webnovel

38 - Fake x Or x Truth? Part 1

Lucia : Ngomong-ngomong, Kurapika-san...

Semua yang ada disitu menoleh ke arah Lucia.

Lucia : Apa kau benci dengan laba-laba?

Suasana kembali memanas dan menegang saat Lucia memberikan pertanyaan tersebut.

Kurapika tersentak kaget dengan pertanyaan Lucia yang secara tiba-tiba itu. Kurapika yang sangat benci dengan laba-laba pun mulai tersinggung dan emosi.

Kurapika : A-apa maksudmu tiba-tiba menanyakan hal seperti itu?! (sedikit berteriak)

Lucia : Sudah kuduga, dari reaksimu sepertinya kau benci? (tersenyum)

Leorio : Lucia, jangan membahas hal sensitif yang seperti ini dihadapan Kurapika!

Lucia : Hal sensitif?

Gon mencoba untuk meleraikan teman-temannya.

Gon : Tenanglah... Kalian semua jangan bertengkar.

Killua : Tentang laba-laba yang kau maksud itu, apa ada berhubungan dengan pertarungan ketiga?

Lucia : Benar, mungkin bisa dibilang seperti itu tapi laba-laba ini...

Lucia tidak melanjutkan kata-katanya, dia hanya tersenyum melihat ke arah Kurapika.

Kurapika dan Leorio : !!!!!! *kaget*

Mereka melihat ke arah lawan mereka, terlihat ada seorang napi dengan warna kulitnya berwarna biru sudah bersiap-siap untuk maju di pertarungan berikutnya.

Nama napi ini bernama Majitani. Sedangkan Sedokan sudah kembali ke tempatnya dan duduk bersandar di tembok sana.

Majitani : Hmph, kau bodoh!

Sedokan : Cih! (merasa kesal)

Majitani : Alat tipuan murahanmu itu sungguh tidak berguna! Jika kau ingin menipu seseorang, setidaknya kau harus sedikit berkorban. Yah, lihat saja ini!

Borgol di tangan Majitani terbuka, lalu borgolnya terjatuh di atas lantai dan dengan penuh kepercayaan diri, dia melangkah maju ke depan dengan jubah hitam yang masih menutupi wajahnya. Hukumannya adalah 108 tahun penjara dikarenakan kejahatan berlapis, termasuk penipuan dan pemerasan.

****************************************

Di dalam cerita aslinya, pada pertarungan babak ketiga, Majitani adalah penjahat yang tampak kuat yang mencoba untuk mengintimidasi dengan mengklaim dirinya menjadi bagian dari Phantom Troupe (Genei Ryodan), tetapi dia mudah dikalahkan oleh Kurapika.

Dia juga memiliki tato laba-laba di punggungnya, bersama dengan hati di dadanya untuk menunjukkan jumlah korban yang telah dia bunuh.

Kurapika membuktikan bahwa itu palsu. Karena anggota Phantom Troupe yang asli akan memiliki nomor anggota mereka terukir pada laba-laba. Kurapika juga menyatakan bahwa anggota Genei telah membunuh terlalu banyak orang tanpa mengingat atau mencatat orang yang mereka bunuh.

***************************************

Majitani sudah berdiri berada di atas tepi area pertarungan. Di balik jubah hitamnya dia tersenyum licik.

Majitani : (Kenapa salah satu dari mereka belum ada yang maju? Aku sudah tidak tahan mau memamerkan tato-ku ini. Hehehe...)

Di bagian Gon dan kawan-kawan.

Kurapika berusaha bersikap tenang seperti biasanya.

Kurapika : Apa maksudmu?

Lucia : Baiklah, aku akan bertanya sekali lagi, jika orang itu... (tersenyum)

Tiba-tiba Lucia menunjuk ke arah Majitani yang sedang berdiri di atas area pertarungan. Semua refleks melihat ke arah Majitani. Majitani kebingungan karena dia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

Lucia : Jika ada sesuatu yang berhubungan dengan laba-laba meskipun itu palsu. Apa kau akan tetap bertarung padanya atau mundur?

Lucia memasangkan wajah serius tanpa tersenyum sedikitpun. Kurapika hanya terdiam dan memutuskan untuk tidak menjawab pertanyaan Lucia.

Kurapika : Aku pergi!

Kurapika langsung melangkah maju ke depan dengan emosi yang tidak stabil. Lucia bisa merasakan kemarahan pada diri Kurapika.

Lucia : (Segitu bencikah kau terhadap laba-laba?) *tersenyum licik*

Sekarang Kurapika sudah berdiri tepat dihadapan Majitani. Dia menatap tajam ke arah Majitani, terlihat dengan sangat jelas rasa kebencian pada tatapannya.

Kurapika : (Kalau dia benar-benar laba-laba, aku pasti akan membunuhnya!)

Majitani membuka jubah hitamnya dan melempar jubahnya ke sembarangan tempat. Leorio terkejut melihat sosok yang berada di depannya.

Leorio : Eh?! O-orang itu yang kau maksud ada hubungannya dengan laba-laba?!

Leorio langsung menunjuk ke arah Majitani. Lucia tidak menjawab apapun dan hanya mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum. Tiba-tiba Majitani berteriak keras lalu tertawa sombong.

Majitani : GYAAAAAAAAAAAAAA!!!! Kekekekeke... Selanjutnya adalah aku! HAHAHAHA!!

Leorio : Tubuhnya aneh...

Killua : Mukanya juga...

Lucia : Sungguh tidak berkelas...

Leorio : Benar... Eh?

Leorio dan Gon melihat ke arah Lucia sekilas dengan bingung, lalu kembali melihat ke arah depan.

Kurapika hanya diam, dia melihat ke arah Majitani dengan serius dan tajam. Aura kemarahannya masih bisa dia tahan dengan baik.

Majitani : Lihatlah ini!

Majitani dengan sombongnya memamerkan ada banyak sekali gambar "hati" di dada sebelah kiri yang terletak di bagian atasnya. Dia dengan sengaja menunjukkan gambar "hati" tersebut dengan menekan-nekan dadanya.

Majitani : Aku sudah membunuh 19 orang, tapi aku tahu 19 bukanlah angka yang menarik. Hehehehe... Aku senang bisa bertemu dengan yang ke-20. Gyahahahahaha...

Leorio : Sekarang melawan pembunuh berantai, ya?

Majitani : Aku ingin agar kita mempertaruhkan nyawa, agar aku mendapatkan "kepuasan" tersendiri. Aku tidak menerima pertandingan yang setengah-setengah. Darah! Isi perut! Rasa sakit! Kyahahahahaha!!!

Dari luar Majitani masih merasa penuh kepercayaan diri. Dia tertawa terbahak-bahak, sedangkan di dalam hatinya, "Bagaimana? Sekarang kau pasti merasa ketakutan, kan? Hehe..."

Kurapika : Boleh saja.

Seketika tawa Majitani terhenti.

Majitani : Ha?

Kurapika : Kau boleh memilih bagaimana cara kita bertarung. Apa pun itu aku setuju.

Majitani : H-hoh... Kau punya nyali juga! (Hmph! Aku tahu kau gemetaran. Berapa lama dia akan berakting seperti itu?) Kalau begitu, aku mengajukan death match, dimana kita akan bertarung sampai seseorang dari kita mati atau menyerah. Akan tetapi...

Majitani menunjuk ke arah Kurapika dengan jari telunjuknya.

Majitani : Jangan harap aku akan berhenti saat kau menyerah dan memohon agar nyawamu diselamatkan! Nyahahahahaha...

Majitani masih sempat membual dengan sombongnya. Dalam hatinya dia berkata, "Bagaimana? Sekarang kau pasti diam terpaku, kan? Kalau dia masih bebersikeras mau melawanku, maka aku masih ada siasat lainnya. Hehe..."

Kurapika : Baiklah, aku terima.

Majitani : Eh?

Kurapika langsung membuka baju bagian depannya. Dan membuangnya ke arah samping. Sekarang dia hanya memakai baju dalamannya yang serba putih itu.

Kurapika : Ayo mulai!

Majitani mulai kebingungan.

Majitani : (Apa dia bodoh? Apa dia tidak mendengar semua yang barusan kukatakan tadi? Kita akan bertarung sampai mati, lho!) Tunggu! Aku lupa mengatakan sesuatu. Tidak diperbolehkan menggunakan senjata! Kita akan bertarung sampai mati dengan tangan kosong. Karena biar bagaimana pun, aku ini masih seorang tahanan. Jadi aku tidak diizinkan untuk membawa senjata.

Kurapika : Oh, begitu ya. Baiklah aku mengerti.

Kurapika langsung membuang senjata miliknya yang dia simpan di balik bajunya ke arah samping.

Kurapika : Apa ada yang lain lagi? Jika tidak, aku ingin agar kita segera mulai.

Majitani : He? Hmm... (Dasar kampret... Ternyata dia membawa senjata tersembunyi! Hampir saja aku celaka... Yah, untuk dia ini, aku masih punya dua kartu rahasia untuk melawan si bodoh ini) *tersenyum licik*

Lucia : (Dia banyak bacot juga, kalau aku jadi Kurapika, aku pasti langsung menebasnya tanpa harus mendengar semua ocehan panjangnya itu)

Tiba-tiba Majitani menarik nafasnya lalu memusatkannya pada kedua otot pada lengannya. Sehingga otot-otot di seluruh tubuhnya mulai membesar.

Leorio : Oi, oi, apa Kurapika akan baik-baik saja? Pria itu tampak berbahaya (merasa khawatir)

Killua yang merasa sangat bosan pun mulai menguap dan mengangkat kedua tangannya ke atas kepalanya.

Killua : (Dari mananya yang terlihat berbahaya?)

Killua melirik ke arah Lucia, dia melihat Lucia hanya diam melihat ke depan. Gon yang dari tadi diam pun akhirnya membuka suaranya.

Gon : Kau tidak perlu khawatir.

Lucia dan Killua menoleh ke arah Gon.

Killua : Hah?

Leorio : Kenapa?

Gon dengan polosnya menjawab, "Karena saat aku melihatnya, aku tidak takut sama sekali"

Leorio : Apa maksudmu?

Lucia : Itu benar, dia sungguh mengecewakan...

Killua hanya tersenyum mendengar ucapan Gon dan Lucia, lalu kembali melihat ke arah depan.

Majitani yang sudah selesai memusatkan kekuatannya langsung melompat sangat tinggi dan hendak menyerang Kurapika dengan tinjunya.

Majitani : (Saatnya untuk menunjukkan kartu AS-ku!) TAMATLAH RIWAYATMU!!

Leorio : Dia datang!

Majitani mengepalkan tangannya lalu mengarahkan tinjunya ke arah Kurapika. Akan tetapi, Kurapika berhasil menghindar dengan mudahnya ke belakang sambil melindungi wajahnya.

Pecahan-pecahan batu lantai yang terkena pukulan keras Majitani pun langsung berhamburan keluar dan lantai di area pertarungan pun berlubang.

[BOOOOOOOOOOOOMMMM!!!!]

Baik Tonpa maupun Leorio tercengang. Tonpa membelalak matanya, sedangkan mata pupil Leorio sedikit bergetar.

Tonpa : He-hebat... (kaget)

Leorio : Dia membuat lubang di lantai dengan tangan kosong! (sedikit kaget)

Killua dan Lucia menatap dengan bosan. Sedangkan Gon hanya menatap dengan serius.

Majitani : (Yang barusan sempurna...) *tersenyum licik*

Majitani merasa dirinya keren dan kuat. Dia masih enggan berdiri, dia sibuk dengan pikirannya, "Aku masih punya satu tipuan lagi."

Majitani mengeluarkan tangannya dari lantai yang berlubang itu, lalu berdiri dan dengan sengaja membalikan tubuhnya membelakangi Kurapika dan teman-temannya.

Majitani sengaja melakukan itu agar bisa memamerkan sebuah tato laba-laba yang ada dipunggungnya. Kurapika yang melihat tato laba-laba itu pun langsung terkejut. Dia masih memandangi punggung Majitani.

Seketika dia langsung teringat akan perkataan Lucia, "Jika orang itu ada sesuatu yang berhubungan dengan laba-laba meskipun itu palsu. Apa kau akan tetap bertarung padanya atau mundur?"

Kurapika terpaku diam, tanpa sadar dia menggertakan giginya tanpa suara, dia merasa geram dan sangat marah. Kebencian dan kemarahan yang dia pendam sejak tadi pun akhirnya pecah, bola matanya pun sudah berubah menjadi merah.

-Bersambung-

Please VOTE, LIKE, FAVORITE AND COMMENT ❤ THANK YOU ❤

次の章へ