webnovel

Pakaian untuk Bayi

Keesokan harinya.

Samael yang duduk di meja makan restoran dengan Olivia harus mengakui malam tadi benar-benar hebat!

Siapa kira olahraga yoga akan semenarik itu, jadi pastikan untuk melakukannya lagi kapan-kapan !!!

Olivia merasakan tatapan nakal Samael di sekujur tubuhnya, dan dia menggerakkan tubuhnya sedikit.

"Kau benar-benar memikirkan hal kotor di pagi hari, apakah tidak ada hal lain di pikiranmu?"

"Hey hey, jangan bicara seperti itu. Memikirkan masalah seperti itu adalah faktor biologis dari seorang pria!"

Olivia mendengus dan akhirnya tidak menjawab masalah Samael ini.

Meskipun harus dikatakan bahwa kemarin memang hebat~

"Pagi, Milord..."

"Hah? Yegudiel, kau disini?" Samael merentangkan tangannya pada wanita ini sambil menyapa.

Yegudiel dengan senang hati menerima tangan ini dan duduk sisi lain Samael sebelum akhirnya menaruh tangan ini ke perutnya.

Hal ini membuat Samael terkekeh dan dia berbisik di telinganya, "Mama, kau sangat manja~"

Pipi Yegudiel memerah, tapi dia masih bahagia!

Di dalam kandungannya, itu adalah benih cinta dari dirinya dan Tuan yang sangat dia sayangi!

Di satu sisi, Olivia merasa aneh dengan kedua orang disampingnya ini.

Entah kenapa, ada perbedaan dalam cara Samael berinteraksi?

Sebagai contoh, jika itu dengannya, itu akan penuh dengan kenakalan dan jarang peduli dengan peringatannya karena dia maunya sendiri...

Tapi saat dengan Yegudiel, mata Olivia menunjukkan suatu kehati-hatian di antara semua gerakan Samael!

Ini membuatnya merasa curiga sekaligus iri.

Untungnya suasana ini diganggu oleh suara ponsel Samael. Dia melirik panggilan itu, dan itu adalah Helina.

"Panggilan ibuku oke, jangan tatap aku seperti itu." Samael menjelaskan pada Olivia.

Olivia mengangguk patuh, sedangkan Yegudiel menunjukkan suatu gerakan bahwa dia tidak akan berbicara saat dia menelpom.

Samael menggesek layar untuk menjawab, "Bu, ada apa?"

"Dimana kau seharian penuh kemarin? Sekarang, dimana kau?" Helina bertanya lebih dulu.

Mendengar pertanyaan ini, Samael menjawab, "Kemarin, itu adalah masalah pekerjaan. Dan yah...aku berbelanja dengan Tilina dan beberapa wanita kemarin."

"Ngomong-ngomong, aku juga memiliki sesuatu yang kubelikan untukmu kemarin Bu, kau sudah menerimanya?"

"Kau membelikanku sesuatu?"

"Ya, itu di Tilina. Dia tidak memberikannya padamu?"

"....Tidak masalah, apa yang menjadi miliknya adalah milikku." Helina menjelaskan alasannya dengan santai.

Tapi ini...

Baik!

Memang Ibu biologis!

Helina di sisi lain hotel sedang menatap anak perempuan pertamanya dengan tatapan menyelidik.

Ini membuat Tilina merasa tegang, apakah ada yang salah?

Apakah ibu tahu kalau aku suka Kakak?!

Ini, aku...bagaimana ini !!!

Tilina merasa bingung, hanya Ririca yang memandang kedua keluarganya ini dengan aneh sambil dia memotong kecil-kecil daging untuk Loli Ekslusif keluarganya.

Samael di sisi lain terkekeh dan bertanya, "Jadi ada masalah apa sehingga pagi-pagi kau menelponku."

"Apa, kau tidak suka kalau ibumu menelponmu?"

"Tidak! Aku menyukainya! Jadi masalahnya?"

Helina menghela nafas dan bertanya, "Apa rencanamu hari ini? Jika tidak ada, bisakah kau pergi denganku?"

Samael mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya bertanya, "Belanja bahan makanan?"

Tidak ada yang salah dengan pemikiran ini!

Tapi Helina di sisi lain merasa tersinggung, memang benar kalau dulu dia akan mengajak Samael jika berbelanja bahan masakan.

Lagipula ada pembawa barang disana!

Selain itu, bukankah kau dulu sering menyelinapkan beberapa hal saat akan dihitung di kasir!

Kau melupakan itu semua?!

Helina menjawab, "Kau pikir aku mengajakmu hanya untuk itu?! Aku mengajakmu untuk berbelanja beberapa hal!"

"Itu saja? Tunggu, Bu, kau ingin berbelanja...pakaian?"

Helina menyipitkan matanya indah dan tersenyum kecil, "Ya, pakaian untuk bayi."

"Uhuk uhuk uhuk..."

Samael langsung tersedak air liurnya sendiri saat mendengar kalimat ini dan Yegudiel segera mengelus punggungnya untuk tenang.

Tapi dia tidak bisa!

Apa yang terjadi, kenapa Helina tiba-tiba menginginkan membeli pakaian untuk bayi?

Apa mungkin, Lilith membocorkan masalah ini atau tanpa diketahui Lilith, Helina tahu kalau dia hamil?!

Tidak, masih ada satu tersangka disini, dan itu adalah wanita yang ada di sampingnya!

Di sisi lain, Helina merasa curiga, kenapa Samael bereaksi seperti itu? Terlihat, merasa sangat aneh...

Apakah aneh untuk mengatakan ingin membeli pakaian untuk bayi?

Lagipula aku ingin membeli ini sebagai hadiah untuk tetangga di rumah yang ternyata sudah melahirkan gadis cantik kecil di rumahnya~

Jadi wajar jika dia memberikan kado bukan?

Meski jauh, tapi sekarang barang bisa dikirim bahkan jika itu ke Benua Antartika!

Tapi sejujurnya, Helina merasa sedikit iri dengan tetangganya karena sudah bisa menggendong seorang cucu saat ini...

Dibandingkan dengannya, hubungannya dengan Samael, itu...

Masalah!

Selain itu, Helina merasa bahwa ada masalah dengan kesuburan Samael!

Bagaimana tidak, dari banyaknya wanita di sampingnya, kenapa masih belum ada yang hamil?!

Jika Samael tahu ini, dia mungkin akan benar-benar muntah darah dan langsung mendorong Helina kebawah sembari berteriak...

Aku masih subur, akan kubuktikam padamu!

Atau semacamnya~

"Samael, kenapa kau? Apakah kau sakit batuk?" tanya Helina setelah menyingkirkan pemikiran aneh tadi.

Samael yang telah meminum air putih dari Olivia menjawab, "Ah Ahhh...Agak serak, tiba-tiba kerongkonganku kering dan akhirnya terbatuk tadi."

"Oh...Kalau begitu setelah kita membeli pakaian bayi, kita langsung ke dokter disini. Bagaimana?"

"Ti-Tidak masalah! Jadi Bu, aku akan menutup panggilan disini oke?"

Helina mengangguk dan berkata, "Aku menunggumu jam 9 di hotel, jangan terlambat."

"Aku tahu, aku selalu tepat waktu!"

Setelah menutup panggilan, Samael langsung memegang kedua pipi Yegudiel dan menatapnya dengan mata serius dan sedikit takut.

"Sayang, apakah kau bocor?!"

" ??? "

次の章へ