webnovel

Apakah Itu Benar?

"Pasukan Paus adalah orang mati, mereka adalah orang yang hanya mengikuti perintahnya, bahkan jika harus mati." kata suara indah di ponsel itu.

Suster Atira tentu saja sudah tahu ini, dan dia segera berkata: "Berapa banyak orangnya? Apa tujuan mereka? Siapa ketuanya? Apakah itu untuk melawan kehendak orang asing tadi atau murni untuk tujuan pribadi."

"Orang yang dikirim hanya sepuluh, tiga diantaranya pemilik kekuatan super, hanya saja terlalu lemah. Senjata api bisa membunuh mereka."

"Tujuan mereka tentu saja merusak sumber masalah dan memulihkan arena. Tidak ada ketua, mereka bergerak sendiri-sendiri. Untuk masalah terakhir, aku sudah menjawabnya."

"Atira, aku yakin dengan kemampuanmu, tapi tetap saja aku ingin memperingatkan, panggil aku saat akan ada pertarungan. Aku tidak ingin kau terluka."

"Terima kasih Nona, tapi jangan khawatir, bagaimanapun kemampuanku juga salah satu yang terbaik di Sepuluh Kursi Teratas." kata Suster Atira sembari dia saat ini memasuki taksi.

"Ngomong-ngomong Nona...Nafasmu agak berat, kau..."

"Hm? Ada apa Arita?"

Suster Atira merasakan ada yang salah dengan suara dari Nona Saintess miliknya sejak pertama kali mereka bertukar informasi.

Bagaimana mengatakannya, itu terlalu tidak santai dan agak sedikit terengah-engah seolah tertekan sesuatu di bagian dada.

Tapi Atira tidak akan memikirkan masalah kotor padanya, bagaimanapun, bahkan Paus, tidak, di area itu, hanya dia dan adik perempuannya yang bisa masuk dan berinteraksi dengannya

Selain itu, jika Nona itu ingin menolak hasrat buas laki-laki, itu semudah membalikkan telapak tangan baginya.

Dia memiliki ingatan yang sangat bagus dan tentu saja dia ingat ada seorang anggota bodoh yang terjerat cinta oleh Nona nya.

Dia memiliki kemampuan hebat dan masuk ke jajaran Sepuluh Kursi Teratas. Memanfaatkan kelonggarannya dan adiknya, dia masuk untuk bertujuan memperkosa Nona!

Tapi pada akhirnya, dia hanya melihat tumpukan abu tepat didepan seorang wanita yang berlutut dan menyatukan tangannya seolah berdoa atas sesuatu.

Meski terlihat sakral, tapi itu masih pemandangan yang agak membuat merinding. Jelas tumpukan abu itu adalah laki-laki bodoh itu!

Selain itu, dia sudah mengasuh orang itu sejak kecil...dan dia tahu bahwa hati Nona nya sudah diambil oleh seseorang.

"Katakanlah Nona, kau tidak akan menggunakannya untuk sesuatu yang bodoh, kan?" tanya Suster Atira dengan tenang, namun ada jejak penekanan disana.

"...."

"Nona, kau tidak menggunakannya, kan?!"

"....Bagaimana kau bisa, tahu?"

"Kau benar-benar menggunakannya?! Nona !!! Kau benar-benar melakukannya! Lalu, untuk apa kau menggunakannya?"

"Itu tentu saja untuk mem.....Kau tahu, yang itu? Atira, kau harus tahu milikku! Jangan tanya lagi, itu memalukan !!!"

Suster Atira merasa ingin pergi langsung ke kamar gadis itu, dan menampar pantatnya beberapa kali bahkan jika dia harus menangis!

Meski dia tahu kenapa dia harus melakukan itu dan kenapa dia sangat terobsesi dengannya, tapi tetap saja, itu terlalu berlebihan !!!

Atira ingin menangis!

Setelah dia menggosok dahinya yang halus, dan menghela nafas pelan, dia berkata: "Lupakan, Nona, jaga dirimu disana dan jangan gunakan itu lagi untuk hal bodoh !!!"

"Uuuu..Aku tahu."

Suster Atira mematikan panggilannya dan langsung pergi dengan gumaman, "Sungguh, meski dia anak yang dicintai semuanya dan tidak kekurangan apapun, tapi obsesinya terkadang aneh."

...

Sementara itu, Tracy dan All Set saat ini telah bersatu kembali di daerah Vatikan Holy City, dan keduanya saat ini menyamar sebagai pasangan muda yang baru saja berbulan madu ke tempat ini.

Di depan keduanya, adalah sebuah bangunan super besar san terlihat banyak orang yang keluar masuk dari sana. Kebanyakan dari mereka adalah seorang turis asli.

Tempat didepan mereka Basilika Santo Petrus.

Basilika Santo Petrus adalah sebuah basilika utama di Kota Vatikan yang diklaim sebagai gereja terbesar yang pernah dibangun (meliputi area 23.000 m² dan memiliki kapasitas lebih dari 60.000) dan salah satu situs tersuci dalam Kekristenan, sekaligus basilika kepausan.

Tracy yang memegang lengan All Set bergumam, "Didepan adalah tempatnya. Kuharap yang lain tidak bodoh, pasang Interferometer Vector Reflektuf dengan benar dan jangan lupakan gunakan mode siluman."

Mendengar kata-kata Tracy, maka jelas mereka berusaha bukan hanya ingin mengganggu jaringan di sekitar Roma, tapi juga secara khusus mengisolasi Vatikan.

Interferometer Vector Reflektuf adalah sebuah alat yang dapat memunculkan fenomena umum yang dapat dijelaskan secara klasik oleh superposisi gelombang, namun pemahaman yang lebih dalam tentang interferensi ini membutuhkan pengetahuan tentang dualitas gelombang-partikel cahaya yang disebabkan oleh mekanika kuantum. 

Contoh utama interferensi ini adalah eksperimen celah ganda yang terkenal, pelapis anti-reflektif, dan interferometer yang secara klasik merupakan metode penerimaan gelombang untuk memahami interferensi pancaran suara.

Kata mudahnya, Jamming Area Tapping.

"Semuanya sudah beres, ayo masuklah. Tugas kita hanya untuk melihat kepausan asli dan mendata sifatnya. Ini adalah tugas terberat."

Mendengar kata-kata All Set, Tracy mengangguk dan keduanya segera masuk kedalam Basilika.

Memasuki Basilika, bahkan Tracy yang ateis harus mengakui kekentalan super agama dari bangunan ini. Tentu saja, kemewahannya juga tidak main.

Apa disana, kau yakin yang berkilau berwarna cerah kuning itu emas? Kau yakin digunakan sebagai gagang pintu?!

Juga disana, itu kristal asli kan? Kristal asli kau gunakan sebagai gantungan lampu?! Seberapa kaya kalian !!!!

Tapi anehnya, All Set serta Tracy juga merasakan sesuatu yang aneh. Seolah mereka ditatap dari segala sudut....

Kepekaan mereka sangat kuat, tapi mereka hanya bisa bergerak dengan tenang meski jantung mereka berdetak keras!

Tuk...Tuk...Tuk...

"Ohhhh-!!!!"

Keduanya terkejut dengan pergantian sesuatu dari orang-orang disekitar. Kenapa kalian semua tiba-tiba berteriak dan terlihat seolah akan menangis?!

Saat Tracy mengangkat kepalanya, dia melihat sosok lelaki tua mengenakan tongkat emas di tangan kanannya.

Hanya saja, Tracy langsung melebarkan kedua matanya saat melihat lelaki tua itu.

Tracy merasa akrab, tidak, bukan lagi akrab. Dia sangat tahu dengan sesuatu disekitar laki-laki tua itu.

"Dia malaikat ???..."

次の章へ