Sambil menahan nafas, Lucken membuka pintu kamarnya. Lucken sangat terkejut setelah mengetahui siapa wanita yang berdiri depannya.
"Hei Luck?? apa kamu terkejut dengan adanya aku di sini?" tanya Terry berdiri tegak di hadapan Lucken.
Lucken menelan salivanya berdiri terpaku di tempat menatap wajah Terry yang terlihat semakin cantik dengan kedua pipinya yang lebih berisi di banding saat terakhir bertemu.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Lucken merasa serba salah di hadapan Terry.
"Aku baik-baik saja, kamu sendiri bagaimana?" tanya Terry dengan tatapan dalam mengamati Lucken yang sama sekali tidak ada perubahan di matanya.
"Aku juga baik." ucap Lucken tidak tahu harus bicara apa dengan Terry yang masih menatapnya dengan tatapan tak berkedip.
"Aku mau bicara denganmu hal yang sangat penting." ucap Terry dengan wajah serius.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください