Andra geram karena asisten rumah tangganya menggedor pintu sangat keras. Dia paling tidak suka diganggu apalagi jika sedang berada di kamar. Tidak mungkin ART yang membeli pembalut untuk Zivana. Karena baru dua menit dia menelpon ART nya.
"Kenapa gedor-gedor pintu? kamu mau saya pecat?" ucap Andra.
"Maaf Tuan muda. Saya tidak bermaksud mengganggu anda." Asisten rumah tangga itu sekilas melihat Zivana yang duduk di pinggiran tempat tidur Andra. Pikirannya bertamasya saat melihat Andra yang masih bertelanjang dada.
"Memangnya ada apa? sampai gedor-gedor pintu seperti itu? tidak punya aturan? siapa namamu?"
"Saya Silmi, Tuan. Saya hanya ingin menyampaikan kalau di depan ada seorang laki-laki mencari anda."
"Siapa? mau apa?"
"Saya tidak tahu Tuan."
"Suruh pergi. Orang yang tidak jelas tidak usah disuruh masuk. Kamu ini mau saya pecat? cepat suruh dia pergi kalau tidak ada hal yang penting."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください