webnovel

Cintaku (2)

Seperti biasa aku sebagai pelayan setia Bem sama membuat teh untuk Bem sama.

Namun...,"Be..Bem sama..umh.." keluhku karena kemarin aku masih belum bisa menyesuaikan diri.

Ah...Bem sama terlalu indah kemarin, dan dia... menyatakan cinta pada ku...

"Tidak boleh Bem sama akan menunggu lama..!!' tegas ku menepuk pipi dinginku.

Segera aku mengantar teh kepada Bem sama. Walaupun aku tidak tau telah memasukkan darahku tanpa sengaja.

Biasa , aku selalu mengigit bibirku ketika tertekan ataupun terlalu senang.

Benar benar...kesalahan terindah..

_

"Nine..." Seru suara elegan itu, aku segera datang ke meja Bem sama.

Mata merahnya menatap teh ku beberapa kali, aku meneguk ludah. Kesalahan apa yang kubuat...??

Namun, Bem sama hanya menatapku dan berdiri..

Deg

_

_

Cup..., Hatiku seakan lepas. Dan semua terasa seperti mimpi.

"Be..Bem sama..." Seruku gugup , Bem sama telah mengecup pipi ku. Pipi kotorku ini...!!

Sosok elegan bermata Semerah darah itu tersenyum lalu menarik leherku. Aku hanya diam karena aku telah menyerahkan diri pada Bem sama.

"Darahmu sangat manis...nine.." serunya dan perlahan membuka mulutnya.

Indah!!

_

_

"Kita ke gereja Bem sama.." seruku , setelah Bem sama puas mengisap habis darahku.

Walaupun begitu, aku tetaplah hidup karena aku adalah vampir . Seorang vampir tidak akan pernah mati apapun terjadi.

Dan aku akan melindungi dan menjadi makanan abadinya selamanya..

Aku mengikuti Bem sama yang hanya diam, aku bingung. Aneh...?

"Bem...sama ini...?" Tanyaku heran. Kenapa Bem sama tiba tiba mengajaknya di sebuah pegunungan.

Namun, pegunungan ini sejuk juga.."

Tanpa sadar ikatan rambut ku kembali terlepas. Dan rambut pucatku perlahan terberai dan menutupi sebagian tubuh ku karena panjangnya..

Blush...

"Bem sama..ada apa?" Tanyaku menoleh kepada Bem sama. Rasanya ada suara aneh tadi.

Namun , aku menemukan Bem sama hanya menatapku. Kulit pucatnya memerah pada bagian wajahnya.

Aku berjalan ke arah Bem sama , rambut ku masih kubiarkan dan menatap Bem sama dari jarak dekat.

Seakan terhipnotis, aku memegang pipinya dengan tidak hormat.

Dan..."Kau nakal ya..."

Aku segera menyadari perbuatan tidak sopanku. Segera aku melepaskan nya tapi...

Tap

"Tetaplah begini...nine..."

Suaranya begitu lembut seperti awan dan tegas seperti petir..

"Iya...Bem sama..." Jawabku hanya menjawab perkataanya...

Kami kemudian berduaan di tengah pegunungan itu. Bem sama terus saja memegang tanganku.

Aku malu, sekaligus senang. Akhirnya bisa mendapatkan Bem sama..

Sebagai pelayan Bem sama ini hal terindah yang pernah ada..

"Nine... sebutkan apa yang kau sukai dariku..." Tiba tiba Bem sama mengucapkan perkataan itu.

Aku seketika terdiam dan memanas, tanganku refleks memegang wajah merahku.

Bem sama tidak mentolerir dan berbalik menikmati wajah merahku.

Senangnya...

Dia memegang wajahku lalu mulai mendekatinya..."Apa kau menyukai ku?"

Cup

_

_

Ditengah desiran angin pepohonan itu, tersembunyi dari ribuan rambut putih pucat. Terdapat seorang pelayan dan tuannya..

"Iya Bem sama..."

_

_

"Kuro..san..." Panggil suara wanita. Kami berhenti mencium dan menatap dirinya. Dia wanita manusia itu lagi!

Hampir saja aku mengeluarkan sikap asliku. Ia mendekatiku dan kemudian menamparku...

Plak..,"Kau kenapa berbuat seperti itu wanita ....hina..."

Aku hanya terdiam, ada apa dengan wanita sinting ini. Bau manusianya membuatku merasa mual.

Tetapi Bem sama hanya diam, berarti sebagai pelayan ia tidak boleh berbuat hal yang merugikan Bem sama.

Wanita aneh itu kemudian mendekati tuan anggun ku ia menatapnya penuh kekecewaan.

"Kuro san, kurasa kau bisa menjelaskan ini..." Ujar wanita itu.

Aku hanya terdiam menunggu di samping Bem sama. Meskipun ingin sekali kukatakan bahwa Bem sama adalah milik nya!!

Pria tinggi itu membuka mata merahnya lalu menatap dingin pada wanita itu. Ia menatap leher wanita itu dengan diam.

"Kau..mesum aku sangat membenci mu" seru wanita itu , ia merasa telah mencintai pria yang salah.

"Huf...KH..." Aku tidak mampu menahan rasa ketawaku...dan tidak sadar suara itu keluar. Itu wanita sudah bodoh atau apa..

Sudah jelas Bem sama itu..., Tunggu diriku...tahan!!

Tidak lama mereka menatapku, dan aku kembali terdiam. Dasar apa sih yang dilakukan pelayan Bem sama memalukan begini!!

"Jadi kau sebenarnya siapa kuro san, kau hanya mencintai ku kan!!" Serunya memegang pria didepannya.

Aku merasa sangat panas, yang boleh menyentuh Bem sama hanyalah aku. Yang boleh...

__"Aku mencintaimu...kuro san..."__

"'Bilang itu juga hanya aku ..""

Brak..

_

_

Aku yakin Bem sama akan sangat marah ataupun terkejut padaku. Tapi... Aku tidak bisa membiarkan Bem sama disentuh olehnya..

Yang boleh dimiliki Bem sama hanyalah aku, pelayan abadi Bem sama.."

Aku mencakar wanita itu, lalu hendak membunuhnya.

"Nine..." Panggil Bem ia ingin melerai ini, tapi..hari itu adalah hari paling membahagiakan baginya..

Aku berteriak tanpa peduli apapun, aku ingin Bem...tidak dimiliki siapapun.

Bahkan oleh manusia kotor seperti dia.

Hanya dia pelayan Bem sama yang boleh menyentuhnya, yang boleh melihat nya...hanya dia...!!

"Bem milikku selamanya..."

Suara itu cukup membuat, sosok anggun selama ribuan tahun yang selalu dingin. Kini terdiam.

Warna matanya yang merah dan rambutnya berwarna pirang khas vampir atas terlihat mengkilap bersinar cahaya..

Dan tidak lama...

Tes..

Suara hembusan angin melambat dan aku tau itu...Bem sama!!

_

_

Aku tersadar, dan segera meninggalkan kebencian itu. Wanita itu sudah mati. Dan kini ia membiarkan tuannya menangis.

Pelayan macam apa dia, membuat Bem sama menangis..??

Sungguh tidak terpuji, mata bem sama yang indah karena aku....

Mata bem sama yang tidak pernah menangis, dan dia membuat itu....

Aku telah salah...

_

_

"Nine.."

Suara Bem sama mengelegar memanggil ku. Aku tidak bisa menoleh.

Aku adalah pelayan yang gagal,Bem sama menangis karena aku..

"Maafkan Bem sama..aku..--"

Aku tidak pantas menjadi pelayan ataupun sesuatu spesial dihatimu...

Srek

_

_

"Cup..., Ini semua untukmu nine.." serunya tersenyum. Wajahnya tersenyum melihat ku. Jantung ku seakan berhenti.

Tunggu aku kan tidak punya jantung, ah Bem sama bersamamu pun jantung ku akan hidup kembali..

Aku hanya terdiam tidak percaya, apa aku tidak berbuat yang salah kah..?

Sebelum aku bertanya bibir Bem sama yang halus hanya semakin mendekat. Dan tidak lama...

Aku tidak bisa berkata apa apa, dan hanya ada satu suara yang mewakili segalanya...

"Cup..."

次の章へ