webnovel

Pukulan Tanda Sayang, Marah Tanda Cinta (2)

編集者: Wave Literature

Hal itu dilakukan oleh Qu Tan'er untuk melayani suaminya. Karena takut sup tersebut terlalu panas dan membuat mulut suaminya melepuh, jadi dia meniupnya terlebih dahulu. Mo Liancheng pun mengambil mangkuk dari tangannya dan perlahan menyeruput supnya.

"Kamu harus pelan-pelan menikmatinya," ucap Qu Tan'er sambil tersenyum lembut dan mengingatkan suaminya untuk berhati-hati.

Melihat hal itu, dua orang yang duduk berhadapan dengan mereka memiliki ekspresi wajah yang beragam. Saat ini, Chi Nuyama tidak memerhatikan ketika hendak menuangkan teh, tiba-tiba dia berteriak, "Ah!"

Tadinya, Chi Nuyama ingin menuangkan teh pada cangkirnya, tetapi dia bertindak ceroboh dengan tidak fokus saat melakukannya, Akhirnya, teh panas itu pun mengenai tangannya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ