webnovel

Kesepakatan

Khalid dan Ramdhani telah menjalankan rencana mereka, dan sesuai prediksi Ramdhani, perekonomian dari PT. Adnan Corp mulai goyah. Karena beberapa infestor satu persatu menjual saham mereka. Rama yang tak mengerti dari awal kondisi ekonomi perusahaan mdi buat bingung, setelah memahami dia telah mencapai titik kelemahan terendahnya, karena para infestor telah berpindah kepada perusahaan yang lebih unggul dari perusahaan Adnan corporation.

Bisa di pastikan Rama mengalami inflasi keuangan secara mendadak. hanya dalam kurun waktu 4 hari pesaing perusahaannya telah merebut semua konsumen serta infestornya. Akhirnya Rama harus kehilangan beberapa persen saham untuk mengamankan keuangan prusahaan, bahkan keuangan perusahaan yang di pegang Ardan di bandung pun terpengaruh, Akhirnya mau tak mau Rama harus mencari infestor kembali.

"Tapi dimana? dan siapa?" Rama mulai frustasi dengan kondisi perusahaannya. bahkan harta benda rama sudah mulai di jual satu persatu dalam waktu yang begitu singkat, demi menutupi keuangan perusahaan yang terus menurun. Seorang investor yang masih bertahan dengan Rama, mencoba membantu Rama. investor ini bertahan dengan Rama karena dia adalah sepupu Rama sendiri. jadi dia terpaksa bertahan, lagi pula dia menanam saham di perusahaan ini memang untuk menolong adik sepupu satu satunya itu.

"Rama, cobalah Kau temui pak Ramdhani. dia adlah investor besar di negara ini, dia menanam banyak saham di berbagai bidang dan perusahaan. siapa tau dia mau membantu kita?" Ucapan Rahardian memberikan angin segar pada Rama.

"Dimana aku bisa bertemu dengannya Bang?" Rama menatapa harap pada abang sepupunya itu.

"Besok mari ikut aku. dan berdoalah dia mau membantumu" Rahardian menenangkan adiknya.

******

Mikayla membantu Ibunya memasak di dapur untuk makan siang. Dia telah mengetahui kondisi perusahaan ayahnya, tapi entah kenapa perasaan Kayla tak sedih. Bahkab dengan kejadian ini Kayla berharap ayahnya akan berubah tak lagi memuja harta.

"Ibu, gimana kondisi ayah sekarang?" Tanya Kayla, karena sejak 2 hari Kayla tak melihat ayahnya sama sekali, bahkan Ardan datang dari bandung pun tak pulang kerumah menemani Ayah mereka.

Hanidah dan suaminya Fais, telah mencoba semampu mereka untuk menyelamatkan perusahaan ayahnya.

"Ayah sehat Kay, tenang saja, mungkin ini adalah teguran Allah pada Ayahmu yang terlalu menyepelekan orang lain, dia terlalu sombong dengan hartanya." Ibu Kayla berusaha menahan tangisnya. Beliau sangat kecewa pada suaminya. tapi saat ini berharap semiga suaminya kembali ke jalan yang benar, dam tak Lagi menyombongkan diri dengan harta.

"Kayla juga berharap seperti itu bu" jawab Kayla.

"Ohya Kayla, Apa kabar Alan Kay? apa dia tak menghubungimu Lagi?" Ibu mengalihkan topik pembicaraan.

"Kak Alan sekarang sedang berunding dengan Abi dan Ummi, bu. jadi dia tak menghubungi Kayla.Tapi Kayla gak masalah kok bu." Di jalimat terakhir Kayla sedikit menekan membuat ibunya tersenyum simpul. "Kamu bilang gak masalah, tapi sebenernya hati kamu rindu kan Kay?" Goda ibu Kayla. Kayla merona, dan memalingkan muka dari ibunya "eehh eeng enggak kok bu".

"Hahahahahahha, sudah lah Kay, ibu pernah muda, ibu tau kamu bohong, ngomong ngomong, kok kalian gak pernah jalan bareng sih? kencan kayak anak paxaran biasanya itu" Ibu sedikit kagum dengan putrinya, pasalnya Kayla walau masih muda tak pernah terlihat jalan dengan seorang pria yang bukan muhrimnya, bahakan dengan Alan pun mereka haris ada seorang lagi. padahal di luar sana banyak anak gadis yang.....

'Astaghfirullah, ya Allah. jagalah putri hamba dari perbuatan keji dan nista' doa ibu Kayla di hati.

"Kak Alan adalah seorang ustadz di sebuah pondok pesantren bu, jadi dia ngerti batasan batasan" Mata Kayla menerawang dan wajahnya tiba tibaherah padam, mengingat saat dia di kampus bersama Alan, untung ibu sibuk mengiris sayuran, jadi tak melihat raut wajah putrinya.

"oooooohh masya Allah Kayla, jadi kalian memang tak pernah jalan berdua gitu? pergi makan berdua pokoknya." Ibunya semangat. Kayla menggeleng.

"Kami sepakat tak akan bertemu sampai lamaran nanti bu" Kayla menutupi pernikahan dengan lamaran. karena takut ibunya syok. biarkan beliau tau langsung saat Alan datang nnti untuk melamarnya. Lalu terdengar suara mobil Ayah yang sudah tina di rumah,"Assalamualaikum." Ayah Kayla di sambut oleg ibu Kayla. "Waalaikum salam yah, gimana yah? ada perkembangan?" tanya Ibu ingin tau kondisi perusahaan.

"Doakan bu, besok Ayah akan menemui seseorang yang mungkin mau membantu kita" Ayah bekata penuh harap.

"Aamin siapa Yah?" Tanya ibu semakin ingin tahu.

"Namanya pak Ramdhani. beliau asli orang madura tapi karena ketekunan dan kesahajaannga beliau bisa menjadi sesukses sekarang bun. bealiu seorang investor besar di indonesia ini. yaaah semoga nasib kiymta tak buruk bun." Cerits Rama. Ibu mengernyitkan dahi. seakan pernah dengar nama Ramdhani. entah dimana beliau lupa. aah biarlah. yang penting sekarang Ayah memilikj harapan untuk bangkit. semoga kedepannya Ayah bisa berubah jadi semakin baik. itu harapan ibu.

"Kalo begitu mari kita makan dulu ayah." ajak ibu.

"Baiklah, ayo kita makan, apa Kayla sudah makan bu?" Ayah teringat putrinya yang masih tak mau bicara padanya. jika ada hal penting saja Kayla bicara pada Ayahnya. "Sudah yah sekarang dia di kamar" jawab ibu.

Ayah pun segera mencuci tangan dan Kakinya sebelum akhornya menyantap makana yang di sajikan di atas meja.

******

keesokan harinya di rumah Ramdhani.....

"Ting tong" Suara bel berbunyi di kediaman Ramdhani.

Rabi'ah membukakan pintu.

"Assalamualaikum, bisa bertemu pak Ramdhani bu?" Rahardian menyapa wanita yang membukakan pintu untuk mereka. Rama hanya melongo melihat Rumah yang sangat sederhana itu bahkan jika di bandingkan dengan rumahnya, jauh lebih besar rumah Rama dari pada rumah investor terbesar itu. Namun walau pun terkesan sederhana tapi Rumah itu juga elegan, dengan berbahan dasar Kayu jati tua, dari jendela, pintu hingga fentilasi yang di ukir khas ukiran madura dan sedikit sentuhan modern memberikan Tampilan yang sangat mempesona, bentuk dari bangunan itu sendiri masih lebih dominan dengan rumah adat jawa timur, karena itu walau modern tapi memberikan kesan pemiliknya sangat menjunjung tinggi budaya asalnya.

"Waalaikum salam oooh ya, mohon tunggu sebentar, sya akan panggilkab suami saya, anda berdua silahkan duduk. apakah anda berdua suka minum kopi?" Rabi'ah mempersilahkan tamu yang tak di kenalnya dan menawarkan minuman.

di teras rumah Ramdamhani ada satu set kursi dan meja yang memang di sediakan untuk tamu yang datang kerumah itu. masih memiliki khas madura, satu set kursi dan meja itu juga di ukir khas ukiran madura. Keduanya mengangguk setuju dan menuruti perintah nyonya rumah.

"Tidak perlu nyonya repot repot terimakasih" Rama berterimakasih atas tawaran dari pemilik rumah.

"Ah tidak repot, baiklah, anda silahkan duduk saya akan panggilkan suami saya dulu" Sekarang Rabi'ah benar benar masuk kedalam. Tak lama setelah itu Rama keluar menemui Rahardian dan Rama. "Assalamualaikum, maaf Anda semua menunggu lama pak Rahardian." Salam dan basa basi Ramdhani. " Ah tidak pak Ramdhani kami juga menikmati suasana rumah pak Ramdhani, serasa sejuk..dengan nuansa rumah pak Ramdhani, budaya khas maduranya sangat kental, tapi juga sangat elegan" puji Rama karena memang dia sangat menikmati keunikan bangunan itu. "Ah terimakasih pujiannya. Disain rumah ini saya buat sendiri. meskipun saya tak memiliki ilmu ke arsitekan tapi saya memiliki impian membangun rumah saya dengan desain yang saya buat sendiri." Ramdhani bercerita dengan bangga. "Ohya sampai lupa, mennawarkan minum, mau minum apa bapaj bapak?" Tawar Ramdhani. "Tidak usah Repot repot pak, lagi pula saya ada hal penting yang harus saya samapaikan kepada bapak perihal perusahaan saya" tanpa basa basi lagi Rama langsung masuk ke inti kedatangan mereka.

"Ini kopinya, maaf saya menyediakan kopi, karena saya pikir kebanyakan laki laki sukanya kopi. tapi saya tidak tau minuman yang anada sukai jadi saya hanya bisa menyuguhkan kopi, silahkan di nikmati" tiba tiba Rabi'ah menyuguhkan 3 gelas kopi di depan mereka. "Ah terimakasih Nyonya maaf merepitkan."Rahardian dan Rama mengucapkan dengan sopan. "Mari silahkan di nikmati dulu kopinya" pinta Ramdhani yang sudah mengetahui maksud kedatangan rahardia. dan Rama.

"Perkenalkan pak Ramdhani. ini adik sepupu say. saya kemari mengantar adik saya menemui bapak untuk mendapatkan investasi dari bapak. saya berharap bapak berkenan menolonv adek saya." Rahardian membuka cerita. "Kalo. boleh tau perusahaan apa yang di geluti oleh bapak Rama? dan kalo boleh tau juga, kenapaemcari investor lagi? bukannya suatu perusahaan itu memiliki banyak investor kan?" Ramdhani seakan akan belum pernah tau tentang Rama. "jadi begini ceritanya pak Ramdhani" Rama menceritakan dengan detail apa yang telah terjadi dengan perusahaannya.

Ramdhani mendengarkan dengan seksama.

hingga akhir cerita Rama meminta kepada Ramdhani untuk menjadi investor dan memberi kesempatan pada Rama untuk bekerja sama dengan Ramdhani.

"Apa imbalan yang akan saya dapatkan jika saya menanam sahan di perusahaan bapak selain keuntungan matrealistis?" Ramdhani mencoba memancing Rama.

"apapun yang bapak minta Jabatan direktur atau harta, rumah dan yang lainnya" janji Rama. sepertibya rama memang kalo ngomong tanpa berpikir terlebih dahulu. unrung yang di hadapi adalah Ramdhani. orang yang tak silau dengan harta dan kekayaan. bayangkan jika dia mengucapkan hal itu pada investor lain, kerugian apa yang akan di terima oleh Rama.

"Saya tak menginginkan uang, atau harta lainnya. saya hanya meminta apa yang akan saya jadikan persya ratan besok bapk Rama menyetujuinya. Jika bapak rama mau. maka besok saya akan segera memberikan surat kontrak dan persyafatn yang harus di penuhi. bapak tenang saja, syarat itu tak akan menghancurkan hidup pak rama juga perusahaan, justru akan semakin membuatnya maju" Ramdhani meyakinkan RAMA dan Rahardian. Setelah beberapa saat Mereka saling pandang dan memutuskan "Baiklah pak Ramdhani saya setuju dengan persyaratan apaun yang napak ajukan pada saya." Rama menyetujui persyaratan Ramdhani,maka siang itu telah di capai kesepakatan. ramdhani tersenyum puas. "Besok kmsaya dan sekretsris saya akan membawa berkas yang harus anda tanda tangani ke rumah anda besok pagi.".

Akhirnya karena kesepakatan telah tercapai mereka berdua pamit pulang pada Ramdhani "Baiklah pak Ramdhani karena keseoakatan sudah didapat kalo begitu kami bmpamit pulang dulu dan semoga kerja sama kita lancar paK Ramdhani Mari Assalamualaikun wr. wb." Mereka saling berjabat tangan "waalaikum salam wr. wb. ya mari mari mari, hati hati di jalan" dan merek Berdua segera pergi dari rumah Ramdhani dengan perasaan lega namun juga takut. takut kepada persyaratan yang akan diberikan pada mereka. tapi Rama berusaha Berpositif thingking begitu juga denga rahardian. akhirnya Rama menyetir pelan kendaraannya, mobil itu terus melaju pelan membelah siang hari kota metropolitan sebelum akhirnya mereka sampai di rumah Rama.

次の章へ