Mataku terbuka sempurna saat tahu ada sosok yang memelukku, sebelum sebuah parang itu tertancap manis di perutnya. Manis, Manis menghadang serangan Minto kepadaku, dengan tubuhnya. Dan tusukan itu mengenai perutnya. Aku bisa melihat jika perutnya sekarang terkoyak, darah itu keluar dengan sangat deras dari sana. Endhak, ini ndhak mungkin. Aku ndhak mau Manisku kenapa-napa! Aku ndhak mau!
"Ma... Manis," lirihku.
Rahangku mengeras melihat perempuan yang kucintai terkapar dengan kondisi seperti itu. Pisau yang masih kutikamkan pada dada Minto pun kutusukkan semakin dalam. Mataku memicing memandang wajah Minto yang tampak menahan sakit. Mulutnya mengeluarkan darah segar, namun bagiku apa yang ia dapatkan ndhak sebanding dengan apa yang telah ia lakukan. Dia, harus mendapatkan apa yang harus dia bayar atas semua kesalahan yang terlah dia perbuat kepadaku! Kenapa Manisku!
Jrep!!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください