webnovel

Integrity Knight Inggris

Sepanjang jalan, Samael dan Putri Teresa masih sedikit berdebat mengenai masalah sifat.

Masalahnya, kedua orang ini sama-sama keras kepala dan tidak ada titik temunya!

Padahal, baik itu sifat keras dan tegas Putri Teresa atau sifat lembut dan pengertian Putri Latifa...semuanya memiliki daya tarik masing-masing~

Tapi pada akhirnya Samael menyerah, bukan karena Putri Teresa perempuan sehingga dia malas untuk berdebat dengannya...

Melainkan karena dia menahan ego miliknya sendiri.

Hal yang paling sulit dalam kehidupan ini bukan untuk melampaui orang lain, tapi melampaui ego dan diri sendiri.

Melihat Samael tidak mengatakan apapun lagi, Putri Teresa hanya mendengus dan berkata: "Sudah menyerah?"

Samael hanya mengangkat bahunya dan berkata, "Ini namanya retret strategis, Putri, kau harus paham ini!"

"Kau bodoh atau aku yang bodoh Duke?"

"Setiap orang yang menanyakan ini pada hakikatnya adalah orang yang keras kepala. Putri, kau dan aku itu sama." jawab Samael tenang.

"Watak keras belum tentu bisa tegas, tapi tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu berlawanan dengan lemah lembut, yang satu mantap dalam kebijakan sedangkan yang lain mantap dalam keintiman dalam kesewenang-wenangan."

"Putri Teresa dan Putri Latifa adalah Kakak Adik, dan keduanya saling melengkapi bukan?"

Putri Teresa menatap Samael diam sebelum akhirnya dia mendengus dan bertanya: "Lupakan masalah ini sudah, Duke, apa yang ingin kau lakukan hari ini?"

Samael hanya menjawab, "Tidak ada, hanya mengamati sekitar dengan tenang."

Tiba-tiba Putri Teresa maju kedepan menghentikan laju jalan Samael dan dengan tegas dia berkata.

"Bagaimana kalau Anda mengikuti saya?"

"Hah? Mengikuti, Putri? Kemana?"

Putri Teresa mengungkapkan senyuman puas tersembunyi saat ini, "Patroli rutin!"

-------------

Saat ini, di depan gerbang istana kerajaan, lusinan ksatria berbaju perak yang indah dan tampan tengah menaiki kuda mereka masing-masing dengan penuh kekuatan!

Memimpin mereka semua adalah dua sosok.

Mereka semua sama-sama memiliki rambut emas dengan wajah yang melebihi standar, plus keagungan yang tidak dapat diremehkan!

Berdiri di sisi kiri adalah Putri Teresa, dan di sisi kanannya adalah Samael yang juga sudah memakai baju besi Integrity Knight Inggris.

Melirik sedikit kebelakang, dia tidak bisa membantu tapi bergumam: "Patroli Kerajaan, kah..."

"Ini hal yang baru bagiku. Menjadi seperti polisi dan menggebrek pintu rumah tempat yang mencurigakan, hampir seperti itu~"

"Duke, aku bisa mendengarmu. Dan saya ingatkan, Ksatria kami tidak sama dengan polisi!"

"Polisi adalah Polisi, dan Ksatria adalah Ksatria!"

Dengan tajam Samael menatap Putri Teresa dan dia berkata, "Hal seperti ini, aku lebih paham darimu Teresa!"

"Huh! Aku meragukannya, Samael."

Karena di Ksatria tidak ada yang dinamakan status kebangsawanan...

Baik Putri Teresa dan Samael jelas tidak sungkan untuk memanggil nama satu sama lain tanpa ada kesopanan!

Jadi mereka tidak sungkan untuk memanggil nama satu sama lain~

Selain itu, kalian masih ingat saat Samael yang menghancurkan hampir seluruh Ksatria beberapa waktu yang lalu bukan?

Karena hal inilah, posisinya hampir sama dengan Putri Teresa dan tidak ada yang berani menolak posisi Samael yang berdiri berjajar disamping Putri Teresa!

Bayangkan saja seperti ini....

Karakter itu seperti pohon dan reputasi seperti bayangannya.

Bayangan adalah apa yang kita pikirkan tentangnya, dan pohon adalah apa yang nyata....

Atau itulah salah satu kata yang pernah Samael dengar tentang karakter yang menunjang suatu prestise~

Yang satu adalah Kapten asli (Putri Teresa) dan yang lain adalah sosok bangsawan yang memiliki persetujuan penuh untuk memimpin mereka (Samael).

Mereka sama-sama cocok untuk memimpin!

Adapun pembagian Ksatria, itu sangat simpel, yaitu dimulai dari:

Ksatria Magang < Ksatria Junior < Ksatria Senior < Ketua Kompi Ksatria < Kapten Ksatria ...yang semuanya bertugas dibawah Raja.

Saat ini, Putri Teresa memajukan kudanya dan menarik pedang dari sarungnya sebelum akhirnya dia mengangkatnya ke atas dan berkata dengan tegas.

"Kali ini adalah patroli yang sangat penting, karena proses pengadilan pengkhianat Inggris akan dilakukan dalam dua hari lagi!"

"Tugas kita adalah untuk melenyapkan para pengganggu pengadilan nanti, dan mencari cara agar tidak ada bangsawan lain yang akan membantu pengkhianat itu berdiri menang di pengadilan !!!"

Kata-kata ini mengejutkan Samael, tapi saat dia melihat kebelakang, dia melihat bahwa semua ksatria masih memasang wajah serius.

Dengan aneh Samael mengangkat tangannya, "Kapten! Kenapa aku tidak tahu masalah ini?! Bagaimanapun aku adalah protagonis dari acara itu bukan?"

"Sekarang protagonis sudah tahu ini, dan dia sudah masuk ke dalam rawaku....itu sudah terlambat bukan?"

Samael terkejut dan dengan jari yang menunjuk Putri Teresa, dia berkata: "Kapten, aku tidak menyangka bahwa kau berperut hitam!"

"Terima kasih atas pujiannya."

Percakapan keduanya membuat wajah kaku para ksatria sedikit menaikkan sudut mulutnya.

Siapa sangka keduanya akan membuat lelucon kecil saat ini~

Tapi pada dasarnya Samael benar-benar melepaskan diri karena disini, dia bisa melepaskan sejenak kekauan bangsawan!

Jadi, lelucon kecil tidak masalah bukan~

"Sekarang Samael, kau sudah ditanganku!"

Wajah Samael sedikit kaku, dan bahkan laki-laki yang peka juga merasa wajah mereka kaku...

Putri Teresa, kau sengaja mengatakannya atau memang mengatakan yang sebenarnya?!

Samael terbatuk sedikit dan berkata dengan serius: "Tentu saja aku ikut, jadi tolong urus orang sakit ini!"

"Puff..."

Bocoran tawa akhirnya sedikit keluar dari beberapa ksatria wanita disana, tapi juga ada yang bersedih mengenai kata-kata ini.

Putri Teresa adalah yang terakhir, dan dengan erat dia memegang gagang pedangnya: "Jangan banyak omong kosong lagi!"

"Semuanya bersiap !!!!"

"Yes Ma'am !!!!" xN

Sorakan serentak terdengar, dan pintu gerbang besar Istana Kerajaan terbuka langsung!

Diluar, Samael sudah melihat bahwa ada banyak warga sipil yang menantikan kedatangan mereka.

Bagaimanapun, menjadi Ksatria adalah impian para warga sipil~

Di sisi lain, Teresa menepuk kudanya dan maju dengan berteriak: "Misi, Dimulai !!!"

"Ohhhhh!–"

Lusinan ksatria termasuk Samael langsung maju mengikuti Putri Teresa melewati jalanan yang sepi.

Dibawah tatapan panas para warga sipil, Samael tersenyum: "Ya, mata mereka...aku tidak membencinya."

次の章へ