"Tuanku yang tampan, bagaimana kabar anda?" ucap seorang wanita dari seberangs saluran teleponnya.
"Gausah banyak bacot. Bilang aja, ada apa?"
"Hahaha ... " wanita itu tertawa, namun Aldy hanya memandangi laut tanpa menunjukkan ekspresi sedikitpun. "Anda memang selalu saja dingin, meski kepada sekretaris tercintamu ini."
Aldy tak ingin menjawabnya dan lebih menunggu Michelle mengatakan apa yang memang harus wanita itu katakan.
"Jam dua dini hari. Kapal feri kelima di pelabuhan Marina, Ancol. Dermaga 16."
Aldy mengembuskan napas bercampur asap rokok dari mulutnya. "Apa bener-bener gak ada privasi sama sekali, sampai kalian harus ngelacak keberadaan gue setiap saat? Emang bajingan kalian semua."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください