubit pipi Raba dan bertanya dengan bingung, "Apakah kau menjadi semakin...gemuk?"

"Pfft ..."

Yang Mi berusaha menahan tawanya, sementara Raba mematung karena pertanyaan ini!

Setelah dia terbangun, pipinya menggembung besar, "Aku tidak gemuk! Ini hanya...ya, jumlah lemak pertana kali berkumpul disini!"

"Menurut dokter..."

"Itu gemuk." (Yang Mi)

"Ahhhh— Kakak! Kau berani mengatakan itu?! Itu semua salahmu karena selalu memesan junk food di rumah!"

"Hah! Lalu kenapa? Aku masih menjaga bentuk tubuhku bukan?"

Pandangan Raba tertuju pada belahan dada Yang Mi dan berkata tanpa sadar, "Sapi."

" !!! "

Urat nadi di pelipis Yang Mi berdetak dan dia langsung menarik pipi Reba dengan lebih keras saat ini!

"Hoho, kau sudah semakin berani bukan? Apa maksudmu dengan kata-kata tadi? Ayo, katakan lagi, kau berani?"

"Ah aha ah, lepaskan! Maksudku aku iri!"

Setelah mendengar ini, cubitan dilepas dan sambil memegang pipi plus elusan, Raba berkata dengan penuh dendam.

"Ini adalah gen oke? Menurut dokter, lemak yang terkumpul dariku akan lebih ke pipi, tapi Bos...kau menuju ke dadamu bukan? Membuatku iri..."

Yang Mi hanya mengangkat alisnya dan membuang dengusan setelah mendengarnya...

Kau tahu, itu juga bukan hal yang bagus untuk memiliki hal ini begitu besar.

Awalnya dia ingin memakai Cheongsam saat akan kesini, tapi siapa sangka, jadinya terlalu jelek karena bentuk dadanya sehingga dia hanya bisa memakai Night Dress.

Di sisi Helina, dia hanya tertawa kecil dan merasa tidak ada salahnya bercanda mengenai masalah ini.

Lagipula dia sering mengatur berat badan wanita-wanita di rumah~~

Tapi pada saat ini, Raba tiba-tiba bertanya: "Ngomong-ngomong Bibi, karena kau kesini, itu artinya undangan atas nama Samael bukan?"

"Kemana dia sekarang?"

Helina menghela nafas dan menjawab dengan lelah, "Aku tidak tahu, mungkin...dia sedang bersama mitra bisnis? Atau mungkin dia masih dalam perjalanan sambil membawa Kakek dan Nenek?"

"Yang pasti, dia pasti akan datang dan hal pertama yang akan dia temui..."

"Itu adalah aku!"

-----

Sementara itu, di ruang terpisah tak jauh dari aula.

Plop!

"Huh?! Aku merasakan bahwa radar ibuku kesemutan saat ini!"

"...."

Plak!

Tepukan keras dari belakang datang dari Freya yang berkata, "Aku tahu dengan jelas sekarang, Saudaraku, kau adalah Mamacon!"

Tiga pelayan lain tidak bisa menahan hawa dingin dan gemetaran di tubuh mereka atas keberanian Freya!

Itu Yang Mulia! Raja Baru yang akan dinobatkan hari ini kau tahu?!

Dan tadi, kau benar-benar menampar bagian belakang kepalanya dengan tangan kosong?!

Kagumi!

Samael hanya mengusap bagian belakang kepalanya dan tertawa, "Jangan seperti itu, tapi ini memang benar...lihat rambutku."

Keempat pelayan itu melihat ke rambut Samael, dan disana terlihat...

"Sejak kapan kau memiliki rambut yang mencuat (Ahoge) ini?" tanya Freya saat melihat ahoge Samael yang bergerak ke atas dan kebawah.

Itu agak lucu bagi Freya...

Tapi bagi Samael, dia menatap kaca rias di depan dengan serius saat mengatakan:

"Kau tidak tahu? Aku akan menjadi Raja hari ini...dan Ahoge, adalah simbol seorang Raja !!!—"

次の章へ