Malam itu Alea menangis semalaman. Tetapi dia menangis dalam diam.
Dia tidak tahu harus bagaimana lagi menghilangkan rasa cemburunya.
Karena memang nona Veronica sangat cantik, pria mana yang tidak tergoda oleh kecantikan wanita itu.
Termasuk Zio, Alea bahkan mengira suaminya memiliki hubungan dengan nona cantik itu.
Pagi hari seperti biasa Alea menyiapkan sarapan untuk suaminya.
"Ini apa?" tanya Zio pada istrinya.
"Ini nasi goreng buah naga, kamu coba." Lea memberikan sepiring nasi goreng untuk suaminya.
"Warnanya merah seperti darah," kata Zio.
"Iya itu menjadi sebuah pertanda dan curi khas dari buah naga itu sendiri," jawab Alea.
"Kamu pintar memasak, anak kita tidak akan kelaparan kalau terdampar di hutan, selama ada ibunya," kata Zio.
"Kenapa, apa kamu ingin membuang aku ke hutan?" tanya Alea dengan kening yang mengerut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください