webnovel

Kembali ke Rumah

"Ahhh, rumah ini memang terasa agak nostalgia, meskipun aku hanya pergi selama beberapa hari."

Berdiri didepan pintu vila Tivania, Samael berkata dengan nada yang sangat tenang dan hangat.

Dibelakangnya adalah lima saudari, yang entah kenapa saat ini mereka agak gelisah.

Mereka gelisah karena dua alasan, alasan pertama tentu saja karena mereka akan bertemu dengan keluarga Samael.

Sedangkan alasan kedua, itu karena mereka tahu dari Samael saat perjalanan ke tempat ini, bahwa dia sudah memiliki tunangan dan kebetulan sudah tinggal bersama dengan keluarganya!

Kim, Chloe, Kendal, dan Kourtney masih lumayan gugup, tapi Kyle benar-benar gugup saat ini!

Sayangnya dia tidak tahu kalau dirinya sendiri bisa dianggap sebagai wanita pertama Samael, dan bisa dibilang posisinya lebih tinggi!

"Ayolah, masuk dan jangan sungkan. Anggap saja rumah kalian sendiri." Samael membuka pintu, dan mempersilahkan mereka untuk masuk.

"Samael?"

Suara ini membuat Samael tersenyun, dia berbalik dan menemukan sosok Helina yang sepertinya sedang bersih-bersih.

Samael berjalan ke arahnya, memeluknya dan berkata: "Aku pulang, Bu."

Helina tersentak dengan pelukan ini, tapi senyum lembut segera terpampang di wajah cantiknya.

Dia memeluk dan mengelus punggung Samael dengan lembut, lalu melepas pelukannya.

Saat dia melihat kebelakang, alis Helina mengkerut, wajahnya terlihat sangat marah pada Samael dan dia segera menarik telinganya!

"Berapa hari kau keluar? Apa kau sudah mencari wanita lain?"

"Ha Hahahaha....Maaf."

Samael tidak mengatakan alasan lain, karena dia memang keluar selama beberapa hari dan wanitanya bisa dibilang bertambah!

Helina menghela nafas dan melepas telinga Samael, lalu menuju ke kelima saudari itu dengan senyuman hangat.

"Halo, namaku Helina Viollen, ibu Samael. Bagaimana dengan kalian?"

"Aku, Kylie Jenner, Um....wanita Samael!" Kylie menjawab dengan agak gugup, tapi dia akhirnya memperkenalkan dirinya.

"Kendal Jenner, saudari kandung Kylie, calon wanita Samael. Senang bertemu dengan Anda, Ibu."

"Kim, Kim Kardhasian...."

"Chloe Kardhasian...."

"Kourtney Kardhasian...."

Keempat saudari lainnya juga memperkenalkan diri mereka, dan semua tanpa kecuali menyebutkan nama "Wanita Samael".

Helina menghela nafas mendengar ini dan menatap Samael dengan tatapan yang tidak diketahui.

Seolah-olah putra yang dia kenal selama beberapa tahun sangat berubah hanya dalam beberapa bulan!

Tapi jika dilihat lebih dekat, ada rasa penasaran di mata Helina dan keterasingan yang membuat siapapun yang kenal dengannya akan menjadi bingung!

"Hm? Kakak Kim? Kakak Kim !!!!"

Suara ini membuat Kim mendongak, dan dia terkejut saat melihat sosok Tilina yang baru saja turun dari tangga.

"Tilina? Tunggu! Kau....adik Samael?"

Kim mendekat ke Tilina, memegang kedua tangannya dan bertanya.

"Ya! Apakah Kakak Kim mengenal Kakak Sam?" Tilina bertanya pada Kim dengan penasaran.

Kim tersenyum lebar mendengar ini dan dia membisikkan sesuatu di telinga Tilina, yang akhirnya membuat Tilina mengangguk seolah dia sangat paham!

Samael dan yang lain terkejut melihat hubungan keduanya, terutama Kylie dan yang lain. Karena itu artinya Kim selangkah lebih dekat dengan keluarga Samael !!!!!

"Tilina, apakah kau pernah bertemu Kim dalam permodelan?" Samael bertanya.

Tilina mengangguk dan berkata: "Sejujurnya, jika bukan karena Kakak Kim, aku tidak akan bisa masuk ke dunia permodelan !!!!!"

"Fufufu, waktu itu aku melihat sosok Tilina yang menurutku sangat cantik dan hebat! Jadi, aku merekomendasikannya pada lingkungan permodelan!"

"Tapi siapa sangka, takdir sangatlah kuat~~"

Kim mengedipkan matanya pada Samael dan ini membuat Samael tertawa terbahak-bahak.

Karena keributan ini, penghuni vila satu per satu muncul.

Lola adalah yang pertama kali muncul, dan segera memeluk Samael dengan erat, diikuti oleh sosok Ririca.

Karena sudah seperti itu, semuanya pergi ke ruang tamu dan Helina denfab Kendal pergi ke dapur untuk membuat minuman untuk semuanya.

Suasana menjadi sangat berisik tapi hangat.

Tapi saat sosok Tivania muncul, Samael mengerutkan keningnya, karena dia merasa ada yang salah dengan wajah Tivania.

"Sayang, apakah ada masalah?" tanya Samael sambil membawanya ke pangkuannya.

Tivania mempasrahkan semua tubuhnya pada Samael dan berkata dengan lemah: "Bibiku akan datang kesini."

"Bibi? Saudara perempuan ibumu? Lalu, kenapa kau lesu?"

Samael mengerutkan keningnya, dan merasa aneh kenapa Tivana bisa lesu hanya karena kedatangan bibinya.

"Apa kau lupa? Aku sudah pernah mengatakannya, bibiku selalu memperlakukanku seperti boneka. Aku tidak suka dengan itu." Tivana mengatakan ini dengan nada yang sangat jijik.

Semua orang disana diam dan mendengarkan dengan tenang, dan mereka tidak ingin masuk ke topik pembicaraan.

"Meskipun dia bibiku, tapi aku menggagapnya musuhku." lanjut Tivania.

Samael mencubit pipinya beberapa kali lalu berkata: "Itu hanyalah masa lalu bukan? Kenapa kau mengungkit masalah itu lagi?"

"Jika bibimu sangat kau benci, maka katakan saja kalau kau sangat membencinya dan menolak keberadaannya. Semakin kau memendam hal ini, maka semakin berkuasa bibimu." Samael menjelaskan dengan tenang.

Dia bukan ahli psikologi dan kata-kata yang keluar darinya murni adalah apa yang biasa Samael lakukan.

Mungkin sulit bagi Tivania melakukan hal yang sama seperti Samael, tapi paling tidak Samael bisa menghibur beberapa kata untuknya.

"Selain itu, kau adalah milikku! Jika bibimu berani membuatmu menjadi bonekanya, maka dia harus melangkahiku dulu !!!!" Samael mengatakan ini dengan tegas.

Tivania yang mendengar ini tersenyum dan bertanya: "Aku suka saat kau mengatakan ini."

"Jadi, apa yang akan kau lakukan pada Bibiku?"

Samael tersenyum jahat dan berkata: "Tunggu sampai dia datang, saat itu aku akan memutuskan, hukuman seperti apa yang akan dia terima !!!!"

次の章へ