webnovel

Bulan Darah Tuan Vampir (3)

Ayah menatapku dengan tatapan dingin menyuruhku menyerahkan kotak itu.

Aku tentu saja menolak, ayah mulai melancarkan serangan serangan.

_

_

_

Srek

tanpa sengaja aku menjatuhkan sebuah kalung. Gawat, kalung itu adalah milik nine. aku memberikan nya karena kalung itu akan melindungi nya.

Tetapi saat aku kehilangan nine saat itu, kalung itu sudah ada padaku.

_

_

Ayah tersenyum tipis dan mengambil kalung itu. Aku menatapnya dengan tatapan sinis.

"Kalung ini punya pelayan itu kan?"

"...serahkan" seru ku dengan tatapan garang. Kugenggam erat erat kotak itu.

"Tidak akan, kau harus menyerahkan kotak itu terlebih dahulu. oh kalung ini kalung langkah bukan. kau benar benar cinta mati padanya?" seru vampir itu melihat ke arah kalung.

"Berikan!!" seruku , pikiran ku mulai menjadi ruwet. Apapun yang berhubungan dengan nine membuatku tidak seperti biasa.

kalung itu aku berikan untuk nine untuk melindunginya,aku akan melakukan apapun untuk nine..

Kalung itu sangat langkah, dengan bahan utama batu yang paling langka di seluruh dunia.

_

_

Srek, ayah melempar kalung itu kebawah. Tepat di sebelah ibu. Aku menatap dengan tatapan sinis dan segera menuju kesana.

BRAK

tetapi ayah mengibaskan sayapnya dan menjatuhkan ku dengan cepat ke bawah. aku menatap kearah ibu ,

"Hancurkan kalung itu, kau ingin hidup bukan" seru ayah mengancam ibu. Sosok perempuan vampir itu mengangguk dengan gemetar.

Kemudian tangannya mengambil dan segera berlari dengan bertatih tatih. Aku melirik kearah ayah yang tampak tersenyum tipis. Ia menekankan auranya lagi.

"Kenapa kau butuh kotak ini, kotak ini berbahaya untuk kita" seruku masih mengenggam kotak itu.

"Aku akan menjadi vampir paling kuat dan pada akhirnya aku akan mengalahkan siapapun dan tidak akan bisa mati" seru ayah , dia tampaknya hilang akal..

Bulan mulai menampakkan aurat merah. Aku segera menuju ke arah hamparan , tetapi ayah terus saja menghajarku tanpa henti.

_

_

"Bem Chan" seru sebuah suara muncul. Aku berdiri dengan tangan memegang bekas luka karena ayah.

Ayah sangat kuat, kakak perempuan ku datang dan melihat pertunjukan mengerikan ini.

Aku melempar kotak hitam itu dan segera berbisik kearahnya.

""Kotak ini Sembunyikan ayah , ayah akan mengunakan nya""

Kakak terlihat mengerti, dan segera pergi. Ayah kembali bertarung denganku.

Bulan semakin terang. Sekitaran pohon mulai berwarna merah muda. Pertarungan kami berakhir. Dengan kekalahan ku.

Aku terduduk di pecahan tanah akibat pertarungan. Darah mengalir dari balik baju hitam ku.

Ayah datang, dia tersenyum melihat ku. Kemudian menatapku. Ia menyentuh keningku sambil berkata sesuatu.

"Kejadian ini dan perempuan itu sebaiknya kau lupakan sayang" seru nya dan mengarah kan keningnya.

Ayah memiliki kekuatan mengambil ikatan. Kemudian kenangan itu menjadi putih.

Aku terbangun, masih dalam kondisi yang sama dan cahaya matahari yang masih ada.

Aku memegang kepalaku, ternyata ayah yang mengambil ingatanku dan ayah berhasil mengejar kakakku dan merebut kotak itu setelah itu ia menyuruh ibu menyimpan nya.

Dan kakak entah kenapa ia bisa menyimpan ingatanku dan tidak diketahui oleh ayah.

Hanya itu yang dapat disimpulkan, sialan ayah!!, dia akan mengunakan itu untuk menjadi vampir terkuat.

Jika seperti itu keseimbangan seluruh makhluk hidup akan hancur. Kotak keramat itu tidak akan bisa dihancurkan akan tetap abadi.

Dan kini...aku memegang kotak itu..., dan kalung itu.

Tunggu, bukankah ibu bilang akan menghancurkan nya lalu kenapa benda ini sama sekali tidak tampak berusaha dihancurkan.

ibu.. kelihatannya...ia merencakan sesuatu untuk ayah.

_

_

_

次の章へ