Semalaman itu Therius tidak dapat tidur. Ia memikirkan Emma dan nasib apa yang menimpanya. Ketika pelayan datang mengantarkan makan malam, pemuda itu sama sekali tidak menyentuhnya. Ia tidak dapat makan sama sekali karena kuatir Ratu Ygrit membunuh Emma.
Setelah semalaman berpikir, akhirnya Therius memutuskan untuk mengambil langkah drastis. Ia menggedor-gedor pintu kamarnya dengan keras.
"Heiii... buka pintunya!! Siapa pun kalian yang ada di luar, buka pintunya sekarang!!" Ia pura-pura marah. "Kenapa aku ditahan di sini? Siapa yang menyuruh kalian? Heii... lepaskan aku! Aku adalah putra mahkota!"
Setelah ia membuat keributan selama hampir satu jam, akhirnya pintu pun dibuka. Ia dapat melihat keempat pengawal raja dengan senjata lengkap berada di depan pintu. Joren menatap Therius lekat-lekat.
"Yang Mulia... apakah Anda sudah sadar?" tanya lelaki bertubuh tinggi besar itu dengan pandangan menyelidik.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください