Sena menyesal mengiyakan ajakan Ariel untuk makan malam bersama dua kakak sepupunya dan pasangannya. Dia ingat dia pernah bertemu Andres satu kali beberapa tahun lalu. Mata hijau dan wajah bulenya sangat gampang diingat. Dia berharap Andres tidak mengingatnya. Andres dan ayahnya berteman baik. Pria ini bisa membocorkan tempat persembunyiannya.
Sena mendengarkan dan sambil tersenyum melihat mereka mengobrol. Setelah berdiri hampir dua puluh menit di parkiran, mereka masuk ke dalam restoran. Dia tiba-tiba merindukan sepupu yang akrab yang tidak pernah dimilikinya. Dia bahkan tidak akrab dengan adik perempuannya sendiri.
"Kamu makan babi?" Tanya Sena pada Aini yang berniat memesan Fettucine Patanegra e Gorgonzola seperti Zizi.
Setelah mengeluarkan pertanyaan itu, Sena segera menyesal karena sekarang dia menjadi pusat perhatian.
"Itu ada babinya?" Tanya Aini balik.
Sena mengangguk. Aini lalu menoleh pada Andres yang menyeringai.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください