webnovel

Sentuh Aku 1

Astaga malu sekali rasanya! batin Victor. Ini semua demi putri tersayangku dan yang paling bungsu! batin Victor lagi. Pagi itu Victor menemui Valen setelah menghubungi sahabatnya itu dan meminta untuk bertemu. Valen langsung bersedia bertemu sahabatnya itu tanpa harus menunggu lama.

" Jadi Don!...Sebenarnya gue malu mengatakan ini!" kata Victor gugup.

" Ada apa, Vic? Lo kayak sama siapa aja!" jawab Valen tersenyum. Victor merasa kedua telapak tangannya menjadi berkeringat.

" Jadi gini! Lo tahu gue punya 3 orang anak'kan!" kata Victor.

" Iya! Terus..."

" Lo tahu putri gue yang bungsu itu masih kuliah semester 4!" kata Victor lagi dengan gugup.

" Ya!..."

" Lo tahu dia nggak jelek!" kata Victor lagi.

" Iya! Gue tahu Angel! Dia gadis yang cantik dan ceria. Lo bilang aja langsung, Vic! Kenapa dengan putri lo itu?" tanya Valen sedikit kesal dengan omongan sahabatnya yang dianggapnya bertele-tele itu.

" Angel pengen nikah sama Revan!" kata Victor cepat.

" Astaga! Kayak kereta expres aja lo, Vic!" kata Valen terkejut.

" Gimana, Don? Apa lo setuju?" tanya Victor cemas.

" Kalo lo nggak setuju nggak apa-apa! Gue ngerti! Dia pasti sudah punya calon yang lebih baik! Dan gue juga ngerti kalo..."

" Stop! Lo itu nggak berubah, ya! Selalu mutusin sesuatu yang bukan hak lo!" kata Valen cepat.

" Sorry, Val, gue hanya takut kalo lo...

" Gue akan senang banget kalo dia mau! Gue kenal lo dan seluruh keluarga lo, Vic! Gue yakin Angel adalah gadis yang hebat seperti lo!" kata Valen tersenyum.

" Lo serius?" tanya Victor tidak percaya.

" Iya! Gue akan bicara sama Revan!" kata Valen.

" Yesss! Lo nggak tahu betapa bahagianya gue mendengar keputusan lo! Thanks, Don! Lo nggak akan kecewa pada Angel!" kata Victor bersemangat.

Kemudian Valen menyampaikan maksud Victor pada Revan, karena itu saat ini mereka sedang duduk di dekat kolam renang dirumah Revan.

" Bagaimana? Apa kamu setuju?" tanya Valen.

" Victor Andreas? Om Andreas sahabat papa itu?" tanya Revan

" Iya! Yang dulu sering bawa kamu pergi beli waffle itu!" kata Valen.

" Apa dia papa Liana Andreas?" tanya Revan lagi.

" Ya! Liana adalah putri keduanya!" jawab Valen.

" Angelina Andreas!" ucap Revan.

" Iya! Dia putri bungsu Victor! Papa harap kali ini kamu manerimanya, Rel! Papa ingin kamu bahagia!" kata Valen dengan wajah terharunya.

" Apa selama ini Varel nggak bahagia, Pa?" tanya Revan curiga.

" Maksud papa kamu sudah 27 tahun dan menurut papa sudah saatnya kamu memiliki pendamping hidup!" kata Valen.

" Bisa Varel memikirkannya, Pa?" tanya Revan.

" Tentu saja! Papa hanya ingin kamu pergi bersenang-senang lagi! Sudah hampir 5 tahun kamu hanya berkutat di kantor saja!" kata Valen.

Revan menyadari jika dalam kurun waktu selama hampir 5 tahun ini yang dia inginkan hanyalah memajukan perusahaannya dengan melebarkan sayap ke negara-negara besar di dunia dan dia berhasil. Dia juga merasa heran kenapa dia sama sekali tidak merasa tertarik dengan suatu hubungan dengan wanita, pernah satu ketika dia merasa takut jika dirinya adalah gay, tapi semua itu hilang karena miliknya menegang saat dia melihat Film dewasa.

Setelah memikirkan semua, dia mulai menjalin hubungan dengan Angel. Meskipun Angel gadis yang manja dan agresif, disamping cantik dan seksi, dia memang sangat mudah untuk bergaul. Dan setelah melakukan sebulan pendekatan, Revan juga merasa nyaman, akhirnya Revan menerima pernikahannya dengan Angel dan melamar gadis itu.

Revan melamar Angel saat gadis itu sedang pergi ke Mall dengan teman-temannya, tiba-tiba dia mendengar pengumuman dari pihak Mall untuk menemui papanya di lantai dasar Mall dimana terdapat panggung yang biasa dipakai untuk pertunjukan di Mall tersebut.

Angel sangat terkejut dan menangis terharu saat di lantai satu terdapat tulisan " WILL YOU MARRY ME, ANGELINA ANDREAS?"

Dan Revan dengan lantangnya melamarnya dari lantai satu lalu turun dengan lift menuju padanya. Revan bersimpuh dengan satu kaki dan membawa sebuah kotak berisikan cincin berlian.

" Will you?....Marry me?" tanya Revan.

" Yessssss! Of course! I love you Revan Varel Abiseka!" kata Angel bahagia lalu Revan berdiri dan memasang cincin itu lalu dengan cepat Angel melompat ke tubuh Revan yang besar itu dan mencium kekasihnya.

Suit...suitttttt! Siulan dan tepukan meramaikan Mall hari itu melihat adegan romantis Revan.

" Sayang! Seriusan kamu udah nggak apa-apa?" tanya Angel yang membelai rambut Revan.

" Iya, sayang! Aku baik-baik aja!" kata Revan tersenyum, kekasih posessifnya itu sangat menggemaskan jika sedang cemberut dan khawatir.

" Kita pulang?" tanya Angel.

" Iya!" kata Revan lalu berdiri dan berjalan keluar kamar sambil Angel yang bergelayut manja di lengannya.

" Kita mampir sebentar ke rumah Mama!" kata Angel.

" Kamu dengar Boy?" tanya Revan.

" Ya, Bos!" jawab Boy.

Mereka sampai di Mansion Angel setelah selama 30 menit berkendara dari RS. Angel keluar setelah Jim membukakan pintu mobilnya. Revan berjalan bersama dengan Angel dan langsung menuju ke ruang dalam.

" Mama!" sapa Angel.

" Astaga! Kamu ngagetin mama aja!" kata mama nya.

" Tante!" sapa Revan.

" Lho, ada kamu juga, Van?" tanya mama Angel.

" Iya, Tante!" jawab jawab Revan.

Mereka berbincang-bincang hingga makan siang bersama. Angel mengajak Revan pergi ke rumah kakaknya yang baru saja melahirkan. Revan sangat senang melihat bayi kecil itu. Entah mengapa hatinya bergetar melihat senyum dan tingkah bayi itu.

" Apa kamu ingin sesuatu?" tanya Angel sambil meletakkan ponselnya ke atas nakas saat mereka sampai di kamar Revan saat malam hari.

" Aku ingin kopi aja!" kata Revan sambil masuk ke dalam kamar mandi. Angel keluar dan meminta PRT membuat kopi untuk Revan. Angel masuk dan mengunci kamar Revan, dia mencari kemana kekasihnya itu. Dia mendengar suara gemericik air di dalam kamar mandi. Angel membaringkan tubuhnya ke ranjang Revan sambil memainkan ponselnya. Setelah Revan selesai, Angel masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Revan memeriksa pekerjaannya sejenak lalu berdiri di pintu balkon.

" I miss you!" tiba-tiba Angel telah memeluknya dari belakang. Revan tersenyum dan mengambil tangan Angel untuk di kecup.

" Angel! No!" kata Revan saat tangan Angel bersiap memasuki celana dalamnya.

" I really want it, Van!" kata Angel putus asa. Angel sangat mencintai pria di pelukannya itu, dia takut jika pria itu meninggalkannya sebelum pernikahan tiba. Dan dia merasakan ketakutan itu dalam beberapa minggu ini. Revan memutar tubuhnya dan terkejut karena Angel telah polos dihadapannya. Tok! Tok! Pintu di ketuk dari luar kamar Revan. Angel berjalan ke dalam kamar mandi, sementara Revan membukakan pintu.

" Kopinya, Tuan Muda!" kata Sri, PRT Revan.

" Trima kasih, Mbok!" jawab Revan.

" Permisi, Tuan Muda! kata Sri saat telah meletakkan kopi dan kue di atas meja. Revan menutup pintu kamar saat mbok Sri pergi. Dan tiba-tiba Angel kembali memeluknya dari belakang. Revan memejamkan matanya, selama sebulan ini dia menahan sekuat tenaga gairahnya pada Angel yang sering membuat miliknya berkedut. Dia pria normal dan dia bukan orang suci, terlebih selama hampir 5 tahun dia tidak menyentuh perempuan sama sekali.

次の章へ