Bendera kuning itu sudah terpasang di depan gang yang akan menuju ke rumah Zivana. Jelas sekali tertulis nama Andra di papan berita duka yang terpasang di bawah bendera kuning. Miris rasanya melihat adik iparnya itu kini memang sudah berpulang. Devano memikirkan kondisi zivana yang pastinya sangat terpukul dengan keadaan ini. Apalagi Zivana sedang hamil. Yang sekarang sedang hamil tujuh bulan.
"Permisi," ucap Devano saat membelah kerumunan para pelayat. Dia melihat kediaman Andra sudah dipenuhi orang yang melayat.
Saat sudah sampai di teras, dia melihat Zivana duduk diam memandangi suaminya yang sudah ditutup dengan kain jarik. Dia didampingi oleh Arini dan Aliya. Tampak sangat lemah dan terlihat sekali wajahnya sembab.
"Zivana.." ucap Devano lirih.
Tanpa banyak bicara, Zivana langsung memeluk Devano dan menangis di bahunya. Zivana menumpahkan kesedihannya di sana.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください