Fatma kebingungan, tiba-tiba saja Piya pindah rumah tanpa bilang-bilang. Dengan lesu dia meninggalkan rumah Piya, pulang ke rumah. Sesampainya di rumah dia terkejut. Pintu rumahnya di bobol orang. Pintu pagar dan pintu rumah terbuka lebar. Dia tak berani masuk rumah, dia kembali masuk mobil keluar halaman rumahnya. Ia takut para penjahat itu masih di dalam rumah. Segera dia menghubungi polisi. Suaminya datang bersamaan dengan polisi.
Zay dihubungi anak buahnya. "Mereka sepertinya marah, karena tidak berhasil menemukan Piya".
"Kamu sudah tahu siapa mereka?"
"Masih belum jelas, yang pasti bukan kelompok Mr. Wang!" Jelas anak buahnya.
Agaknya mereka hanya ingin menunjukkan keberadaan diri mereka saja. Kecelakaan ayah Piya dan perampokan di rumah Fatma, hanya untuk membuat Ryozo dan Zay panik. Mereka mrnginginkan Ryozo muncul ke permukaan.
Mahesa Tokugawa, bukan keturunan langsung dari keluarga Tokugawa. Dia adalah anak tiri Tuan Ryoto Tokugawa dari istrinya yang meninggal sepuluh tahun sebelum akhirnya Tuan Ryoto menyusulnya.
Tuan Ryoto memiliki 2 orang saudara, mereka mengelola perusahaan mereka masing- masing di Korea dan di Jepang. Perusahaan di Indonesia ini hanya seperdelapan dari dua perusahaan yang ada di Jepang dan di Korea. Usaha yang di kelola oleh Ryoto di Indonesia sudah hampir bangkrut, hingga akhirnya Ryozo memberikan kucuran dana segar hingga perusahaan bisa melewati masa kritis. Perusahaan itu bisa bangkit dan perkembangannya membuat perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama kelimpungan.
Kehadiran Ryozo adalah duri bagi Mahesa. Mahesa Takugawa marah besar, bagaimana mungkin keluarga Tokugawa menyerahkan perusahaan kepada Ryozo, keturunan Tokugawa garis nenek. Ayah Ryozo dari keluarga Tachibana, mengapa keluarga di Jepang menyematkan nama Tokugawa di nama belakang Ryozo? Mahesa kecewa dan sakit hati. Dia tidak terima.
Segera saja dia mendapatkan data-data tentang keluarga Ryozo. Mahesa menangkap ada sesuatu yang aneh.!
Mahesa harus mengungkapkan hal itu di hadapan keluarga Tokugawa.
Sesungguhnya Ryozo dan Mahesa memiliki darah luar dari keluarga Tokugawa. Hanya saja, di darah Ryozo masih ada aliran darah Tokugawa di banding Mahesa yang hanya anak tiri. Bahkan keluarga Tokugawa menolak mengakui Mahesa keturunan Tokugawa, Mahesa hanyalah anak adopsi Liliana, istri tuan Ryoto.
Sedangkan Ryozo malah memiliki saham mayoritas dari perusahaan itu, di banding Mahesa hanya memiliki 2 persen saham, dengan minoritas tersebut, bagaimana mungkin dia bisa mengambil alih perusahaan?
.....
Zay tiba di Pulau, tetapi dia malah di serang Piya secara membabi buta. Piya mengajaknya duel. Pria itu kebingungan.
Sedang Piya marah kepada Zay, di pulau ini, dia malah terisolir jauh dari komunitas manusia lainnya. Piya dan keluarganya seperti malah menjadi tahanan di pulau itu.
Zay kalang kabut menangkis pukulan Piya. Piya bertubi-tubi. Ia tak berhenti menghajar Zay, hingga pria itu mengangkat kedua tangannya tanda menyerah kalah.
Zay harus menjelaskan banyak hal padanya. Terutama tentang harta Karun, yang tersembunyi di lantai dasar atau ruang bawah tanah istana itu.
Tetapi Piya. yang kesal harus menghajar pria itu hingga hatinya puas. Zay meminta para. pengawalnya untuk tidak ikut campur urusannya dengan Piya. Zay membiarkan Piya menghajarnya memupuaskan hatinya. Ibu Piya mengobati. luka-liuka Zay di tubuh Zay. Piya memang keterlaluan kalau lagi marah.
.....
Nona Merci merasa kurang puas hati , tuan Ryozo akhirnya memindahkan dirinya sebagai sekretaris umum di perusahaan itu.
Ryozo telah memilih sekretarisnya sendiri, sekarang tugas-tugas sekretaris yang melayani keperluan Ryozo di tangani Zay aspri tuan Ryozo. Nona Merciana malah tidak tahu, kalau Ryozo menempatkan seorang sekretaris yang handal saingan Nona Merci.
***
Gudang bawah tanah istana, tempat penyimpanan harta pusaka dan harta Karun.
Zay tak bisa berkutik ketika Piya memaksanya menjelaskan Guci wasiat milik Fatma yang berada di gudang istana itu. "Rupanya ini sarang penyamun modern. Kalian pencuri!" Piya kembali melancarkan serangan ke Zay. Pria itu menghindar tak sempat menjelaskan lagi. Dia kalang kabut menangkis pukulan Piya. Perkelahian di antara mereka tak terelakkan.
Ayah dan ibu Piya bingung. Piya dan Zay bertempur seperti orang gila. Zay berusaha menghindar dari serangan Piya yang menggila.
Piya sangat marah, dia benar-benar merasa tertipu. Zay pastilah komplotan pencuri profesional. "Dengarkan, biar ku jelaskan dulu!" kata Zay sambil menangkis serangan Piya. Anak buah Zay berusaha mengamankan benda-benda berharga di gudang itu dengan memindahkannya ke tempat yang lebih aman, tidak tersentuh pertempuran aneh mereka. Mereka tak mengerti penyebab pertempuran itu. Meskipu hanya tangan kosong, tetapi efek perkelahian itu menyebabkan gudang seluas lapangan bola itu berantakan oleh debu yang berterbangan.
Ayah Piya, masuk ke tengah perkelahian mereka dan menghentikannya. "Hentikan!" suara ayah Piya menggelegar. Dia berteriak menggunakan suara dalam dan menggetarkan seluruh ruangan itu. Ayah Piya hebat juga. Pantas Piya hebat menggunakan ilmu bela diri, ayahnya dulu jagoan di kampung. "Hentikan, kalian berdua seperti premam!" bentaknya, Piya dan Zay terdiam. Bentakan ayah Piya membuat mereka berdua hampir terpental. Piya mengambil langkah mundur. Begitu juga dengan Zay. Dia melompat mundur dengan tubuh goyah. Dia ahli hipnotis, bukan ahli bertempur. Dia mengaku kalah dari ayah Piya.
"Bebaskan ayah ibuku, kalau tidak istana ini aku hancurkan!" Piya berteriak dengan garang. Ayah dan Piya bingung. Merngapa mereka harus dibebaskan? Mereka tidak merasa di culik atau terancam.
Zay mengerti maksud Piya. Dia duduk bersila mengeluarkan jurus andalannya. Udara hangat melingkupi seluruh ruangan. Ayah dan ibu seperti baru bangun dari mimpi, mereka baru menyadari sesuatu. Mereka kebingungan. "Apa yang terjadi? Kita dimana ini?" Mereka saling bertatapan. Mereka menatap ke lain tempat, lalu menemukan Piya. "Anak kurang ajar...apa yang kamu lakukan di tempat ini hah!"
Ibu Piya meraih sapu dan mulai menghajar Piya. "Auw sakit!" Piya menjerit. Dia tidak bisa melawan selain berusaha menghindari pukulan ibunya. Zay menutup wajah dengan kedua tangannya. Membayangkan sakitnya pukulan ibu Piya. 10 orang pengawal Zay terkejut dan merintih sendiri setiap gagang sapu berhasil mendarat di tubuh Piya. Mereka tidak mengerti apa yang terjadi.
Rodin, Ayah Piya yang tersadar dari pengaruh hipnotis yang mencuri pikirannya, berhasil merampas di tangan istrinya dan berusaha menyadarkan istrinya yang seperti orang kesurupan mengahajar Piya. Dia pasti shock, tidak mengerti, apa yang telah dialaminya dan menyalahkan Piya atas keadaan ini.
Ibu Piya menangis. Dia teringat cucunya, Ryana. Dimana anak itu? Ya Lam. Dimana Ya lam. Piya tidak berbohong. Kalau dia kehilangan suami dan anaknya. Piya mendekati ibunya dan memberikan pelukan. Mereka menangis bersama.
Piya menatap Zay penuh kemarahan. Zay pasti mengetahui segalanya. Pria itu sekarang berhadapan dengan keluarga Piya. Zay dan pasukannya pasti kalah menghadapi keluarga Piya yang jago bertarung itu. Piya menatap Zay dengan tajam penuh ancaman. Dia siap mencincang Zay menjadi potongan kecil.
"Dimana Ryozo?"
Zay tak berdaya. Dia harus menjelaskan segalanya. Segalanya. Segalanya tentang Ryozo dan Ryana