webnovel

APAKAH INI BAIK BAIK SAJA?

"Tunggu tunggu Yang Mulia Ratu Alaya, apa yang barusan kau katakan? Itu tidak masuk akal"

"Hmm, jadi kau tidak ingin menjadi suami ku?" Ratu Alaya bertanya dengan senyum yang tidak seperti senyum sama sekali.

"Bukan bukan, bukan seperti itu maksudku. Atas dasar apa kau tiba tiba meminta itu? Pernikahan tidak sesederhana itu bukan? Banyak hal yang terlibat, dan juga kita baru bertemu 2 kali"

"Itu tidak masalah, kau bilang bisa mengabulkan permintaan ku dalam 2 tahun kan? Itu berarti akan menjadi 2 tahun kemudian, masih ada banyak waktu untuk mengenal fufufu"

Itu benar, entah kenapa Noah jadi bodoh seperti ini.

"Tapi apa kah kau mempertimbangkan putri mu? Reaksi rakyat mu atas keputusan ini?"

"Putriku mendukung apa yang akan kulakukan, begitu juga rakyatku, jadi cepatlah dan nikahi aku"

"Tapi tetap saja, itu-"

"Apakah kau segitunya tidak ingin menikahi ku? Apakah aku terlalu tua untukmu? Tidak, keriput bahkan belum muncul diwajahku, Apakah aku kurang cantik? Tentu saja Tidak, kau bercanda?, aku sangat cantik, banyak orang yang bilang begitu, Aku juga mempunyai dada yang besar kau lihat"

Dia mulai terlihat seperti Gadis kecil yang marah mulai membusungkan dadanya untuk menonjolkannya.

"Tapi itu tetap saja..."

"Aih Kamu banyak omong kosong bukan? Jadi apakah kau ingin mengabulkan permintaan ketigaku atau tidak?"

Mendengar ini Noah benar benar menyerah, juga sebenarnya Noah senang setengah mati untuk itu, tapi entah kenapa ini masih terasa tidak benar.

"Baiklah baiklah, Sebaiknya kau tidak akan menyesalinya Ratu Alaya"

"Fufufufu, menyesali apa itu? apakah kau akan melakukan hal nakal padaku? Fufufu" Ratu Alaya mulai menggoda Noah.

"ah? Ehhmm bukan bukan begitu..."

Noah memerah dan tergagap oleh godaan Ratu Alaya.

"Hmm? Lalu apa itu?"

"Itu...."

"Fufufu, baiklah baiklah, kamu tidak perlu memberitahunya, tapi aku sebenarnya tidak keberan, untuk beberapa hal nakal jika itu calon suamiku"

Ratu alaya mulai tersenyum menggoda padanya.

Sedangkan Otak Noah Mati saat ini, dia benar benar membeku.

"Be..narkah?" Noah gugup.

Sial apa yang aku katakan Bodoh, mulutku bodoh sekali. Noah menyesal mengatakan itu.

"Kamu benar benar mau?" Sepertinya Ratu menggodanya lagi.

Wajah Noah benar benar merah sekarang dan memutuskan untuk mengalihkan pembiracaan.

"Maafkan aku, aku benar benar gugup setiap berbicara denganmu Ratu Alaya"

"Fufufu, Santai Raja Noah, baiklah, untuk memperdekat hubungan kita pertama pertama kita harus memanggil nama masing masing, panggil aku Alaya"

"Hmmm... itu benar, Panggil aku Noah"

"Baiklah kalau begitu"

Ratu Alaya berdiri dari singgasananya dan berdiri dihadapan Noah, dia memandang mata Hitam Noah dengan mata hijau cerahnya, mereka saling memandang dan tersenyum.

Alaya mendekatkan wajahnya dengan wajah Noah dan mulai mencuri ciuman dibibirnya.

"Itu adalah segel perjanjian pernikahan kita 2 tahun kemudian Noah, Calon suamiku"

Noah membeku tapi setelah mendengar kata katanya entah kenapa mulut dan badannya merespon dengan sendirinya.

"Kalu begitu, biarkan aku memperkuat segel ini, Alaya Balqis, Calon Istriku"

Noah memeluk pinggang alaya, mendekatkan mendekatkan badannya sedikit, Noah mulai menutup matanya mulai mencium bibir manisnya, itu bukan ciuman penuh nafsu, hanya ciuman sederhana yang penuh makna.

Perjanjian telah buat, segel telah terpasang, Apakah semua ini akan terwujud? Hanya penulis dan Tuhan yang tahu.

.

.

.

Noah sekarang sedang berada di taman dan bermain dengan Amira, Calon anaknya.

"Amira, apakah kau mau mengunjungi Kerajaan paman?"

"Kerajaan paman? Apakah disana tempat yang indah seperti kerajaan ini?"

Amira menjawap dengan wajah polos imutnya.

"Ya, Kerajaan paman sangat indah, bangunan disana kebanyakan terbuat dari kayu dengan bentuk dan ukiran yang indah, aku juga punya adik perempuan disana, dia seumuran denganmu, Kalian pasti bisa akur bermain bersama"

"Benarkah? Aku benar benar ingin ikut, tapi aku tidak tau apakah ibu ku akan memembolehkannya"

"Hmm itu benar, kamu harus mendapatkan izin dari ibumu"

"Paman paman, Tolong bujuk ibuku oke? Aku benar benar ingin bermain jkeluar sana" Amira mulai mengeluarkan senjata menakutkannya, Wajahnya yang imut benar benar tidak bisa ditahan, Ini langsung menyentuh titik vital Noah.

"Baiklah baiklah, mari kita kunjungi ibumu kalau begitu"

"Yeay, Terimakasih paman" Amira mulai mencium pipi Noah.

Noah hanya bisa tersenyum konyol, entah kenapa banyak gads kecil yang mencium pipi Noah, Ada Robin, gadis kecil dikerajaannya dan sekarang Amira.

Apa apaan ini? Untung dinegara ini tidak ada yang FBI, dia kacau sekarang jika ada ahahaha.

Noah pergi bersama Amira, Alaya sekarang tidak ada di Singgasananya, tapi sedang berada dikamarnya. Dan sekarang dia berada didepan pintu kamarnya, untuk beberapa alasan dia sedikit gugup.

"Knock kncok"

"Siapa disana? Aku cukup lelah hari ini, aku ingin beristirahat" nada suaranya sedikit jengkel.

"Ini aku, Noah"

"Oh? Noah, jadi kau sudah ingin melakukan hal hal nakal secepat itu? Fufufu, kamu benar benar Raja yang nakal bukan"

"Ehhm, sebaiknya kamu tidak mengatakan itu, Amira sedang bersamaku, aku ingin berbicara denganmu"

Noah memerah dan gugup, Jujur diotaknya dia INGIN, tapi Noah harus menahannya. Ini bukan waktunya, juga ada Amira disini.

"Eh? Kamu harus nya bilang padaku, baiklah tunggu sebentar, aku sedang Berganti pakaian sekarang, tunggu okay"

Sial apakah harus dikatakan dengan cara seperti itu? Dia benar benar membuatku ingin mendobrak pintunya sekarang.

"baiklah"

Tidak lama pintu terbuka dan menampilkan Alaya dengan gaun tidur nya.

Melihatnya darah dengan keras keluar dari hidung Noah.

"Alaya, kamu kenapa kamu memakai pakaian seperti itu? Apakah kamu tidak malu?"

Alaya sekarang benar benar mengenakan pakaian yang tidak senonoh, seorang Ratu seharusnya tidak melakukan ini, apakah dia sengaja?

"Malu? Kenapa? Ini sangat nyaman dipakai untuk tidur"

"Ya tentu nyaman jika kau sendirian, tapi ada aku disini, seorang laki laki, dan juga ada anakmu yang masih kecil, apakah kamu tidak malu?" Noah menoleh ke Amira yang melihat dengan bingung.

"Kenapa aku harus malu? Kamu calon suamiku, sedangkan dia anakku, sama sekali tidak ada alasan aku harus malu"

"Tapi tetap saja itu"

"Aish kenapa kamu selalu mempermasalahkan hal kecil seperti ini? sudah cepat masuklah"

Noah hanya bisa menyerah, entah kenapa wanita ini agresif sekali, apakah semua wanita seperti ini?

.

.

.

"Amira ingin mengunjungi Kerajaan ku, jadi kupikir lebih baik meminta izin dulu darimu" Noah langsung ke intinya.

"Ya ibu tolong izinkan aku pergi keluar" amira menambahkan.

"Hmm, sebenarnya itu tidak masalah sama sekali, aku juga penasaran tentang kerajaan mu, jadi aku juga akan berkunjung kesana" Alaya berkata dengan pelan.

"Ooh benarkah? Itu bagus kan Amira?" Noah berkata.

"Itu benar, itu lebih baik kita akan kesana bersama sama, ini sudah seperti keluarga" Amira senang.

Mendengarnya untuk beberapa alasan Alaya merasa resah, didalam lubuk hatinya dia mempertanyakan ini.

Lagian Noah adalah orang yang datang entah dari mana, dan menjadi raja entah kerajaan mana.

Ada juga Amira, Sepertinya dia sangat menyukai Noah, ini benar benar akan membuatnya lebih rumit nantinya, juga untuk ku, Apa perasaanku untuknya? Sekarang sebenarnya Alaya tidak mempunyai perasaan apapun terhadap Noah untuk sekarang, ini murni hanya untuk kerajaan nya.

Jika Noah tidak berhasil memenuhi janjinya apa yang akan dia lakukan? Pernikahan tidak dapat terjadi, karena itu hanya akan menyebabkan pemusnahan kerajaan beserta rakyatnya.

Dari perkataannya juga, sepertinya Noah memang mempunyai rencana untuk melawan pemerintah dunia. Dan itu adalah hal terbodoh yang bahkan orang terbodoh akan menjadikannya pilihan terakhir.

Jika Alaya menikahi Noah yang memusuhi Pemerintah Dunia, apa yang akan terjadi? Apa yang akan terjadi dengan kehangatan kerajaanya? Kepada putrinya? Itu adalah kehancuran, hal yang tidak boleh dibiarkan terjadi selama Alaya masih hidup.

Jadi sebelum itu Alaya harus memastikan apakah Noah memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya, putrinya dan kerajaannya atau tidak.

Alaya sudah memikirkan ini.

Alaya ingin menjaga status keadaan kerajaan saat ini. dengan mempertahankan kehangatan disini, Karena tidak mungkin dia melindungin kerajaan ini sendirian, meskipun dia sudah menginvestasikan banyak uang untuk militernya, tapi itu tidak menyelesaikan masalahanya, maka dari itu Alaya membuat permintaan pertama.

Alaya sudah lama ingin memisahkan Kerajaan ini dari pemerintahan Dunia, Karena selama Kerajaan Ilusia terikat dengan Pemerintahan dunia, cepat atau lambat Kerajaannya akan hancur juga, jadi dia membuat permintaan kedua.

Alaya membuat permintaan ketiga untuk menikahi Noah jika dia berhasil mewujudkan ke 2 permintaan sebelumnya, menikah hanyalah alat bagi Alaya, jika memang Noah sekuat itu sehingga mampu melawan pemerintah dunia, kenapa tidak menikahinya? Jika seperti itu Noah akan melindungi kerajaan Ilusia, Kerajaan akan terbebas dari Pemerintahan Dunia dan aman tanpa ada pemusnahan.

Jadi Alaya sudah memutuskan tapi sekarang mendengar perkataan Amira dia mempertanyakan kembali dirinya, apakah benar benar baik seperti ini?

.

.

.

kita perlambat dikit oke, galama lagi bakal ada perang terus time skip.

bye bye

Xiao_Naicreators' thoughts
次の章へ