webnovel

SEBUAH ANCAMAN

Dengan perasaan malu Priambodo melepas genggaman tangannya setelah Putri mengingatkannya.

"Ayo... cepat keluar." ucap Priambodo sambil mengusap tengkuk lehernya.

Putri menggelengkan kepalanya kemudian keluar dari mobil dan mendekati Rangga.

"Pria, apa kamu bisa berjalan dengan nyaman? atau kamu butuh bantuanku untuk memapahmu?" tanya Sanny tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

"Tidak Sanny, kamu jangan memanjakan aku. Aku bisa jalan sendiri, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku baik-baik saja." ucap Priambodo menolak secara halus tidak ingin membuat Putri marah kemudian membalasnya dengan bermanis- manis dengan Rangga.

"Ya sudah, Tapi kamu jangan jauh-jauh dariku ya?" ucap Sanny dengan tatapan penuh perhatian.

"Pak Tegar sebaiknya kita naik lift saja. Aku sama Tante Sanny akan mencari tempat lebih dulu." ucap Rangga seraya mendekati Sanny dan mengajaknya jalan lebih dulu agar Priambodo bisa berdua dengan Putri.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ