webnovel

CHAPTER 37

Pukul delapan malam, keramaian terlihat di sepanjang jalanan kota. tidak biasanya jalanan mendadak mecet begini. Ah, mungkin karena ini weekend, makanya banyak orang yang keluar rumah sekedar hangout.

Desiran angin malam seakan membuat malam ini begitu hangat.

disepanjang perjalananan nampak Freya selalu mengelus perutnya sambil tersenyum sendiri.

Daniel sesekali memperhatikan nya dibalik kemudi.

" apa kau akan langsung memberitahu Kevan tentang kehamilanmu , Fre ?"

tanya Daniel sambil pandangan matanya fokus kedepan.

" tidak sekarang. aku akan tunggu moment yang tepat."

jawab Freya sambil melirik sekilas pada Daniel.

" ingat, Fre. setiap bulan kau harus kontrol padaku. vitaminnya diminum setiap hari, juga jaga pola makan dan tidak boleh stress. karena itu berpengaruh sama janin yang ada diperut mu."

kata Daniel mengingatkan.

" iya, baik dokter Daniel. tapi tolong kau rahasiakan ini dulu sama Kevan. karena hanya aku yang boleh memberi tahu kehamilan ku ini pada suamiku. kamu janji ? "

ucap Freya sambil mengacungkan jari kelingking nya ke arah Daniel yang sedang menyetir.

Daniel melirik kearah jari kelingking Freya. ia lalu menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Freya.

" iya aku janji akan tutup mulut."

ucapnya sambil tersenyum. lalu dilepaskannya jari kelingking keduanya.

akhirnya tiba juga didepan rumah. Freya menyapu pandangannya kesemua halaman depan rumah, namun tidak ada mobil Kevan yang terparkir disana.

" Kevan sepertinya belum pulang."

lirih Freya sedih.

lalu segera Freya turun dari mobil, dan Daniel pun ikut turun mengikuti Freya.

" kamu duduk disini dulu. aku akan masuk mengambilkan minuman."

Freya langsung memutar kunci rumahnya dan beranjak masuk kedalam .

Daniel menjatuhkan dirinya dikursi teras rumah milik sahabatnya yang entah sedang berada dimana itu.

" kemana si brengsek Kevan ? "

umpat Daniel dalam hati seraya mengepalkan tangannya kesal.

Panjang umur. ternyata orangnya kini telah datang. mobil sport hitamnya langsung berhenti tepat dibelakang mobil milik Daniel.

Kevan buru-buru menghampiri Daniel dengan wajah sedikit ditekuk.

" Daniel !! ada apa kau kemari disaat aku tidak ada ? dimana istriku ? "

ujarnya tak sabar.

" santai, bro. aku hanya mengantar istrimu pulang."

jawab Daniel menyeringai.

" kau ? "

Kevan menarik kerah baju Daniel.

" wow..wow.. tunggu !! kau salah faham, kawan. "

Daniel bergerak mundur lalu melepaskan tangan Kevan dari kerah bajunya dengan kasar.

Kevan mengepalkan tangannya. wajahnya memerah terlihat emosi.

" tadi sore ia rumah sakit untuk mencari mu. tapi ternyata kau sudah tidak ada. Freya menunggu mu sangat lama disana. makanya aku kasihan, lalu mengantarnya pulang. "

kata Daniel berbohong. karena ia ingat janjinya pada Freya.

" sekarang dimana dia ?"

tanya Kevan kemudian.

" didalam sedang mengambilkan ku minuman."

Kevan langsung bergegas masuk, tapi ditengah jalan ia berpapasan dengan Freya yang mau keluar sambil membawa minuman untuk Daniel.

" kau sudah pulang ?"

kata Freya kaget melihat suaminya.

" kamu kenapa tidak telpon dulu kalau mau menemui ku ke rumah sakit ?"

ucap Kevan sambil memegang kedua bahu Freya.

" sekarang coba kamu cek dulu ponselmu itu hidup atau mati ? "

Freya melengos meninggalkan Kevan yang langsung merogoh ponselnya disaku celananya.

" damn !! ponselku ternyata mati."

umpat Kevan baru menyadarinya.

Freya lalu menyodorkan segelas minuman dingin untuk Daniel.

" Thanks."

ucap Daniel langsung menyeruputnya.

lalu Kevan datang. entah kenapa Freya jadi kesal melihat wajah Kevan. yang tadi wajahnya sumringah bahagia kini jadi terlihat sedih.

Daniel yang melihat perubahan wajah Freya jadi sedikit khawatir.

" Fre, sebaiknya kau istirahat lah. ingat kamu kan lagi..."

hampir saja Daniel keceplosan.

" lagi apa ? kok berhenti ? "

Kevan memicingkan matanya ke arah Daniel.

" oiya, apa kau tidak lupa membawa kan vitamin untukku ?"

sergah Freya mengalihkan pembicaraan supaya tidak curiga.

" astaga !! "

Kevan menepuk kepalanya sendiri.

Freya mendengus kesal. lalu pergi meninggalkan mereka berdua menuju ke kamarnya.

" menyebalkan !! makin curiga."

umpat Freya sambil menaiki anak tangga.

sementara Daniel tampak menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatap Kevan yang tampak galau.

" prioritaskan istrimu dulu, Kev. jangan orang lain."

ucap Daniel.

Kevan menutup Pintu rumahnya perlahan. mungkin takut pembicaraannya terdengar sampai kedalam. padahal ia lupa bahwa kamar mereka itu kedap suara. ditambah posisinya dilantai dua. begitulah jika sudah berani main kucing-kucingan.

Kevan membuang nafasnya kasar. lalu menjatuhkan. dirinya duduk di samping Daniel.

" Freya memang istriku, tapi anak itu juga anakku, Niel. "

" tapi disini pihak yang akan dirugikan itu, Freya. jika ia tau, pasti akan sangat kecewa."

Kevan terdiam sambil berfikir keras, namun tetap saja tidak punya solusi yang tepat.

" berapa usia anakmu itu ? apa dia mirip denganku ?"

tanya Daniel mengolok.

" sialan !! apa hubungannya denganmu hingga berharap mirip kau ?"

ucap Kevan. lalu ia tiba-tiba memicingkan matanya penuh curiga.

" atau jangan-jangan kau pernah-- dengan Claire ?"

Daniel tertawa Lepas.

' ha ha ha ha.'

" dia bukan selera ku, Kev. aku lebih suka karakter seperti istrimu dibandingkan Claire yang terlalu agresif begitu."

" What the hell !! kau diam-diam menyukai istri ku? ku hajar kau, bajingan !!"

ucap Kevan geram.

" jangan sakiti dia kalau kau tidak ingin istrimu jatuh kepelukan ku. "

" dasar brengsek !!"

umpat Kevan kesal.

Daniel malah tertawa melihat mimik wajah Kevan yang takut istrinya diambil orang.

" sebaiknya kau bicarakan baik-baik sama Freya sebelum ia akan menjadi salah paham."

ucap Daniel kemudian.

" gimana caranya ?"

" kamu sendiri maunya gimana ? menikahi Claire juga setelah tau ia punya anak darimu, begitu ?"

ujar Daniel menggeleng kan kepalanya.

" tak Sudi aku menikah dengan Claire. aku hanya ingin anakku tinggal bersamaku. aku tidak peduli dengan ibunya."

bola mata Daniel terbebelak lebar.

" jangan gila kamu, Kev. kau pikir Freya sudi menerima anak itu ? egois juga kau. "

mendengar kalimat Daniel barusan membuat Kevan sadar. apa mau Freya menerima anak Kevan dari wanita lain dan menyayangi nya seperti anak kandung nya sendiri.

" aargghh "

teriak Kevan sangat Frustasi.

" sepertinya kamu butuh istirahat, Kev."

ucap Daniel beranjak dari kursinya menuju mobilnya yang terparkir.

" hey, mau kemana kau, Daniel ?"

" ciihh, lama-lama disini aku bisa ikutan gila."

teriak Daniel lalu meluncur dengan mobilnya begitu saja.

Kevan akhirnya masuk ke kamar. ternyata Freya sudah tertidur dengan nafas tenangnya. tak tega Kevan membangunkannya karena tampak ia sangat kelelahan.

Ditatapnya lekat-lekat wajah polos yang selalu membuat Kevan gemas itu. lalu mengecup lembut keningnya.

setelah itu Kevan membaringkan tubuhnya disamping Freya sambil tangannya memeluk hangat tubuh istrinya.

次の章へ