webnovel

Keluarga Tuan Vampir (4)

Aku meletakkan kalung dan kotak itu di sakuku. Kedua benda ini benar benar penting.

Aku membawa no dan Ar mengikuti ku dan meninggalkan mereka setelah beberapa gunung dilewati dan mereka mulai membaik.

_

_

Ar meraih punggung bajuku,

"Ka..mi akan ikut" seru Ar, dia tampak kepayahan walaupun raut wajahnya perlahan normal.

No mengangguk, ia terlihat ingin mengatakan sesuatu.

"Katakan no, kau akan mengatakan sesuatu kan" seruku. No mengangguk,ia menunjuk pada kotak hitam di sakuku.

"Tadi kami sedang mencari informasi, dan benda itu ada disana. Banyak benda aneh di ruangan ibumu, Anehnya saat kami melihat benda itu ada suasana kebencian disana"

"Kebencian, jadi apa ibu ingin membunuh ayah dan itu dengan segala benda aneh itu?"

"Be..benar sekali" seru no dengan keringat membanjiri pipinya. mereka selalu seperti ini saat aku mengatakan dengan hal yang biasa dan datar .

".....Bem, rantai itu dari kotak itu, kau harus berhati hati. Rantai itu mengisap kehidupan, "seru Ar yang baru bangun dengan susah payah.

"Baiklah"

Aku menatap dengan datar dan menyimpan benda itu dan segera mengepakkan sayap menuju rumah kakak.

_

_

Aku melihat dari atas sebuah rumah yang cukup besar berwarna merah menyala. Kakak berusia lebih tua dariku.

Auranya lebih berat dariku, dia suka membunuh sama seperti ayah. Cuman kalau boleh dibilang ayah yang lebih kejam. Kakak cuman memburu anak kecil untuk cemilan sehari hari.

_

_

Aku mendarat di depan rumah. Cukup berat..seruku. Kakak lagi lagi meningkatkan kekuatannya. Ia benar benar tidak boleh bertarung dengan sang kakak.

Bisa bisa kakak memburunya sampai mati..

_

_

SRET

ada sebuah kepala muncul. Kakak sudah tau kemunculan ku.

Seorang vampir wanita dengan tubuh mengoda muncul. Rambutnya berwarna putih dengan kedua mata berwarna biru berlian . Dia kebalikan dariku.

Tingkah nya sama seperti ibu, dan dia cukup pendendam. Ia tersenyum menatapku setiap vampir pria yang datang pasti akan tergoda oleh nya.

Tentu saja tidak termasuk aku, aku biasa saja saat menatap sosok yang katanya dapat mengoda ribuan vampir rendahan sekalipun.

_

_

"Oh ada apa Bem Chan?" seru nya tersenyum manis melihat ku. Aku benci saat dia berpura pura baik seperti itu.

Munafik, menjijikan..

Tetapi aku tetap pada tatapan datar dengan kedua mata merah .

"Serahkan ingatanku" seru ku tanpa berbasa basi.

Perempuan itu menghela nafas dan tetap pada senyuman palsunya.

"Ara Bem Chan kau tidak bisa berbasa basi denganku ya, kau benar benar manis sekali"

"Berhenti mengada Ngada, serahkan ingatan itu"

"Baiklah baiklah, sebenarnya aku mau menyimpan nya lebih lama sih, tapi kalau Bem Chan mau aku lakukan"

".." aku hanya menatap tanpa berekspresi sama sekali. Kakak ku itu segera masuk dan aku sebenarnya tau ada penghalang yang tembus pandang di area rumahnya.

Aku tidak penasaran tentang apapun, masalah ingatan itu saja. Itu akan menjelaskan semuanya.

_

_

Tak

Tak

Kakakku datang dengan sebuah kotak yang berwarna putih kelabu. Hampir transparan.

Srek

Eit, kakakku dengan cepat mengalihkan tangannya dan menyentuh mulutku dengan satu jarinya.

"Serahkan" seruku menatap tidak peduli saat ia berusaha mengodaku.

"Hm.., aku akan berikan kalau kau mau membalas Budi" serunya menatapku dengan kedua mata berwarna biru berlian.

"Katakan saja" seruku,

"Kalau begitu kau mau bertarung denganku atau.. menciumi ku di bibir?" seru kakak perempuan ku menunjuk bibirnya sendiri.

Aku menatap dalam terdiam . Ia sengaja memberikan situasi seperti ini.

Kalau aku bertarung sudah jelas kakak tidak akan mengalah bahkan dengan adik yang katanya tersayang.

Aku sebenarnya sangat tidak suka kakak bertindak seenak jidat. Tetapi aku tidak bisa menjadi orang bodoh yang mengikuti situasi permainan.

Aku harus tau semuanya, aku tidak suka dipermainkan.

Aku mengangguk, dan setuju menciuminya, lagipula itu hanya sekadar ciuman fisik.

Seperti biasa aku tidak akan merasakan apapun, dan aku akan membersihkan nya nanti.

_

_

Kakak perempuan ku itu mengarahkan badannya memegang kedua pundakku dengan lembut.

Aku hanya menatap dengan tatapan datar dan biasa. Rambut coklat ku berterbangan tipis dan rambut putih kakakku bergoyang goyang dengan indahnya.

Cup

Seulas ciuman kami tautkan berdua. Aku menatap dengan wajah datar. Ternyata benar, aku tidak merasakan apa apa.

Tidak lama gadis itu melepaskan ciuman itu. Dan tersenyum penuh gairah.

"Kau benar benar tidak merasakan apapun Bem Chan?", tanyanya mengelus ngelus pelan dada ku.

Aku hanya menatap dalam diam,

"Hah.., kau ini..aku jadi ingin lebih, Mungkin...hm hubungan intim?" katanya tanpa rasa malu.

Aku mengeser badannya menjauh dan menagih janjinya.

"Kita adalah kakak adik. Sudah diam saja serahkan itu" seru ku .

Sosok perempuan berwajah sangat manis itu mengangguk dia memberikan kotak itu sembari sempat mengecup pipiku.

"Dadah Bem Chan 💕"

_

_

Huh, akhirnya selesai. Kakaknya itu menyukai ku. Aku sudah tau. sebagai keturunan vampir paling tampan.

Kakak tidak pernah menyukai siapapun , dia selalu mempermainkan para vampir pria ataupun Monster lain termasuk manusia.

Aku mengalami masalah besar karena selain dia kakakku. kekuatan nya sangat besar bahkan melebihi ayah dan aku.

Aku lebih memilih tidak mencari masalah, dan membiarkan nya berbuat sesuka hati.

Toh.., hanya sentuhan tubuh. Sama sekali tidak bermakna.

_

_

_

Aku berjalan keluar dari rumah. Tanpa berbalik.

Lalu duduk tidak jauh dari sana.

Sekarang semua akan terhubung,.. saatnya menjelajahi masalah lalu.

Nyam ~

_

_

_

次の章へ