webnovel

Memberikanmu Semua Cinta Yang Kau Inginkan

編集者: Wave Literature

Tatapan mata Mo Yesi kepada Qiao Mianmian berubah menjadi lebih panas saat ia teringat akan apa yang terjadi semalam. Saat mata Qiao Mianmian bertemu dengan mata Mo Yesi, jantungnya berdetak semakin cepat. Ia pun mulai gelisah. Mata Mo Yesi tampak penuh dengan keinginan dan sifat posesif yang jelas, seolah-olah ia sudah berada di tangan pria itu. Bahkan, ia juga merasa bahwa Mo Yesi telah mengetahui segalanya, termasuk mengetahui bahwa ia akan datang hari ini.

"Tuan Mo," ucap Qiao Mianmian. Ia menggigit bibirnya dan terdiam sesaat, lalu menatap Mo Yesi dan berkata, "Anda bisa meminta apa saja dari saya, kecuali untuk menikahi Anda..."

Tanpa menunggu Qiao Mianmian menyelesaikan perkataannya, Mo Yesi segera memotongnya dengan suara yang dingin. "Kita tidak punya apa-apa untuk dibicarakan lagi. Anda bisa pergi."

Qiao Mianmian mengepalkan tangannya dan hanya berdiri terdiam. Mo Yesi juga tidak mengusirnya. Kini keduanya pun sama-sama terdiam. Setelah beberapa saat, Qiao Mianmian mengambil napas panjang. Suaranya bergetar saat ia berkata, "Apakah jika saya menikah dengan Anda, Anda akan melakukan operasi untuk Chenchen?"

Mata Mo Yesi menyipit. "Anda sudah setuju?" tanyanya.

Qiao Mianmian tersenyum pahit dan balik bertanya, "Bukankah ini yang Tuan Mo minta? Selama Anda bisa menyembuhkannya, saya bersedia menikah dengan Anda."

Melihat Qiao Mianmian tersenyum pahit dan tak berdaya, Mo Yesi mengerutkan kening, dan wajahnya menunjukkan ekspresi tidak senang. Ia berjalan ke arah Qiao Mianmian, lalu mengangkat kedua tangannya dan perlahan menekan bahu Qiao Mianmian yang lemah. Mata hitamnya yang pekat menunjukkan kesungguhan yang dalam saat ia mengucapkan kata demi kata dari sebuah janji yang penuh kepastian. "Menikahlah denganku. Aku berjanji kau tidak akan menyesal. Aku akan berusaha memberikanmu semua cinta yang kau inginkan. Mulai saat ini, kita akan berbagi penderitaan bersama."

———

Setelah tiba di kantor catatan sipil, akta nikah mereka diurus dengan sangat cepat. Sementara masih banyak orang yang mengantre di luar, Mo Yesi dan Qiao Mianmian menggunakan layanan khusus sehingga tidak sampai beberapa menit, akta nikah mereka sudah selesai dicetak. Setelah mereka keluar dari ruangan, Qiao Mianmian melihat buku merah kecil di tangannya dengan kebingungan. Semua ini seperti mimpi baginya. Apakah aku... sudah menikah? batinnya, masih tak percaya. Ia telah membayangkan skenario ini sampai ribuan kali dan juga berharap sampai jutaan kali bahwa semua ini akan selesai begitu saja seperti bangun dari mimpi.

———

Setelah masuk mobil, wajah Qiao Mianmian masih menunjukkan ekspresi yang sama, seakan ia masih dalam mimpi. Di sampingnya, Mo Yesi yang sudah berstatus sebagai suaminya pun menoleh dan meliriknya. "Qiao Mianmian, jangan terlihat seperti menderita. Kau menikahi seorang suami yang kaya dan menawan. Suamimu akan memberikan semua kehormatannya untukmu. Kau tidak akan menderita," katanya. Meskipun pernikahan ini tampaknya sengaja diatur oleh Mo Yesi, ia tetap bingung saat memandang Qiao Mianmian yang murung. Hati Mo Yesi jadi merasa tidak nyaman.

Qiao Mianmian menoleh ke arah Mo Yesi saat mendengar pria itu berbicara dengannya, Wajah pria itu juga tampak sangat tampan dari samping. Matanya setengah menyipit dan dua kancing di bagian leher kemeja hitamnya yang bermerk terbuka hingga memperlihatkan tulang lehernya yang seksi. Dengan latar belakang cahaya, wajah tampan Mo Yesi terlihat semakin cocok dengannya. Jakunnya membuatnya terlihat seksi dan napasnya semakin mendalam.

Qiao Mianmian harus mengakui bahwa Mo Yesi memang terlihat sangat menawan dan juga sangat kaya. Ia mulanya mengira Mo Yesi adalah nama dari anggota tertua keluarga Mo, namun ternyata Mo Yesi adalah pewaris tunggal Perusahaan Mo dan kini menjabat sebagai presiden perusahaan. Keluarga Su juga dapat dianggap sebagai keluarga yang terkenal, tetapi sepuluh keluarga Su tetap tidak akan sebanding dengan satu keluarga Mo. Jika dilihat secara objektif, pihak yang mengambil keuntungan dari pernikahan ini adalah Qiao Mianmian. Perbedaan antara keduanya terlalu besar dan seharusnya ada dua kelas yang tidak mungkin saling berhubungan di satu level yang sama. Jika Mo Yesi ingin mencari seorang istri, ia seharusnya dapat mencari wanita yang selevel dengannya, bukan malah menjadikan Qiao Mianmian yang hanya seorang wanita biasa menjadi istrinya. Saat memikirkannya, ia hanya menyeka bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.

"Tuan, Nyonya, apakah sudah waktunya kembali ke perusahaan?"

次の章へ