"Bisa!" jawab Hardi yang kini kembali membuat Kinan mengerutkan keningnya. "Kenapa, Sayang? Alis tipismu tampak jelek kalau kamu kerutkan kayak gitu," ledek Hardi lagi.
"Kok suaramu keras sih? Tadi nggak sekeras ini. Apa speakerku yang rusak ya?" gumam Kinan sambil memukul-mukul ponselnya.
"Mungkin speaker ponselmu bisa normal kalau kamu menghadap ke belakang,"
"Hah?"
"Balik badan coba?"
"Apaan?" keras kepala Kinan.
"Udah balik badan dulu,"
Kinan pun langsung menoleh, matanya tampak terpaku dengan sosok yang kini sudah berdiri di belakangnya. Sambil merentangkan tangannya lebar-lebar sosok itu pun tersenyum lebar.
"Mana? Yang minta ciuman langsung? Aku jamin kangennya akan hilang dalam sekejab!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください