webnovel

rangkaian kebetulan

aku yang duduk di barisan belakang,

tepat di belakang bangku supir, begitu menikmati lagu yang terus di putar,

aku senyum senyum sendiri sambil memejamkan mata, membayangkan are yang menatap mataku hingga menembus ke dalam hati.

aku sampai tidak sadar kalo supir memandangku sambil senyum ramah,dan menggoda,

"duuh kamu dah gedee vey,dan bisa ngurus diri gak kaya dulu ...kucel,bawel,tukang berisikin asrama,dah kaya kera sakti

"ih jahat banget maksudnya kaya monyet??

"iyaa itu dulu ...sekarang lebih kalem,banyak prestasinya lagi buat asrama,perubahan nya jauh banget vey,dah perawan ya sekarang lagunya ajja dah ganti jadi lagi dewa 19,ucapnya sambil mengecilkan volome mobil nya,

aku mengerenyitkan dahi ku," bukannya Amang nasfie yang suka bwa mobil itu pendiam,dan gak pernah ngeledek,kok ini berani nggoda,aku mulai memandang ke arah kaca spion

siapa sih pengganti mang nasfie?

aku sedikit terkejut dan pangling

"walahhhhh kak hermaannn.....jeritku hsiteris seperti terbawa suasana bahagia,

teman di sebelah ku menepak jidat nyaa

"kamu baru eungeuh ya vey ledek nya,

makanya kalo kasmaran itu ajak ajak dong dunia jadi milik sendiri saja sambungnya,

aku mulai mengingat wajah kak Herman,

dulu badannya ramping,kini sedikit berisi,

dan terlihat sangat dewasa namun tidak banyak berubah,

aku baru melihat wajah nyaa sudah lamaa,

kok sekarang ukuran tinggi badanku hampir sama,

apakaah perempuan cepat berkembang atau gimanaa sih,kok aku bongsor banget,

"kakak kapan kembali dari Tanggerang??

"dua hari setelah ivey pulang dari Bandung ikut lomba itu,

"emang ivey gak tau kakak yang bawa ivey ke rumah sakit,tanya nya sambil memutar setir,

Yeti yang ada di bangku belakang ikut nimbrung

"kamu mah gak tau terimaksih vey kak Herman yang pangku kamu dari asrama ke mobil dia kuat gendong kamu yang gembrot ucap yetti

Nilam pun ikut menimpali

"kak Herman kan ikut donor darah vey

tuker sama bank darah karna kamu lagi

butuh darah banyak,ihh aku sih gak berani ucap nya sambil berigidik membayangkan kengerian donor darah,

"yaaampun kak Herman ivey baru liat padahal rumah kakak sama asrama Deket tapi kok ivey gak pernah liat kakak ...

heheh makasih banyak yaaaa kak ucapku sungguh aku gak inget kejadian itu,

kak Herman hanya tersenyum sambil berusaha menyalakan rokok nya,

"siapapun akan melakukan hal sama vey kalo liat kaya gitu,selagi kita bisa

iyaa gak yett .....sela kak Herman sambil menghisap rokok nya dalam dalam lalu membuangnya penuh nikmat,

" kakak mau kesana lagi gak? tanyaku sekenanya

" dari mulai krisis moneter pabrik tempat Kaka kerja dah gak jelas,

"kan dah lama moneter mah,sekarang zamannnya millenium kali,

"ah zamannnya aja vey,kalo masalah keuangan mah lagi acak acakan,jadi Kaka mau kerja di pabrik koran saja,di daerah Bogor...ngisi waktu,

bisa sambilan jadi supir nya anak anak asrama juga, lagian bang nasfie kan mau nikah jadi kakak gantiin dulu

"bagus atuh kak jawab ku hahppy

obrolan terlontar terus menerus begitu cair dan seruu mengungkap masa masa lalu,

kak Herman terlihat memarkirkan mobil nya

"kakkak mau ke toilet dulu kalian kalo mau solat solat ajja duluan.

kami pun menyetujuinya setelah selesai solat kami memesan bakso yang ada di dekat musolah,sambil mengobrol bersama ke enam temanku, sambil sedikit bergosip,

di kejuahan aku melihat kak Herman masuk ke dalam mobil menyandarkan kepalanya di bangku depan mobil nya, seperti sedang istirahat sejenak,

aku melihat kak Herman sedang menggigil kedinginan,

aku dan Yeti menghampirinya

"kak masuk angin kah??

"sepertinnya iya vey,ucapnya namun bibirnya membiru,

aku pun membelikan kak Herman wedang jahe berharap mengurangi sedikit dinginnya,

kenapa aku merasa melihat diriku sendiri,

namun tiba tiba kak Herman seperti mengantuk berat,aku sarankan kak Herman untuk istirahat tidur dulu,kulit nyaa mengeluarkan keringat dingin hingga kak Herman terlihat tidak nyaman,kak Herman terus terusan memegang dada sepertinya sesak,

aku dan teman teman pun saling pandang dan berbisik

"sepertinya kak Herman masuk angin yaa

"ya sudah biarkan dulu dia istirahat kita santai santai sajja di sini,

namun tiba tiba kak Herman kejang kejang hingga tidak sadarkan diri,

sambil mengeluarkan busa dari mulut nya matanya melotot naik ke atas seperti mau copot,

dan kami pun bingung harus apa dan bagai mana?

belum lama kita masih tertawa namun seketika menjadi begini

Yeti histeris di ikuti semuanya,Yeti panik karna

kami perempuan semuanya,

kami berusaha membaringkan badannya

ada apa dengan kak Herman

apakah kesurupan?? ucap Yeti

kak Herman kesurupannnnnn

kami semua menangis,semua yang melihat kami berlarian menghampiri dan menenangkan kami,

pak kiyai yang tadi menjadi imam menenangkan dan menyuruh membawanya ke dokter, ini bukan kesurupan ini sakit cepat bawa ke dokter ucap sang imam tadi,

namun kami malah makin menangis

seorang bapak membentak kami untuk tenang, seseorang berlari ke bangku sebelah, dan menarik kak herman ke jok belakang ,dan seorang bapak duduk di bangku supir,

"ayoo kita putar araah,bawa saja ke PMI Bogor,

yang lain tunggu disini.

"ayo dua orang saja ikut sini,ajak bapak yang menajdi supir,

pormasi pun berubah,aku dan yeti saja yang ikut,

dan ada 4 bapak bapak,supir dan imam di depan kak Herman, dan dua bapak bapak di tengah,menghimpit kak Herman

aku dan Yeti di belakang sambil terus berdoa

aku makin sedih melihat kejadian yang tidak di sangka aku dan yetii saling menenangkan

takut di salahkan takut terjadi apa apa dengan kak herman.

kami di panggil dokter dan dokter berkata sepertinya pasien over dosis,apakah dia minum obat berlebihan?

obat apa dok??

"tidak dok saya baru bertemu tadi sore dok

sepertinya tadi baik baik saja

"apa itu overdosis?

dampak dari kelebihan minum obat atau bisa jadi candu narkoba mungkin heroin kokain,

apakah tadi dia mual muntah hingga penurunan kesadaran??

dia sianosis kekurangan oksigen,itu biasa terjadi tapi ini baru terkaan sementara,

nanti pastinya kalo sudah tes darah untuk tahu level obat obatan dalam darah,

ini perut nya harus di gastic lavage atau di pompa untuk subtansi oabat obatan yang belum terserap bisa keluar lagi

ini di tes urin dulu nanti kalo sudah sadar akan ada banyak penanganan,

ya Robb apakah ini yang di rasa sahabatku jika aku sedang sakit? rasanya khawatir takut tegang,

"mana keluarga nya? tanya dokter

bapak bapak yang membawa kami pun menjelaskan kejadian nya dan ahirnya salah satu dari kami di minta untuk menjemput kelurga kak Herman.

dan mengabarii keluarga nya sambil mengantar mobil,

bapak bapak pun pamit, pergi bersama Yeti sambil menghantar teman yang ditinggalkan di musolah,aku pun di tinggal kan sendiri

rasanya sangat aneh.

---------------

tangis Davina meledak melihat kakak nya tergeletak tak berdaya, dan kak Herman pun di urus oleh dokter,

keluarga nya terutama ibunya memeluk ku erat dengan tangis nya yang tak tertahankan,

aku merasa bersalah dan meminta maaf,

namun semuanya menenangkan ku dan malah berterimakasih padaku,

ibu nya malah menceritakan kisah kak Herman dengan Isak tangis yang tak henti.yang katanya semenjak ditinggal menikah oleh kak Rosyi menjadi brutal,lingkungan dan persahabatan yang di dasari solidaritas menjerumuskan kak Herman

hingga kak Herman sudah tidak takut apapun, demi memiliki uang untuk membeli barang itu hingga kak Herman menjadi orang lain di mata keluarga,

kak Herman sudah menjadi pencandu narkoba dia pulang ke Bogor karna sudah sering sakaw, dan dia berhenti kuliah di semester dua,orang lain pun memandang kak Herman sebelah mata,namun ayah asrama malah merangkul nya,berusaha bersosialisasi kembali,Agar dia mau berbaur kembali dengan lingkungan,itu rangkuman kata kata yang aku tangkap dari suara hati seorang ibu,

perih rasa nya mendengar tangis dan penjelasan ibunya kak Herman,

tidak menyangka kak Herman yang ku kenal kuatt,walau sedikit tampramen namun baik,

tapi memiliki hati selemah itu,

sesakit itu kah rasanya perpisahan?

sesakit itu kah di tinggal pergi oleh sang kekasih?

sesakit itukah patah hati?

hingga kak Herman menjadi pecandu narkoba

apakah kehilangan bisa di jadikan alasan untuk menghancurkan diri sendiri? rasanya tidak adil...gumam ku dalam hati

aku berbicara sendiri dalam hati seakan sedang berhadapan dengan kak Herman

"kak kamu mengahncurkan dirimu sendiri

untuk cinta yang sia sia,

dan kamu hancurkan karir, kecerdasan dan sekolah mu,terutama keluarga,

kenapa kak Herman yang aku kenal penyayang menjadi lupa akan air mata ibunya,

kenapa kak Herman tidak ikhlaskan saja,

atau kakak jalani hidup apa adanya,

tidak memaksa dan tidak terpaksa,

kakkk... yakini bahwa setiap rencana Tuhan selalu berakhir baik,

kak...

aku tahu dalam bahasa cinta bisa membawa bahagia namun tak jarang membawa derita,

tapi aku tidak pernah membayangkan derita itu sebegitu dalam nya,

mau bagai mana lagi dengan kehidupan

ketika hati berkata ingin terkadang kenyataan berkata tunggu,

ketika semuanya membosankan

tapi kenyataan berkata bersabarlah

ketika hati rapuh tapi kenyataan

berkata kuat lah...

ketika keinginan hanya menjadi rencana dan impian,

namun hanyalah pijakan awal jika kita ingin melakukan sesuatu tapi pada step selanjutnya,kita harus mengadaptasikan rencana itu dengan kenyataan faktual,

pada akhirnya harus bisa menerima takdir

maka jiwa harus siap menopang derita hingga tidak melukai apalagi merugikan banyak pihak,

kekuatan harus di persiapkan

apakah saat itu kak Herman belum siap

hingga dengan mudah terperosok

enatahlah ...

yang jelas lingkungan juga berperan dengan apa yang terjadi....

tapi pribahasa berkata

*bila takut patah hati

* maka jangan jatuh cinta

aku jadi agak takut jatuh cinta...

lanjutkan permainan cinta ini

atau hentikan saja?? pikir ku ber ulang.

次の章へ