webnovel

Di Rumah Leonardo DiCaprio

"Hahaha !!!! Akhirnya kau disini, Samael !!!!"

Berdiri didepan Samael adalah seorang pria di usia 40-an, dengan wajah yang masih membawa kewibawaan dan ketampanan disana.

Benar, pria didepan Samael dalah Leonarro DiCaprio !!!!

Samael membuka kedua tangannya kesamping membentuk sudut 45° secara alami dengan memancarkan aura tenang dan percaya diri.

Samael tersenyum tipis dan berkata: "Tentu saja aku datang, lagipula...ini demi diriku sendiri."

Leonardo menyipitkan matanya sedikit dengan gerakan ini, tapi dalam sekejap Leonardo tersenyum.

Dia memeluk Samael sebagai sapaan sebentar, lalu dia melihat kebelakang.

"Hm? Kat Dennings? Yang satu seharusnya dia, yang satu lagi?" Leonardo bertanya sambil melihat wajah ketiga wanita dibelakang Samael.

Samael memberi tahu Leonardo: "Kat sudah tidak perlu kuperkenalkan, dan yang ini adalah Fan Bingbing yang beberapa lalu kubicarakan di telepon."

"Sedangkan yang ada di kanan Kat, dia adalah salah satu pacarku, Riana Vallone."

Disana, Kat tersenyum pada Leonardo, tapi dia agak terkejut bahwa paman Samael adalah Leonardo DiCaprio!

Fan Bingbing agak kaku gerakannya, tapi dia masih melakukan perkenalan dengan benar: "Halo..."

Dibandingkan keduanya, Riana menyapa Leonardo dengan tenang dan tanpa beban seperti biasa.

Leonardo tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasa Samael, melingkarkan lengannya ke leher Samael dan berkata: "Kau playboy sialan!"

"Na Na Na, inilah yang dinamakan karisma!" Samael melepas kacamata dan topinya, lalu membuat wajah serius.

Leonardo menatap tajam pada Samael dan mengangguk padanya.

Dia melepas tangannya dari Samael, maju berjalan masuk dan berkata: "Masuklah, anggap rumah kalian sendiri."

Keempat orang itu masuk, dan Leonardo berjalan didepan.

Sepanjang jalan, Samael dan ketiga wanita itu melihat beberapa pelayan laki-laki dan perempuan yang menyambut mereka.

Sesampainya di ruang tamu, Leonardo berbalik, tersenyum ramah dan mempersilahkan kepada mereka untuk duduk.

"Ngomong-ngomong Samael, bagaimana persiapanmu tentang pembuktian ini?" Leonardo bertanya pada Samael yang saat ini sedang duduk dengan diapit Fan Bingbing dan Riana.

Dia melingkarkan kedua tangannya ke pinggang mereka dan berkata: "Persiapan? Harus kubilang ini lumayan, lagipula jika aku tidak berhasil, itu masih bisa menjadi pelajaran bagiku."

"Jangan terlalu mengentengkan sesua..."

"Aku tidak mengentengkannya, tapi jika aku serius, maka tidak mungkin aku gagal." Samael memotong perkataan Leonardo.

Dia melepas pelukannya pada keduanya,mencondongkan tubuhnya kedepan dan berkata: "Manusia adalah makhluk yang berkembang."

"Tanpa kegagalan, maka hasil tidak akan tercapai. Meskipun persiapanku kurang matang dan aku baru di industri ini, tapi aku masih memiliki keyakinan pada kemampuanku sendiri!"

"Asalkan ada kemamuan dan usaha, maka akan ada peluang! Jika peluang sudah didapat, maka hanya perlu "masuk" dan selesaikan tugas yang dibuka dari peluang tersebut!"

Leonardo menyipitkan matanya lagi, lalu dia berkata: "Bahkan jika seperti itu kebenarannya, tidak ada hal yang mulus di dunia."

Samael mengetukkan jarinya ke meja kaca dan menatap Leonardo dengan serius.

"Inilah yang dinamakan rasa yang luar biasa dari hidup di dunia." Samael berkata.

"....." Suasana hening kali ini.

Sayangnya Samael mengalihkan keheningan ini dan bertanya: "Apakah ada wine?"

Leonardo terkejut sejenak, dan akhirnya mengangguk.

Dia menepukkan tangannya, dan tiba-tiba pelayan membawakan tiga botol wine merah bermerek Dolcetto.

Setelah dibuka dan dituangkan kedalam gelas, Samael memutar gelas itu dengan anggun, lalu mencium aroma anggur itu dan meminumnya.

Dia masih memiliki kemampuan yang berkaitan dengan hal minum anggur, baik dalam cara memutar gelas, rasa anggur, dan bahkan kapasitas minum.

Leonardo kagum dengan cara Samael meminum wine ini dan tidak bisa membantu tapi bertanya: "Apakah kau terbiasa minum dengan bangsawan?"

"Tidak, itu hanya kebiasaan." jawab Samael biasa.

"Kebiasaan, kah..." Leonardi tidak memikirkan hal ini lagi.

Tatapannya tertuju pada Fan Bingbing yang saat ini melakukan tendang-menendang dengan Kat yang sepertinya ingin mengganti tempat duduk keduanya.

Sepertinya Kat merasa lebih mudah melawan Fan Bingbing ketimbang Riana yang memiliki keunggulan mutlak dalam hal sensualitas!

Leonardo hanya menggelengkan kepalanya dan berpikir: 'Sepertinya pria kecil yang kukenal di masa lalu, menjadi serigala yang lebih menakutkan ketimbang serigala yang hampir memakanku hidup-hidup.'

"Fan Bingbing, bukan?" Leonardo menyapa.

Kat dan Fan Bingbing menghentikan pertarungannya, dan Fan Bingbing menjawab: "Ya!"

"Hahaha! Sangat bersemangat, tapi jangan terlalu gugup. Sekarang, bisakah kau melakukan akting didepan kami? Kau seharusnya sudah tahu bukan, kriteria penilaiannya?"

Fan Bingbing mengangguk, berdiri dari tempatnya dan maju ke depan.

Kat dengan senang hati berpindah tempat ke samping Samael, dan memberikan senyuman kemenangan pada Fan Bingbing!

Fan Bingbing menggertakkan giginya, tapi segera dia menghela nafas untuk memfokuskan apa yang akan dia lakukan saat ini.

"Bagus! Sekarang, 1...2...3...action!"

Fan Bingbing tiba-tiba memiliki mata yang kosong dan hampa, dan aura yang keluar dari tubuhnya sangatlah menyedihkan.

Bahkan Kat, Riana, dan Leonardo dengan serius menatap Fan Bingbing yang saat ini melakukan pembicaraan melalui tangannya.

Itu adalah isyarat tangan bagi kebanyakan orang bisu!

"Apa yang dimaksud dengan gerakan itu?" Kat berbisik.

Samael memberi isyarat untuk diam pada Kat dan menunjuk ke arah Leonardo yang saat ini tidak tahan untuk berdiri dan berkata: "Hey! Apa yang kau lakukan !!!!"

Fan Bingbing terkejut alami, dan berlari kecil menuju samping Leonardo.

Dia kemudian membentuk isyarat tangan sambil memiringkan kepalanya pada Leonardo.

Leonardo sudah memasuki keadaan berakting dan berkata: "Jangan kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan! Ini peringatan pertama, lain kali jangan kau berani menyentuh hal ini lagi!"

Fan Bingbing mengangguk ketakutan dengan wajah tertunduk, sedangkan Leonardo pergi dengan langkah tenang tapi wajahnya marah!

Fan Bingbing menghela nafas, dan pergi berlawanan dari arah Leonardo pergi dengan suasana menyedihkan.

Kemudia, sebuah tepuk tangan terdengar.

"Bagus! Bagus! Kau tidak terkejut dengan pengambil alihan adegan acak dariku!l dan menyesuaikannya dengan improvisasi yang hebat!"

"Kali ini jika aku yang menjadi temanku dalam penilaian itu, aku pasti yakin untuk memberikan peran wanita utama itu padamu!" Leonardo memuji!

"Benarkah?"

"Ya! Kau melakukan ini dengan cara yang alami, terutama disaat kau ketakutan tadi seolah kau benar-benar bersalah! Aku tidak menemukan kecacatan dalam ekspresimu itu! " Leonardo menjawab dengan senyuman.

Fan Bingbing senang dengan pujian Leonardo, dan tiba-tiba tiga tepuk tangan lagi bergema di ruangan itu.

"Aku akui kau hebat, peran menjadi bisu sangatlah susah diperankan karena sang pemeran harus menampilkan wajahnya sebagai alat pembicara kedua selain gerakan isyarat tangan!" Kat memuji.

Samael juga bertepuk tangan dan berkata: "Selamat, Bingbing."

"Selamat~" Riana berkata.

Fan Bingbing membungkukkan tubuhnya sedikit kepada Leonardo dan berkata: "Terima kasih, terima kasih."

Leonardo menepukkan tangannya dan ingin mengucapkan sesuatu, tapi tiba-tiba, seorang pelayan laki-laki membuka pintu dan berkata: "Tuan, teman anda sudah datang."

Semua orang terfokus pada sosok dibelakang pelayan laki-laki itu, dan Leonardo segera berjalan kesana dan memeluk pria yang seusianya dengannya yang membawa sebuah tas dibelakang punggungnya.

"Akhirnya kau datang, Jon!"

次の章へ