"Apa Kenzo yang menelponmu Nay." tanya Ardian dengan suara pelan.
Nayla menundukkan wajahnya, ini semua terasa sulit baginya setelah menikah dengan Ardian.
Beban status dan kewajibannya sebagai seorang istri serasa mencengkram kuat di pikirannya.
"Ya pak." jawab Nayla yang tidak bisa membohongi Ardian lagi, Ardian sekarang suaminya, segala sesuatu yang akan di lakukan Nayla harus seizin Ardian walaupun untuk bertemu Kenzo sekalipun.
"Apa kalian akan bertemu?" tanya Ardian dengan suara bergetar.
"Rencananya seperti itu pak, sesuai dengan kesepakatan kita di awal, ini tidak seperti yang aku bayangkan, mengapa jadi serumit ini untuk bisa bersama Kenzo." ucap Nayla dengan kepala yang terasa pecah.
"Mengapa menjadi rumit, kamu bisa bertemu Kenzo jika kamu mau...aku akan menepati kesepakatan itu jika kamu menginginkannya Nay." ucap Ardian dengan jiwa seakan lepas dari raganya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください